View Single Post
Old 1st September 2019, 18:43
#27  
theflyingblade
Mania Member
theflyingblade is offline

theflyingblade's Avatar

Join Date: Mar 2015
Posts: 1,849
theflyingblade Super Legendtheflyingblade Super Legendtheflyingblade Super Legendtheflyingblade Super Legendtheflyingblade Super Legendtheflyingblade Super Legendtheflyingblade Super Legendtheflyingblade Super Legendtheflyingblade Super Legendtheflyingblade Super Legendtheflyingblade Super Legend

Default

Quote:
Originally Posted by designol View Post
Rp. 1,920,000 setahun untuk askes masih tergolong murah.

Asal pelayanan meningkat pantas untuk dilakukan
Persoalan paling mendasar sebenarnya kelihatan dari gambar avatar yagn elo pilih...


Note: Foto si do'i yang elo comot dari internet itu kebetulan bukan gambar yang gratis, elo perlu bayar royalti/izin dari si do'i [aka Manner Ahm] kalo mau memakainya. [LIHAT DISINI], tepatnya di halaman 4!

Itu adalah gambar orang sedang merokok. Penyakit kecandua nikotin itulah merupakan salah satu penyebab besar meledaknya pembiayaan BPJS.

Berdasarkan dari data-data yang dikumpulkan TEMPO beberapa saat yang lalu yang lalu...

67% Pria & 7% Wanita Indonesia adalah perokok




.

Merokok Berhubungan Erat Dengan 25 Penyakit Berat

.

Keluarga Miskin Menghabiskan 20% Penghasilan Mereka Untuk Rokok

.

Cukai Rokok Hanya Menutup Sekitar 1/4 Biaya Kerugian Akibat Rokok


Angka-angka dahsyat ini baru datang dari rokok. Dan bisa saja "sedikit" terpecahkan jika cukai rokok dinaikkan secara signifikan.

Akan tetapi, kita belum lagi menghitung segala efek buruk kesehatan yang ditimbulkan oleh Polusi, pencemaran air dan lingkungan, kebiasaan buruk dari sebagian rakyat Indonesia yang tidak ber olahraga, tidak menjaga asupan gizinya, dan lain sebagainya.

Sebagai contoh saja, di daerah-daerah perkebunan besar, baik yang milik negara maupun swasta, biaya klaim kesehatan/pengobatan untuk para pekerja cukup besar. Tentu saja berkaitan dengan lingkungan dimana para pekerja hidup sehari-hari, misalnya dengan air dan udaranya yang tercemar berat oleh zat-zat kimiawi dalam kurun waktu yang panjang. Dan Indonesia punya berpuluh-puluh juta hektar perkebunan dengan puluhan juta orang yang terperangkap di dalam lingkungan tersebut.

Pertanyaannya adalah bisakah pembiayaan BPJS semuanya di cover. Bisa, tetapi akan memerlukan biaya yang besar sekali. Tentang iuran, semua pembiayaan yang bolong di BPJS seharusnya bisa tercover, asalkan semua pesertanya secara konsekwen kontinyu membayar iuran BPJS mereka. Seandainya BPJS selama ini menggunakan jasa aktuaria, maka saatnya para aktuaris yang mereka gaji dipecat semua, karena perhitungan aktuaris-aktuaris mereka meleset jauh dari kenyataan.

Untuk jumlah peserta BPJS yang besar, yang merupakan jaminan kesehatan universal untuk rakyat Indonesia, kita anggap saja sekitar 230 juta orang, maka dana yang dikutip dari iuran yang jumlah BESARAN-nya tepat dan TERUS DIBAYARKAN SECARA KONTINYU oleh para pesertanya, maka SEHARUSNYA BPJS tidak akan mengalami defisit. Karena itu adalah prinsip dasar dari "The Law of Big/Large Numbers". Mengapa BPJS bisa sampai tekor? Karena telah terjadi kesalahan/manipulasi angka didalam nya.

Intinya, tekornya BPJS hanya disebabkan oleh salah satu atau dua hal ini sekaligus:
1. Hitungan iurannya salah karena perhitungan/perkiraan/asumsi yang tidak tepat.
2. Peserta BPJS tidak secara kontinyu membayar iuran mereka.

Masalah apakah pembiayaan BPJS seharusnya diambil langsung dari APBN dengan memakai skema tertentu ataupun akan terus menggunakan skema iuran seperti sekarang, tidak ada relevansinya. Karena selama perhitungan/perkiraan dan asumsi-asumsi yang dilakukan oleh pemerintah/BPJS tentang pembiayaan jaminan kesehatan ini tidak tepat, maka mau memakai sistem apapun juga BPJS akan terus tekor.

Jangan-jangan pemerintah/BPJS masih tidak/belum menggunakan jasa aktuaria yang handal dalam menghitung pembiayaannya selama ini. Apakah BPJS itu telah dengan sengaja dibiarkan menjadi sebuah lubang hitam, tempat permainan baru untuk menguapkan duit rakyat. Hm...

Last edited by theflyingblade; 2nd September 2019 at 00:47..
Reply With Quote