|
|
14th December 2013, 09:32
|
|
Groupie Member
Join Date: Oct 2007
Location: Diantara 2
Gunung
Posts: 26,087
|
Quote:
Originally Posted by poni_lempar
Nah lho nyaleg, ternyata oh ternyata bsa tergoda juga oleh gemerlapnya politik
|
bukan suatu masalah sih nyalegnya asal nantinya kalau misalnya gagal terpilih dan kembali ke dunia sepakbola urusan partainya sudah bisa dilepas atau ditinggalkan bukan malah dijadikan jalan
dan semisal terpilih yah konsentrasi saja kepada amanat rakyat di bidang legislatifnya
kalau membidangi olahraga ya melakukan perjuangan di bidang tsb
|
|
|
14th December 2013, 20:47
|
|
Banned
Join Date: Feb 2008
Posts: 25,392
|
Tretnya dah disundul, kemana ya TS???? :speachless1:
|
|
|
15th December 2013, 12:11
|
|
Banned
Join Date: Feb 2008
Posts: 25,392
|
Uh, salah sundul....
|
|
|
24th July 2014, 00:22
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2007
Posts: 1,571
|
edited, double post.
|
|
Last edited by mahatirm; 24th July 2014 at 00:30..
|
27th November 2014, 14:56
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2007
Posts: 1,571
|
Inilah akibat kalo mafia masih menguasai sepak bola indonesia. Hal2 yg sama dengan cara2 Nurdin dulu masih dilakukan karena memang La Nyall, Nurdin Halid, dkk adalah satu komplotan.
Tidak ada kemajuan dimanapun ada nurdin dan la nyalla, hancurnya bakrie adalah contoh yg sangat jelas.
Penunjukkan Riedl sendiri sangat dipaksakan padahal kita punya pelatih bagus seperti uda niel dan coach indra.
Pemecatan coach indra juga sangat disayangkan karena sampe saat ini hanya coach indra yg berhasil mempersembahkan piala AFF.
Perlu diingat satu2nya prestasi negara ini tercapai ketuka rezim Bakrie/Nurdin/La nyalla vakum di sepakbola, pada saat inilah pelatih bagus seperti coach indra bisa membangun tim yg bisa menjuarai AFF U19.
Tapi ketika rezim La Nyalla balik maka mereka merecoki dan meracuni tim U19 dg terus mengkritik tajam coach indra sehingga akhirnya baik gaya latihan dan gaya permainan timnas U19 berubah. Masih segar diingatan kita bagaimana HPU begitu sering memborbardir taktik timnas U19 dan memaksakan gaya bermain tarkam senior yaitu bola panjang dan direct kedepan.
Hal ini diperparah dg program sapi perah PSSI yaitu tur nusantara yg sangat lama dan melawan tim2 tidak jelas bahkan kebanyakan disiapkan hanya satu minggu. Hasilnya tim U19 yg di piala AFF unggul dari negara2 ASEAN malah mengalami penurunan di piala ASIA.
Kalo kita pelajari sebenarnya apa yg sudah dilakukan rezim La Nyalla ??? kemana program kerja mereka ??? kenapa tidak ada timnas junior yg berjenjang ???
Langkah PSSI hanya terkesan hanya permainan image saja agar peran La Nyalla jadi tidak kentara seperti membentuk HPU yg pada dasarnya adalah perpanjangan mulut La Nyalla:
Quote:
HPU hanya menjadi lingkaran setan tanpa prestasi :
1. Joko Driyono: kemaren berbohong bahwa COTIF hanya diikuti klub dan tim HBT lebih baik dari COTIF. Bersama la Nyalla diawal KPSI selalu menyerang coach Indra
2. Benny Dollo : berkali2 menjadi pelatih timnas tapi berkali2 tidak berprestasi
3. Demis Djamoeddin : Sukses menjadi manager SAD yg tidak pernah berprestasi
4. Tommy Welly : Komentator sepakbola yg sudah menjadi bagian mafia, dibayar PSSI untuk selalu menjelekkan timnas U19
5. Alfred Riedl : Pelatih timnas yg tidak pernah berprestasi, 2 tahun belakang menganggur dan hanya melatih tim liga amatir
6. Wolfgang Pikal : Asisten Riedl dan sama2 tidak pernah berprestasi
7. Yeyen Tumena : Ketika timnas U19 awal2 berlaga di AFF 2013 selalu menjelek2an timnas U19
8. Sutan Harhara : Galal melatih timnas U16 bahkan untuk mengikuti jejak coach Indra juara di Hongkong
|
Keberadaan coach riedl sendiri sebenarnya tidak pantas menangani timnas karena praktis setelah dipecat Riedl ternyata hanya menjadi pengangguran (pelatih tim tarkam). Terlihat sekali dari taktik yg dia mainkan yg sangat tarkam dan gak jelas kemudian alasan dia yg menyalahkan stamina sangat tidak dapat diterima.
Ada baiknya kita berangan2 kalo saja waktu itu menpora berani bertindak dan mengambil alih PSSI maka hukuman 2 tahun dirasa sepadan untuk membersihkan sepakbola indonesia dari mafia2 rezim La Nyalla.
Sangat disayangkan menpora yg baru mengajak PSSI untuk membersihkan mafia karena sebenarnya PSSInya lah yg Mafia.
|
|
|
5th April 2015, 23:19
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2007
Posts: 1,571
|
Pemerintah, bersihkan PSSI dari La Nyalla dan kembalikan prestasi
Kalaulah pemerintah concern dan ingin merevolusi sepakbola maka sekaranglah saatnya yg tepat.
1. Kesombongan PTLI, Arema & Persebaya yg tetap menjalankan pertandingan tanpa rekomendasi BOPI berarti menginjak2 hukum negara ini.
2. Perubahan nama liga tanpa melalui kongres telah melanggar statuta PSSI sendiri, dimana statuta ini sangat diagung2kan oleh La Nyalla dkk sewaktu awal2 dualisla liga prima dan ISL. Hal ini membuktikan bahwa PSSI sendiri tidak ada niat mematuhi statuta dan hanya menjadikan statuta sebagai alat dan kedok.
3. PSSI bakrie ala La Nyalla dan nurdin halid dkk sudah berpuluh tahun mengeruk uang dari PSSI tanpa memberikan satupun prestasi. Dilain pihak satu2nya prestasi terjadi justru ketika mafia La Nyalla dkk tidak bercokol yaitu di U-19 juara di hongkong dan juara AFF.
4. Semua kekisruhan PSSI lagi dan lagi terkait kepentingan klub mafia (arema:bakrie), (persebaya:lanyalla) dan hak siar dikelola BV SPORT (Bakrie).
Dengan demikian saat inilah momennya. Bersihkan PSSI dari mafia bakrie cs yaitu La Nyalla dkk dan kembalikan sejarah prestasi bagi indonesia.
Menpora Bisa Jatuhkan Sanksi Jika PSSI dan PT Liga Membandel
Mercy Raya - detikSport
Kamis, 02/04/2015 18:57 WIB
Jakarta - PT Liga Indonesia menyatakan akan menggelar Indonesia Super League (ISL) 2015 sesuai rencana yakni kickoff 4 April dan diikuti 18 klub. Kemenpora menyatakan akan memberi sanksi pada PSSI dan PT Liga Indonesia atas aksi membandelnya itu.
Tepat 1 April kemarin, Kemenpora bersama BOPI telah membuat keputusan kompetisi ISL akan digulirkan Sabtu (4/4) mendatang dan diikuti 16 klub. Ada dua klub, Persebaya Surabaya dan Arema Cronus, yang tidak diberi rekomendasi oleh BOPI karena persoalan legalitas.
Dalam prosesnya, PT Liga selaku operator liga tetap bersikukuh melaksanakan kompetisi dengan 18 klub, menyesuaikan jadwal yang sudah disepakati. Bahkan Liga juga sudah menginformasikan secara resmi klub-klubnya melalui surat yang dikirim pertanggal Rabu (1/4) kemarin.
Menanggapi sikap PSSI dan PT Liga Indonesia, Kemenpora menyatakan akan bersikap tegas terhadap induk sepakbola Indonesia tersebut jika tetap ngeyel.
"Info (PT Liga Indonesia gelar ISL dengan 18 klub) itu sudah saya dengar. Bahkan dari pihak kepolisian pun mengatakan jika memang benar mereka sudah mengajukan surat izin keramaian. Tapi yang saya tahu kepolisian tetap berpegang pada apa yang menjadi rekomendasi dari BOPI," sahut Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, kepada detikSport, Kamis (2/4/2015).
"Jadi kalau ada yang tetap memaksa bertanding, anytime polisi bisa memberhentikannya. Dan kami akan bersikap tegas jika mereka (PT Liga dan PSSI) tidak mematuhi apa yang diperintahkan oleh BOPI-yang notabene adalah bagian dari Kemenpora. Menpora juga bisa memberikan sanksi keras kepada PSSI dan PT liga karena melakukan pembiaran terhadap hal tersebut," tambahnya.
Lantas sanksi keras apa jika PSSI dan PT Liga tetap ngeyel?
"Kami belum bicara (sanksi) yang paling berat seperti apa, tapi ini saja sudah menjadi warning dari kami," tukas Gatot, menyoal sanksi yang paling berat.
Sementara itu Menpora memenuhi janjinya untuk mengirim surat ke Polri terkait hasil rekomendasi BOPI. Dalam surat bertanggal 2 April 2015 itu Menpora menginformasikan soal keputusan BOPI, termasuk tidak keluarnya rekomendasi untuk Persebaya Surabaya dan Arema Cronus.
|
|
Last edited by mahatirm; 5th April 2015 at 23:27..
|
12th April 2015, 00:05
|
|
Mania Member
Join Date: Jan 2011
Location: cayman island
Posts: 2,621
|
Pertandingan jalan terus walaupun tanpa ijin keramaian dan keamanan?bukannya ini sudah melanggar hukum?
|
|
|
13th April 2015, 18:40
|
|
Registered Member
Join Date: Apr 2015
Posts: 60
|
ditunggu co be continued-nya ya
http://ids.ms/EKuu5obS
|
|
|
16th April 2015, 19:26
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2007
Posts: 1,571
|
Sepertinya hampir semua penggemar bola indonesia mendukung langkah pemerintah untuk bertindak tegas terhadap PSSI.
Ayo menpora jangan takut rakyat ada dibelakangmu. Kami sudah bosan dg carut marut PSSI akibat keserakahan mafia bakrie cs.
|
|
|
18th April 2015, 08:32
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2007
Posts: 1,571
|
Kalo melihat analisa saya dari zaman dulu banget
Quote:
Originally Posted by mahatirm
Siapa dibalik KPSI:
1. Aburizal Bakrie (Ketum GOLKAR, bos LAPINDO, Bakrie Group)
2. Nirwan Bakrie (Pelita Jaya, Bakrie Group)
3. Anindya Bakrie (ANTV:media partner ISL, Bakrie Group)
4. Andi Darussalam (ketua BLI, wapres PT LAPINDO, Bakrie Group)
5. La Nyalla Matalitti (Ketum KPSI, PEMUDA PANCASILA Jatim)
6. Rahim Soekasah (Waketum KPSI, DirtekPelita Jaya, Bakrie Group)
7. Robertho Rouw (Pengurus KPSI, PEMUDA PANCASILA Jakarta)
8. Diza Ali (Pengurus KPSI, PEMUDA PANCASILA Sulsel)
9. Toni Aprilani (Pengurus KPSI, mantan Anggota DPR dr GOLKAR)
10. Zulfadli (Pengurus KPSI, Komisi X DPR RI dr GOLKAR)
11. ahmed Zaki (Pengurus KPSI, Komisi X DPR RI dr GOLKAR)
12. Hinca Panjaitan (Pengurus KPSI, komding era NURDIN HALID)
13. Dodi Reza Alex Noerdin (Sriwijaya FC, Anggota DPR RI dr GOLKAR)
14. Harbiansyah Hanafiah (Persisam, PEMUDA PANCASILA Samarinda)
15. Fadeli Hasan (Persela, Bupati Lamongan GOLKAR)
16. Herman Abdullah (PSPS Pekanbaru, KOSGORO Riau)
17. Endri Erawan (Mitra Kukar, mantan bendahara GOLKAR)
18. benhur Tomy Mano (Persipura, Walikota jayapura dr GOLKAR)
19. habel Melkias Suwae (Persidafon, Cagub Papua dr GOLKAR)
20. syahril MH Taher (Persiba, PEMUDA PANCASILA Balikpapan)
21. Rendra Kresna (Arema, bupati Malang GOLKAR)
22. rahudman (PSMS, walikota Medan dari GOLKAR)
23. Mafiron (Deltras, exco era NURDIN HALID)
24. Fery Paulus (Persija, exco era NURDIN HALID)
25. lalu mara satriawangsa, manager Pelita - Juru Bicara Bakrie Siapa dibalik ISL: 1. Sriwijaya FC.
CEO PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) H Dodi Reza Alex merupakan anggota DPR RI dari Fraksi Golkarr.
2. Persela
Ketua Umum Persela Fadeli Hasan merupakan Bupati Lamongan hasil pilkada 2010. Fadeli Hasan diusung oleh partai Golkar dalam pilkada tersebut.
3. PSPS
Ketua Umum PSPS Pekanbaru Herman Abdullah merupakan ketua Kosgoro Riau. Kosgoro adalah organisasi underbow Golkar.
4. Mitra Kukar
CEO Mitra Kukar Endri Erawan merupakan mantan bendaharawan Golkar.
5. Persipura
Ketua Umum Persipura 2010-2014 Benhur Tommy Mano merupakan Walikota Jayapura berasal dari Golkar.
6. Persidafon
Ketau Umum Persidafon Habel Melkias Suwae merupakan calon gubernur Papua persiode 2011-2016 dari Golkar.
7. Pelita Jaya
Udah ketahuan nih klub milik Bakrie.
8. PS Deltras
Ketua Umum Mafiron merupak eks. Exco era Nurdin Halid, kabarnya Mafiron mengambila alih Deltras dengan sokongan keluarga Bakrie. (sumber: Sindo)
9. Persebaya (WisnuWardhana)
Persebaya ini lah yang di dukung oleh La Nyalla. La Nyalla merupakan Ketua MPW Pemuda Pancasila Jatim. Sebelum mendirikan Patriot Pancasila, Pemuda Pancasila memberikan aspirasi pada Golkar.
10. Persiba
Ketua Persiba Balikpapan Syahril HM Taher merupakan Ketua MPC Pemuda Pancasila Balikpapan.
11. Persija
Ketua Persija Fery Paulus adalah mantan Exco era NH
12. PSMS
Rahudman adalah walikota Medan yang didukung Golkar, sekaligus ketum PSMS ISL dan sekarang PSMS disponsori group Bakrie.
13. Arema
Rendra Kresna ketum Arema ISL kader Golkar, sekarang Arema ISL disponsori oleh group Bakrie.
14. Gresik United
Ketua Gresik United adalah bupati Gresik H.M Sambari, usungan dari Golkar Jadi Intinya kesamaan mereka adalah:
1. Golkar
2. Bakrie & Brothers beserta perusahaannya (ANTV, TV ONE, VIVANEWS)
3. Pemuda Pancasila <-- Basis Pendukung Utama GOLKAR pada ORBA
4. Nurdin Halid
5. Kosgoro
Yg menarik ternyata La Nyalla itu adalah dedengkotnya preman, pantes aja kelakuannya kek preman.
Sekedar menyegarkan, pemuda pancasila ini adalah kelompok preman yg selalu mengintimidasi musuh2 Nurdin Halid:
"Nurdin" Muncul Di Senayan
Bentangan spanduk di lapangan sepak bola sudah hal yang lazim. Umumnya, spanduk-spanduk tersebut berupa dukungan terhadap pemain atau tim yang bertanding.
Namun, spanduk yang terbentang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (1/12), pada laga perdana AFF Suzuki Cup 2010 agak tidak lazim. Sebab, beberapa di antaranya membawa nama Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.
Spanduk-spanduk tersebut antara lain bertuliskan "Nurdin Halid, sekali layar terkembang surut kita berpantang" dan "Nurdin Halid, untuk kemajuan sepak bola kami mendukungmu."
Siapa oknum yang memasang spanduk tersebut belum diketahui. Yang jelas, spanduk tersebut terbentang di depan tribun yang dihuni sekelompok penonton berbaju merah yang berasal dari Kelompok Pemuda Pancasila.
Nurdin sendiri absen menemani timnas Indonesia. Dia harus berangkat ke Australia karena anaknya diwisuda. (Adit)
SUMBER
Tambahan info Pada masa Orde baru, Pemuda Pancasila merupakan salah satu basis massa pendukung Golkar yang menjadi corong kemenangan Golkar dalam setiap pemilu selama puluhan tahun.
Mari kita renungkan tulisan SOS berikut:
Sepakbola Indonesia Digerogoti Mafia
Jakarta - Save Our Soccer menyebut kalau mafia telah menguasai sepakbola Indonesia. Gerakan kelompok suporter yang diprakarsai oleh ICW (Indonesia Corruption Watch) itu juga mengungkapkan keterlibatan pemain, klub sampai pengurus asosiasi.
Melakukan penyelidikan sejak 2011, SOS mengungkapkan kalau hampir seluruh pelaku sepakbola di tanah air terlibat dalam pengaturan pertandingan. Aksi pengaturan pertandingan diklaim sudah ada sejak periode 1980-an, namun tren pelakunya mengalami perubahan yang pada awalnya dilakukan pemain, wasit dan kini ke pengurus klub dan asosiasi.
Penelitian dari SOS itu dilengkapi dengan hasil wawancara dan testimoni para pelakunya. Mulai dari perangkat pertandingan, pemain, pengurus klub, hingga pengurus daerah dan pengurus pusat induk olahraga federasi olahraga.
Salah satu kasus yang termuat dalam laporan SOS itu adalah yang melibatkan Ketua Komisi Disiplin PSSI di periode kepemimpinan Nurdin Halid, Togar Manahan Nero dengan pengurus Penajam Medan Jaya. Togar dikabarkan menerima suap Rp 100 juta hingga akhirnya dipecat dari kepungurusan PSSI.
"Tahun 80-an pelakunya adalah pemain dan wasit. Di tahun 90-an karena gaji pemain sudah mulai membaik pelakunya adalah wasit. Sementara akhir tahun 90-an hingga sekarang pelakunya adalah pengurus PSSI," sahut Apung Widadi dari SOS dalam talkshow Mata Najwa yang tayang di MetroTV, Rabu (30/1/2013) malam WIB.
Atas hasil penelitian SOS ini, Menteri Olahraga, Roy Suryo, memang tak menampiknya. Roy juga mengaku tak terkejut dengan adanya praktek mafia di sepakbola Indonesia.
"Saya tidak terkejut (dengan praktek mafia sepakbola), saya berterima kasih kepada SOS karena bisa mengungkapnya," jelas Roy dalam perbincangan di sebuah talk show, (Kamis 30/1/2013) malam WIB.
Senada dengan Roy, Ketua PSSI, Djohar Arifin, juga membenarkan kabar mengenai adanya mafia bola. Bahkan, imbas dari praktek itu, disebutkan Djohar sebagai penghambat sepakbola Indonesia tak kunjung memetik prestasi.
"Sudah 20 tahun PSSI dikuasai mafia, itu merupakan rahasia umum, kata Djohar Arifin. "Imbasnya ke masa depan. Medali Sea Games sudah bertahun-tahun tidak bisa kita raih," imbuhnya.
Agar praktek mafia sepakbola tak bisa berkembang lagi, ruang gerak pelaku-pelakunya mulai dibatasi. Djohar menyebut kalau di bawah kepengurusannya PSSI sudah mengumpulkan wasit dan menegaskan keinginan untuk menciptakan iklim sepakbola yang bersih dari mafia dan pengaturan pertandingan
"Tekad kami adalah mengembalikan sepakbola ke sportivitas. Maka ada kongres sepakbola nasional 20 Maret 2010 di Malang," ungkap Djohar.
Masih terkait mafia sepakbola, Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti juga menyuarakan upayanya membersihkan kompetisi ISL.
"Saya tidak mau lihat masa lalu (terkait temuan SOS). Yang penting saya sekarang ini Ketua PSSI Ancol dan sekarang ini jangan sampai kebobolan mafia bola. Kami sudah menentukan 16 wasit utama untuk jadi wasit ISL. Ada sistem yang mengacak wasit untuk memimpin pertandingan, wasit sudah diumumkam seminggu sebelum pertandingan. Kami Mengumpulkan dan mengunci wasit."
"Saya punya tim 10 orang, 10 komputer bayaran saya sendiri. Kalau ada wasit main-main nanti kita croscek. Ada klub yang tak mau kalah, lalu menyebutnya difitnah. Dulu tuan rumah selalu menang, sekarang sudah biasa kalau kalah atau imbang," papar La Nyalla.
|
Ditambah dengan kejadian penyerangan ke Bonek :
Quote:
Sebelum dibacok beberapa lelaki tidak dikenal, Andi Peci mengaku pernah menerima SMS teror dari seseorang yang dia kenal. Saat berbincang dengan suarasurabaya.net Andi Peci menunjukkan isi SMS tersebut. Intinya, Andi diminta tidak mengganggu La Nyalla Mataliti karena bukan hanya Pemuda Pancasila (PP) tapi juga PSSI yang akan marah.
Saya menerima SMS itu Minggu (7/4/2013). Begitu menerima SMS itu, saya balas dengan memaparkan kenapa kami membela Persebaya 1927. Ini soal sejarah. Tapi rupanya dia tidak paham sepakbola dan terus mengirim balasan yang bersifat memperingatkan, kata Andi.
Andi mengaku sekadar kenal dengan orang yang mengirimnya SMS. Dia disebut Andi anggota sebuah ormas dan juga pernah berurusan dengannya saat Andi aktif sebagai pimpinan aksi buruh KASBI. Saya tahu orang itu. Tidak kenal-kenal amat. Hanya tahu, kata dia.
SMS itu, ujar Andi, sudah diserahkan ke Polrestabes Surabaya saat kemarin malam melaporkan insiden pembacokan yang menimpa dirinya.
|
Jadi sebenarnya kasus penamparan saleh mukadar ini sudah tidak mengejutkan lagi, tapi menjadi penegasan bukti kesekian dari analisa2 terdahulu sejak jamannya si Nurdin Halid dkk.
|
|
|
detikSport
........
|