HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Rabu, 2024/03/28 16:41 WIB
Meninjau Etika Pendidikan: Jasa Beli Ijazah dan Implikasinya
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
|
Thread Tools |
8th June 2008, 09:47 |
#1
|
Mania Member
|
Daftar 50 TOKOH JIL INDONESIA
(Keterangan tentang tokoh2 yang berkaitan akan dilengkapi sedikit demi sedikit)
------ Hati2 dengan ucapan, tulisan, dan pemikiran orang2 di bawah ini agar tidak tersesat dunia dan akhirat: Daftar 50 TOKOH JIL INDONESIA A. Para Pelopor 1. Abdul Mukti Ali 2. Abdurrahman Wahid 3. Ahmad Wahib 4. Djohan Effendi 5. Harun Nasution [1] 6. M. Dawam Raharjo [1] 7. Munawir Sjadzali 8. Nurcholish Madjid [1][2] B. Para Senior 9. Abdul Munir Mulkhan [1] 10. Ahmad Syafi’i Ma’arif [1][2] 11. Alwi Abdurrahman Shihab 12. Azyumardi Azra [1] 13. Goenawan Mohammad 14. Jalaluddin Rahmat [1][2] 15. Kautsar Azhari Noer 16. Komaruddin Hidayat 17. M. Amin Abdullah 18. M. Syafi’i Anwar 19. Masdar F. Mas’udi [1] 20. Moeslim Abdurrahman 21. Nasaruddin Umar 22. Said Aqiel Siradj [1] 23. Zainun Kamal C. Para Penerus “Perjuangan” 24. Abd A’la 25. Abdul Moqsith Ghazali [1] 26. Ahmad Fuad Fanani 27. Ahmad Gaus AF 28. Ahmad Sahal 29. Bahtiar Effendy 30. Budhy Munawar-Rahman 31. Denny JA [1] 32. Fathimah Usman 33. Hamid Basyaib 34. Husein Muhammad 35. Ihsan Ali Fauzi 36. M. Jadul Maula 37. M. Luthfie Assyaukanie [1] 38. Muhammad Ali 39. Mun’im A. Sirry 40. Nong Darol Mahmada 41. Rizal Malarangeng 42. Saiful Mujani 43. Siti Musdah Mulia [1][2] 44. Sukidi 45. Sumanto al-Qurthuby 46. Syamsu Rizal Panggabean 47. Taufik Adnan Amal 48. Ulil Abshar-Abdalla [1][2][3] 49. Zuhairi Misrawi 50. Zuly Qodir Tambahan: Judul Buku : 50 Tokoh Islam Liberal Indonesia : Pengusung Ide Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme Penulis : Budi Handrianto Halaman : 295 + xxvi paperback (softcover) Cetakan 1 : Juni 2007 Penerbit : Hujjah Press (kelompok Penerbit Al Kautsar ---- Link dan buku --- 1. Ada Pemurtadan di IAIN (acara bedah buku) 2. Kontroversi Revisi Kompilasi Hukum Islam 3. Proyek Liberalisasi Islam di Indonesia 4. JIL: 6 tahun menebar sesat (1)(2) 5. Menangkal Bahaya JIL dan FLA dan (soft copy) 6. Politik pecah belah ala RAND Corporation 7. Nasib Tragis Lokomotif Penyesat Umat 8. Kritik Reinterpretasi dan Liberalisasi Penafsiran 9. Membongkar Kedok JIL |
Last edited by Tp6v2H8C; 21st July 2008 at 11:26.. |
8th June 2008, 10:05 |
#2
|
Mania Member
|
http://yakinku.wordpress.com/2008/05...am-demi-dolar/
JIL : Menjual Islam Demi Dolar Mei 18, 2008 at 7:51 pm | In politik | MENJUAL ISLAM DEMI DOLAR Wawancara Prof Dr Hj Huzaemah Tahido Yanggo, MA , Pakar Perbandingan Mazhab Hukum Islam dengan Sabili Adalah Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof Dr Huzaemah Tahido Yanggo yang lantang mengemukakan hal ini. Peraih gelar doktor bidang fiqih dari Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini, tanpa beban, menyatakan ada kepentingan materi di balik munculnya berbagai paham liberal di masyarakat. Demi dolar, itu kata-kata yang tepat untuk sebuah paham yang mengusung liberalisme. Setelah laporan dari wartawan-wartawan Sabili yang ditugasi mewawancarai sejumlah narasumber terkait paham liberal, masuk ke meja redaksi. Sejumlah fakta dan data dari nara sumber terkait soal dana menjadi jawaban kenapa para pengusung paham liberal acap kali melontarkan pemikiran-pemikiran nyeleneh. Menurut penerima penghargaan atas prestasi kepemimpinan dan manajemen peningkatan peranan wanita dari menteri negara peranan wanita RI tahun 1999 ini, tangan-tangan asing menyokong para pengusung paham liberal itu di Indonesia untuk kepentingan mereka. Berdasar pengamatan mantan anggota komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, selama ini di lapangan, dukungan pihak asing tersebut dilakukan melalui berbagai proyek, seperti pengadaan buku-buku, seminar, lokakarya dan penelitian-penelitian, terutama yang mengusung pemikiran liberal. “Kalau tidak dari bantuan asing, darimana mereka mencetak buku-buku karyanya,” tandas ibu satu putra yang bernama Syarif Hidayatullah ini. Lain Prof Huzaemah, lain pula Ketua KISDI Adian Husaini. Cendekiawan Muslim yang baru saja meraih gelar doktor di salah satu universitas di Malaysia ini mengakui, umat Islam kadang terlambat merespon munculnya paham liberal karena kaum Muslimin menganggap pemikiran dan kajian ilmiah tidak lebih penting dari politik, ekonomi dan lainnya. “Politik, ekonomi dan lainnya penting, tapi ilmu lebih penting sebab ilmu adalah landasan tegaknya iman. Jika ilmu rusak, akan lahir ulama rusak yang lebih bahaya daripada orang kafir yang rusak,” tandasnya. Soal menjamurnya paham liberal, Adian mempunyai pandangan sendiri. Menurut Anggota Komisi Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, paham bebas yang cenderung kebablasan ini akan terus muncul sepanjang masa, sebab ada pihak-pihak yang menjadi produsen, distributor, pengecer dan pengasongnya. Khusus di Indonesia, paham liberal ini mulai hidup sejak tiga puluh tahun lalu. Kalau saat ini paham liberal marak, sangat dapat dimaklumi sebab mereka sedang menuai hasilnya. “Para pendukung pemikiran nyeleneh ini bisa saja dari perorangan, lembaga, bahkan negara,” tandas pengamat politik Islam yang menjadi salah seorang garda terdepan dalam membantah pemikiran-pemikiran liberal ini. Pendapat dua orang cendekiawan Muslim di atas bisa jadi mewakili sebagian pandangan umat Islam Indonesia. Perihal kepentingan uang di balik munculnya pemikiran-pemikiran liberal di Indonesia, dapat dicocokkan dengan sejumlah fakta di lapangan. Pada kata pengantar Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam (CLD KHI) misalnya, secara gamblang, Tim Pengarusutamaan Gender (TPG) Pimpinan Musdah Mulia mengucapkan terima kasih pada The Asia Foundation (TAF), sebuah LSM internasional yang acap kali memberikan bantuan dana kepada para NGO lokal. Menurut sejumlah kalangan, sudah barang tentu ucapan terima kasih TPG kepada TAF itu bukan sekadar basa-basi, namun benar-benar ada maksudnya. Hal ini diperkuat oleh pendapat salah seorang pejabat Departemen Agama yang tidak mau disebutkan namanya. Kepada SABILI, pejabat ini menyatakan, untuk mengegolkan CLD KHI, The Asia Foundation mengucurkan dana sebanyak enam miliar rupiah. Dana sebesar itu digunakan untuk melakukan penelitian lapangan ke sejumlah daerah. “Dana itu tidak ada yang gratisan,” tandas sumber SABILI itu. Soal kucuran dana pihak asing tersebut juga diakui sendiri oleh Koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla. Saat diwawancarai Majalah Hidayatullah Desember 2004 lalu, Ketua Lakpesdam NU ini mengaku dapat kucuran dana sebesar 1,4 miliar rupiah per tahun dari TAF untuk tujuan mendorong politik sekular di Indonesia. Sayangnya SABILI tidak memperoleh tanggapan soal ini dari Ulil. Saat SABILI mengonfirmasi soal kebenaran dana di atas, pentolan kelompok JIL ini menolak diwawancara. Bahkan saat wartawan SABILI meminta waktu untuk wawancara, Ulil malah menjawab “Saya tidak bersedia diwawancarai SABILI”. Ketika SABILI balik bertanya kenapa ia tidak bersedia diwawancarai, Ulil balik menjawab serupa, “Begini, saya nggak mau diwawancarai SABILI.” Setelah Ulil menjawab itu, telepon pun terputus. Setelah itu, Ulil tidak pernah menjawab meski sekali pun telepon dan sms dari SABILI. Seorang profesor hukum yang tidak bersedia namanya disebut memaparkan pengalamannya. Saat diundang anggota DPD memberikan masukan soal hukum Islam di DPR beberapa waktu lalu, ia merasakan adanya kepentingan asing di balik paham liberal. Menurut ceritanya, saat kasus revisi Kompilasi Hukum Islam (KHI) mencuat ke permukaan, sejumlah orang dari LSM asing tertentu mendatangi kediamannya. Mereka meminta sang profesor menulis pembaruan KHI dengan imbalan puluhan juta rupiah. Namun dengan nada halus, sang profesor menolaknya. Tak berhenti sampai di situ. Besoknya, mereka kembali mendatangi sang profesor dan memintanya kembali menulis pembaruan KHI. Tentu saja mereka menyediakan imbalan yang lebih besar lagi. Namun profesor itu kembali menolaknya. Padahal, mereka sudah menyediakan sebuah secarik kertas sebagai kontrak penulisan. “Saya menolaknya karena mencium ada kepentingan tidak baik dalam kontrak tersebut,” katanya. Kepada SABILI, pria yang pernah menikahkan pasangan beda agama Dedi Corbuzier dan Karlina ini menolak bila disebut sebagai anggota JIL pimpinan Ulil Abshar Abdalla. Saat diwawancarai SABILI, ia berkali-kali menolak disebut aktivis JIL. “Saya harus tegaskan dulu bahwa saya bukan aktivis JIL, tapi kalau saya diminta mengisi oleh JIL, sesuai latar belakang, saya akan mengisi,” kata Dosen UIN Syarif Hidayatullah ini. Zainun juga menolak dianggap sektarian. Sebagai seorang akademisi, ia mengaku bisa saja berada di mana-mana, baik di DDII, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan lainnya. Bahkan jika para aktivis Ahmadiyah atau Syiah mengundangnya, ia bersedia menghadirinya. “Bukan berarti saya masuk kelompok mereka,” katanya. Untuk menangkal serangan kelompok liberal tersebut, Adian Husaini mengatakan, yang menjadi prioritas utama adalah melahirkan sebanyak-banyaknya cendekiawan Muslim yang mampu menjawab tantangan pemikiran tersebut, mampu memahami Islam dengan baik dan memahami pemikiran Barat, Kristen, Yahudi dan pemikiran sesat lainnya. Adian mengutip kisah Sayyidina Umar bin Khaththab ra. Umar menangis bahagia saat seseorang mengritiknya. Adian belum melihat budaya kritik mengritik ini tumbuh di internal umat Islam. Kritik kepada seseorang, menurutnya, masih dinilai sama dengan menjatuhkan. “Ini yang tidak benar. Tradisi kritik ini sulit berkembang jika budaya ilmu tidak berkembang,” tegasnya. Adian boleh jadi benar. Kehancuran Islam bukan disebabkan kuatnya musuh-musuh Islam, tapi lebih disebabkan lemahnya ketahanan internal umat Islam sendiri. Jika umat Islam kokoh, serangan sedahsyat apapun yang datang dari musuh-musuh Islam, tidak akan mudah menjungkirbalikkan posisi umat. Jadi, sudah semestinya, umat Islam terus membentengi diri dengan akidah dan pemahaman Islam yang benar. |
Matius 10:34 Yesus berkata: "Aku tidak datang membawa damai, melainkan aku datang membawa pedang." Lukas 22:36 "...dan inilah saatnya menjual jubah dan membeli sebilah pedang." |
8th June 2008, 10:52 |
#3
|
Mania Member
|
terlalu berlebihan... basi...
yang bisa menilai keimanan seseorang itu bukan manusia, tapi ALLAH SWT... harus di ingat.... anda manusia, hebat amat menilai sesama manusia ttg keimanannya.......... |
|
8th June 2008, 11:03 |
#5
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
|
8th June 2008, 11:15 |
#6
|
|
Mania Member
|
Quote:
yg ada adalah menilai ajaran yg di kembangkan seseorang ato kelompok tertentu.. kalo satu individu itu mengimani bahwa nikah antar agama itu halal, dan dia melakukannya sendiri... ga akan ada yg larang... tapi jika individu itu kemudian, mengkampanyekannya, mencoba mengajak orang lain... maka hal itu udah jadi "ajaran" tertentu.. nah kalo udah jadi ajaran.... tentu harus dinilai... apakah yg di ajarkan nya itu sudah benar... tidak melanggar hal hal pokok... tidak menghalalkan yg haram atau mengharamkan yg salah.. dsb... jadi sekali lagi bukan kualitas "manusia" nya yg dinilai.... ini adalah domain Tuhan, cuman Tuhan yg tahu isi hati seseorang... tapi apa yg keluar dari mulutnya... itu yg dinilai... |
|
the truth is out there not everywhere |
8th June 2008, 11:45 |
#7
|
|
Registered Member
|
Cara gabungnya gimana yak???
Quote:
|
|
|
8th June 2008, 12:15 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
ato hanya berdasarkan pengamatan, analisa media, potongan2 wawancara.. opini pribadi... ?? saya org yg tak tau agama... tpi setau saya kalo apa yg anda sampaikan diatas... satu nama saja tidak benar faktanya..... bukankah itu termasuk fitnah?? n mungkin anda lebih tau lah... apa itu fitnah.. dan hukumnya buat org2 yg menyebar fitnah... |
|
|
8th June 2008, 13:31 |
#9
|
|||
Mania Member
|
Quote:
http://islamlib.com/ Quote:
Quote:
Penulis : Budi Handrianto Halaman : 295 + xxvi paperback (softcover) Cetakan 1 : Juni 2007 Penerbit : Hujjah Press (kelompok Penerbit Al Kautsar Ahmad Syafii Maarif adalah tokoh di balik kelahiran Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) yang memiliki pemikiran yang serupa dengan JIL. |
|||
|
8th June 2008, 13:39 |
#10
|
|
Mania Member
|
Quote:
saya tertarik untuk baca buku ini.. karena agak terperanjat dengan tokoh2 yg disebutkan di atas... jadi pengen tau juga sebenarnya apa sih yg dimaksud dengan islam liberal??? selanjutnya ga bisa kasi komen apa2 tentang thread ini sebelum baca buku nya... |
|
Last edited by ybneb; 9th June 2008 at 13:53.. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer