HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Rabu, 2024/03/28 16:41 WIB
Meninjau Etika Pendidikan: Jasa Beli Ijazah dan Implikasinya
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
|
Thread Tools |
14th July 2022, 12:46 |
#1
|
|
Mania Member
|
Harga Bawang Merah di Brebes Rp 40.000/Kg, Kok di Jakarta Jadi Mahal?
Quote:
Makin banyak rantai, makin banyak tambahan uangnya. Masalahnya penghasil cabe itu hanya dari daerah tertentu saja. Tidak semua daerah bertani bawang. Ini PR buat mentan dan mendag. Bagaimana petani bawang bisa merata di daerah. Untuk memutus rantai yang panjang itu. Petaninya mungkin untungnya nga terlalu besar, tapi buat pengepul yang besar untungnya. Biar bagaimanapun kita butuh bawang, cabe dll. Apa jadi makanan tanpa ada bumbu seperti itu. |
|
15th July 2022, 16:08 |
#2
|
Registered Member
|
yang bilang pengepul untung besar dan mata rantai yg panjang itu hanya pintar di teori dan bukan pelaksana ekokomi sebenarnya sehingga tidak tahu hambatan hambatan yg ada sebenarnya di jaring distribusi itu... jadi seakan akan sok tahu dengan memutus rantai akan jadi lebih murah.. hal ini tampak pada bangkrutnya penjual online/startup online yg berusaha memutus rantai ini atau para penjabat yg mencoba melakukan hal ini...
hambatan utama itu adalah pada cepat busuknya produk ini dan biaya transportasi sehingga harga menjadi mahal, bukan karena panjangnya rantai yg memang harus ada... dari petani barang dijual utuh tapi jumlahnya sedikit sehingga biaya transportasi langsung ke pembeli yg juga butuh sedikit malah justru sangat mahal dan petani tidak punya penyimpanan, jadu barang harus cepat terjual, pembelinya ya pengepul kecil tersebut yg mengumpulkan jumlah kecil tersebut untuk dijual ke pengepul besar dengan resiko barang rusak pd saat pengumpulan. karena pengepul besar tidak mau menerima barang sedikit sedikit katena biaya dan waktu. pengepul besar juga mrngalami resiko barang busuk yg sangat besar karena harus mengumpulkan dari pengepul pengrpul kecil yg membutuhkan waktu dan ongkos tranportasi kr area penjualan dan biaya siluman diantaranya.mereka jg tidak mungkin langsung ke penjual karena masalah biaya dan keribetannya karena harus menjual secara eceran. makanya mereka menjual ke distributor besar yang lrbih mengetahui medan dan resiko di daerahnya. fistributor besar juga mengalami kerusakan baramg yg lrbih besar lagi dan melakukan penjualan ke distributor kecil per daerah karena biaya dan waktu untuk langsung ke penjual yg memakan ongkos besar dan keribetannya apalagi daerah diatribusi yg luas. distributor kecil mengambil dari diatrubutor besar karena mereka lebih tahu penjual penjual yang ada dan sekali lagi memperhitungkan barang yang rusak. jadi orang yg menyebut rantai fistribusi yg panjang itu sebenarnya tidak mengetahui memang itu sudah lazimnya fistribusi seperti itu seperti perusahaan yg memiliki cabang dan ranting distribusinya jafu memotongbrantai itu sama aja dengan omong kosong makanya sampai 1000 thn lg jg kg mungkin karena itu jalur distribusi yg sudah ada sejak jaman dulu dan tetap bertahan karena palimg efisien. jadinya hanya retroika otang teori saja yg tidak memandang resiko dan biaya yg timbul. cara mengatasi yg paling baik adalah bagaimana menjaga kesrgaran barang yg mudah rausak ini, mungkin pemerintah menyediakan metoda pengawetan yg baik tanpa merusak kesegarannya, dan menghilangkan biaya transportasi yg mahal.. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer