HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Minggu, 2024/04/18 11:55 WIB
Klarifikasi Idham Masse Soal Mobil Untuk Ibu Catherine Wilson Mau Ditarik Leasing
-
Minggu, 2024/04/18 11:48 WIB
Ogah Disebut Nganggur, Ferry Irawan Ngaku Ada Proyek Film dan Dicalonkan Jadi Bupati
-
Sabtu, 2024/04/17 14:39 WIB
Melody Prima Baru Ungkap Alasan Bercerai Setelah Setahun Berlalu
-
Selasa, 2024/04/14 11:47 WIB
Sandra Dewi Hilang di Instagram, Keluarga Lakukan Hal Ini
-
Jumat, 2024/04/16 14:20 WIB
Olivia Nathania, Anak Nia Daniaty Bebas dari Penjara Kasus CPNS Bodong
-
Selasa, 2024/04/14 11:42 WIB
Soal Kabar Adopsi Bayi Perempuan, Ini Kata Raffi Ahmad
|
Thread Tools |
25th July 2012, 15:48 |
#1
|
Registered Member
|
Apa yg anda akan lakukan...???
Apa yang Anda akan lakukan jika suatu hari ada seorang sahabat terdekat Anda atau salah satu kerabat Anda atau pun orang2 yang kita sayangi membutuhkan biaya rumah sakit sebesar Rp 500jt... Seberapa besar Anda akan membantu mereka..??? (Mereka adh orang2 yang sangat berharga utk kita)
Bagaimana dengan kita ? Jika suatu hari dokter meminta menyiapkan dana sebesar Rp 500jt utk berobat..? Uang sapa yang Anda akan gunakan? Uang sendiri atau asuransi...??? Ini sekedar sharing...mohon jawaban dari teman2 di thread ini memberikan masukan.... |
|
28th July 2012, 21:59 |
#2
|
Registered Member
|
I jawab yah, terlepas dari i Agen Asuransi Acelife berdasarkan pengalaman pribadi saya yah
1. Untuk sahabat dekat, 1.a.i kasih saran coba cari second opinion atau third opinion jgn percaya hanya pada 1 dokter, 1.b. Kalau dia kaya yah suruh berobat ke S'pore atau Malaysia atau kalau perlu ke Negeri China 1.c. kalau dia miskin atau sedang2 saja kekayaannya i kasih uang sebagai tanda simpati sesuai kesanggupan saya. 2. Kalau mertua / orang tua sebelum sakit sudah saya asuransikan ( istilahnya i bayarin dari kantong i sendiri ), soalnya kalau mereka sakit mau tidak mau juga kita biayain apa tega kita lihat mereka sakit didepan mata kita. Nah kebetulan program asuransi Kesehatan Acelife cocok untuk mertua i, dimana beliau kebetulan hari itu masuk di umur 59 tahun dan sudah saya ambil berikut program MMR. Jadi lega sekarang paling tidak sampai umur 75 tahun i tidak terlalu dipusingin dengan urusan kesehatannya. 3. Untuk Keluarga saya sendiri Istri sudah saya masukin kesehatannya di Manulife + 3anak + bonus saya dan ditambah lagi masukin istri saya ke Acelife + MMR. tahun ini rencana masukin 3 anak saya di kesehatan Ace life lagi dan dua tahun depan mau batalin yang di Manulife. Untuk pertanyaan yang nomor 2 yah pastilah saya mau asuransi yang bayarkan |
|
14th September 2012, 17:39 |
#3
|
Registered Member
|
luar biasa kk hhengky123..perencanaan yang matang akan sangat membantu kita dan orang2 yg kita sayangin di kemudian hari krn kita tidak tau kapan dan seperti apa resiko yang datang pada kita terutama sakit.
Setau aku, produk ACElife memang banyak menjual produk kesehatan dan ini memang sangat dibutuhkan kalau2 kita mendadak sakit dan harus nginap di rumah sakit... Sekedar sharing ka, utk kaka dan keluarga kira2 sudah berapa kali keluar masuk rumah sakit karena sakit (untuk melahirkan dikecualikan ya ^^) apakah cukup sering atau jarang2..knp saya tanyakan ini karna ini mempengaruhi prioritas kita terhadap produk asuransi yang akan kita ambil. |
|
18th September 2012, 20:50 |
#4
|
|
Registered Member
|
Quote:
Sakit usus buntu, typus, saraf kejepit. |
|
|
18th September 2012, 22:37 |
#5
|
|
Registered Member
|
Quote:
kl boleh saran untuk kesehatan masukin ke 1 perusahaan saja tapi maksimalkan semua manfaatnya karena kl diambil plan yang besar maka seluruh manfaatnya ok banget apalagi setau aku di ACElife program kesehatannya cukup bagus sementara itu kita pun menyiapkan asuransi untuk asuransi yang kurang maksimal di perusahaan tersebut dalam hal ini adh proteksi terhadap sakit kritis. Memang ada yang bilang kl sakit kritis itu tidak banyak orang yang ngalamin (walaupun menurut data kesehatan penderitanya mengalami kenaikan tiap tahunnya dan tingkat kenaikannya cukup mengejutkan) namun saat orang terdiagnosa penyakit kritis tersebut mereka kehilangan aset2 yang mereka kumpulkan selama ini. Bukan menyepelekan yang namanya sakit krn tidak ada orang yang mau sakit. Namun yang namanya sakit ini nda bisa milih dan tak tau kapan terjadinya, parahnya saat ini masih banyak yang belom mempersiapkan dana mereka sehingga saat ini terjadi banyak yang nda siap. jgn lupa menambahkan proteksi terhadap sakit kritis |
|
|
20th September 2012, 00:26 |
#6
|
|
Registered Member
|
Quote:
Penyakit Kritis kalau dalam bahasa Inggris adalah terminal illness dimana penjabarannya sebagai berikut : Terminal illness is a medical term popularized in the 20th century to describe a disease that cannot be cured or adequately treated and that is reasonably expected to result in the death of the patient within a short period of time. This term is more commonly used for progressive diseases such as cancer or advanced heart disease than for trauma. In popular use, it indicates a disease which will eventually end the life of the sufferer. (Wikipedia ) Sehingga menurut saya buat apa buang2 uang untuk premi sakit Kritis kenapa ngak lebih baik premi tersebut dipergunakan di asuransi kesehatan atau jiwa sehingga bisa menambah limit tahunan/ naik plan ke plan yg lebih tinggi atau menambah di asuransi jiwa. Contoh : Kanker diManulife pengertiannya adalah suatu tumor ganas yang ditandai dengan pertumbuhan dan penyebaran sel2 ganas yang tidak terkontrol serta adanya invasi kejaringan. Leukemia dan Melanoma ganas ( Malignat Melanoma ) termasuk dalam kategori ini. Kanker di Acelife pengertiannya adalah penyakit yang ditandai dengan adanya tumor ganas akibat pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan menyebarnya sel tumor ganas serta invasi ke jaringan. Diagnosa harus ditegakkan berdasarkan pemeriksaan jaringan dan diagnosa oleh Oncologist atau Pathologist. Kelihatan bukan dari defini 2 perusahaan asuransi diatas ( perusahaan asuransi lain pasti definisinya lebih kurang juga begitu ) dimana baru mau membayar penyakit Kritis apabila kankernya sudah menyebar dan ganas dimana kalau istilahnya stadium 4. Baru uang pertanggungan penyakit kritis bisa cair. Nah kalau kankernya baru stadium 1 atau 2 atau 3 ( 4 atau sekarat) mau berobatnya pake apa kalau bukan asuransi kesehatan yang penting limit tahunannya mencukupi. Bukankah begitu lebih baik Bro ??? Mengenai Sakit Kritis di ACElife juga ada Bro dan maksimal kok programnya, dimana apabila pemegang polis kena penyakit kritis maka uang pertanggungan penyakit kritis akan dibayarkan 100% dan tidak mengurangi Up asuransi dasar. Serta akan dibayarkan premi sampai pemegang polis mencapai umur 65 tahun ( Apabila pemegang polisnya hidup ) Regards Henky Selamat Berasuransi |
|
|
8th October 2012, 14:53 |
#7
|
|
Registered Member
|
Quote:
Kalau mau ditanya mana yang lebih penting sich pasti semua penting... Namun ada beberapa hal yang ingin saya sharingkan karena saya dapatkan setelah mengikuti kelas produk. - Asuransi Kesehatan. Dalam hal ini mencakup fasilitas R.Inap, R.Jalan beserta manfaat lainnya yang menjadi satu paket didalamnya (termasuk dokter, obat2an dll). Untuk pengcoveran sakit kritis, ini pun bisa tercover dengan ketentuan harus tetap rawat inap kecuali ambil rawat jalan juga. Namun ada hal yg tidak banyak agen asuransi beritahukan kepada nasabahnya...boleh cek dalam polisnya, yaitu jika nasabah terdiagnosa salah satu dari penyakit kritis maka pengcoveran utk kesehatannya hanya sebatas tahun berjalan, untuk perpanjangannya perusahaan asuransinya akan memutuskan perlindungannya kepada nasabah.. contoh : si A mengambil asuransi kesehatan (limitnya cukup besar) dan jiwa. Baru 6 bulan berjalan dia terdiagnosa kanker dan harus melakukan kemotrapi. Asuransi kesehatannya akan mengcover biaya2 rumah sakitnya hanya sampai tahun berjalan tersebut berakhir (dalam hal ini 6 bulan kedepan), namun untuk perpanjangan manfaat rumah sakitnya perusahaan asuransinya akan memberhentikan perlindungannya kepada nasabah... Hal ini boleh di cek lagi dalam klausul di polis yang kk ambil untuk lebih jelasnya...siapa tau klausul ini tidak berlaku pada perusahaan asuransi tempak kk bergabung. - Tingkat resiko Kalau kita adh tipe orang yg sering sakit dan keluar masuk rumah sakit maka pendapat kk sangatlah bijak..karena itu akan mengganggu keuangan kita. Namun untuk yg amat sangat jarang sakit, bahkan sampai dengan usia 40thn pun tidak pernah masuk rumah sakit maka untuk mengambil asuransi kesehatan boleh dikatakan "buang2 uang"....wong nda pernah masuk rumah sakit. Masalah sebenarnya kenapa kita mengambil asuransi adh karena kita tidak pernah dapat memilih mau sakit apa dan kapan....kalau kita bisa memilih maka hal ini akan sangat membantu apa lg bisa tau kapan mau sakitnya... Banyak orang yang sudah memiliki banyak asuransi pun masih bisa bangkrut karena asuransi mereka tidak cukup atau bahkan tidak mengcover penyakit yang mereka derita.. contoh : Ayah dari teman saya mengambil produk asuransi utk kesehatan dan jiwa. 1 tahun berjalan tiba2 ayahnya didiagnosa Aneurima/pembengkakan pembuluh darah dan disarankan untuk operasi....apakah asuransinya mengcover? ya tapi hanya klaim sebesar 7jt...sedangkan tagihannya 150jt (utk operasi) dan masih harus menyiapkan dana sekitar 400-500jt utk pasang ring di pembuluh darahnya. saya menjadi nasabah di asuransi Allianz. waktu dia lihat polis saya dia heran ternyata penyakit ayahnya di Allianz termasuk dalam penyakit kritis dia sangat menyesal tidak baik2 dalam memilih asuransi. saat ini memang ayahnya dalam keadaan baik. namun tidak melakukan operasi karena tidak cukup dana.. ini sebagian sharing saya Kenapa orang takut jika dibilang sakit kanker/gagal ginjal/stroke ? bukan karena penyakitnya tapi uang untuk berobatnya 10 x kita masuk rumah sakit karena sakit DB/tipus/virus/diare atau penyakit yg jadi langganan orang harus dirawat di rumah sakit, tidak akan membuat kita bangkrut.... tapi 1x seseorang terdiagnosa salah satu dari penyakit kritis maka dipastikan mereka akan bangkrut baik secara perlahan2 ataupun cepat... - Untuk menentukan stadium itu semuanya tertera dalam polis dan yang menentukannya adh dokter. Jika ketentuan yg didalam polis itu terpenuhi, sekalipun itu masih stadium 1 pun akan dibayarkan oleh perusahaan asuransinya (dalam polis yang saya pegang, mereka mencatumkan kriteria2 dalam hal pengklaiman penyakit kritis jadi bukan berdasarkan stadiumnya). Untuk hal kanker, kebiasaan orang indonesia adh malas utk check up dan pola hidup yang kacau. hingga untuk mendeteksi sakit kritis tergolong sangat lamban dan baru ketahuan setelah masuk dalam stadium 3 atau 4...sehingga pendapat tentang "baru bisa klaim kalo sudah parah" itu benar adanya... demikian sharing saya |
|
|
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer