HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:14 WIB
Polisi Sebut Chandrika Chika 1 Tahun Gunakan Narkoba
-
Senin, 2024/04/24 11:09 WIB
6 Fakta Penangkapan Chandrika Chika Pakai Narkoba Bareng 5 Orang Teman
-
Senin, 2024/04/24 14:23 WIB
Parto Patrio Dilarikan ke RS Pakai Ambulans, Sakit Apa?
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:36 WIB
Fans eSports Ramai Usai Jeixy Tersangka Kasus Narkoba
|
Thread Tools |
13th November 2018, 04:55 |
#1
|
Addict Member
|
Menakar Peluang Besar Pasar SUV di Indonesia
JAKARTA - Kontur jalan di Indonesia yang belum semuanya mulus serta karakter jalan yang rusak di beberapa wilayah, hanya mampu dilibas oleh kendaraan sport utility vehicle (SUV), kebutuhan tersebut juga tak lepas dari masih seksinya pasar penjualan SUV di Indonesia.
Hadirnya SUV model baru juga menjadi parameter tingginya minat konsumen terhadap kendaraan jenis SUV. Model SUV yang beredar di pasar tanah air pun terbilang cukup lengkap mulai dari kelas premium seperti Mitsubishi Pajero dan Fortuner dan kelas midle yang di isi Toyota Rush, BRV, Terios dan calon pemain baru Wuling yang telah memperkenalkan model SUV barunya di ajang GIIAS 2018. * Kendati mobil jenis SUV secara penjualan masih di bawah model MPV, namun produsen tetap mengakomodir kebutuhan konsumen dengan menawarkan kendaraan SUV yang memiliki kapasitas tujuh penumpang. Sebagaimana diketahui unique market di Indonesia yang membutuhkan kendaraan dengan kapasitas penumpang banyak lebih mendominasi penjualan dan saat ini masih menjadi parameter larisnya model MPV. Berdasarkan data Gaikindo dari awal tahun, pasar SUV telah menjadi model yang cukup banyak dipilih konsumen. Mitsubishi Pajero sport sendiri terjual 7.353 unit yang disusul dengan Toyota Fortuner sebanyak 6.383 unit dan CR-V 3.976 unit periode Januari-April. Dengan angka penjualan yang masih cukup besar tersebut, dan banyak produsen yang terus mengeluarkan model terbaru untuk kendaraan jenis SUV, memprediksi kendaraan jenis ini akan terus tumbuh dan berpeluang menciptakan pasar yang cukup besar di Indonesia. * Desain SUV yang dinilai sporti dibanding model MPV menjadi salah satu celah bagi mobil SUV bersaing dengan MPV, terlebih banyak produsen yang juga menawarkan teknologi seperti hill assist yang hanya ada untuk model mobil jenis SUV. Di tengah persaingan model SUV sendiri, Wuling menjadi salah satu produsen yang juga melihat besarnya pasar SUV di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan memamerkan model SUV terbarunya beberapa waktu lalu di ajang GIIAS 2018. Model SUV yang saat ini masih ditutup rapat oleh produsen Wuling merupakan model yang akan menggunakan basis Baojun 530 yang telah di pasarkan di negara prinsipilnya pada Maret 2018. Jika melihat performanya di Tiongkok, Baojun 530 mendapat respon positif dari masyarakat. Maka tak heran jika penjualan SUV Baojun di Cina mengalami kenaikan signifikan. Maka tidak heran, jika kesuksesan SUV kompak tersebut bakal segera dibawa ke Indonesia dan kabarnya mulai tahun depan. * Diolah dari data penjualan yang dirilis oleh General Motors China, penjualan SUV mereka khusus model Baojun pada Januari 2018 saja mengalami peningkatan 36 persen, sebanyak 92,356 unit. Sementara wholesale Baojun 530 pada periode Februari-Agustus 2018 mencapai 86,421 unit. Sebagai pemain baru di kelas SUV kompak di pasar Cina, prestasi Baojun 530 selama delapan bulan pertama cukup menjanjikan. Dari data yang dirilis focus2move, Baojun 530 dengan torehan penjualan Februari - September 2018 membukukan angka sebanyak 95.315 unit, mampu menempati ranking di urutan ke-53 dari total seluruh penjualan kendaraan domestik Cina. |
13th November 2018, 05:10 |
#2
|
Addict Member
|
SUV Mesin Kecil Adalah Mobil Paling Sempurna untuk Indonesia
Bicara SUV, kadang serba salah. Banyak hal sudah berubah pada mobil jenis ini, khususnya di Indonesia yang punya selera unik dalam memilih sebuah mobil. Awalnya, masyarakat kami enggak peduli mobil itu jenisnya apa, yang penting bisa muat banyak, cukup nyaman, dan harganya terjangkau. Maka, secara aklamasi, mobil berjenis MPV langsung mendominasi selera mainstream masyarakat kami. Secara tampilan mulai pada keren semua. Nyamannya jelas jauh meninggalkan angkot, performa mesin dan konsumsi BBM berbanding, serta harganya terjangkau. Tapi yang namanya selera, itu kayak fashion, terus berputar dan berulang. Tren tersebut terus bergeser dan cenderung mengarahkan suatu SUV sebagai mobilnya selera mainstream. Dari data JATO Dynamics, pasar penjualan mobil global didominasi oleh segmen SUV.* Selama tahun 2017 saja, penjualan SUV global naik 12,7% dibandingkan tahun sebelumnya.* Dan di Indonesia, meskipun belum sampai menggeser MPV, namun SUV sudah mendapat tempat di hati publik. Salah satu faktornya adalah karena pabrikan mulai lebih fleksibel dalam mendefinisikan sebuah SUV, yang sangat-sangat mengakomodasi selera pasar. SUV di Indonesia gak hanya kotak, kasar dan bermesin bongsor dan harganya selangit. Transformasi SUV di Indonesia dimulai dengan SUV yang dibuat senyaman mungkin, kalau bisa menyamai nyamannya sedan. Kemudian, SUV terus bergerak dinamis dengan menambah kapasitas tempat duduk, sehingga bisa menampung 7 orang layaknya sebuah MPV. Ditambah lagi, meski harga BBM terus naik, namun teknologi kekinian memungkinkan SUV pakai mesin yang kecil saja, dengan mengandalkan turbo sebagai suplemennya. Dengan semua itu, ditambah secara spesifikasi teknis pun, SUV jelas unggul dari suatu MPV apapun.* Terutama dalam menghadapi kondisi jalan kebanyakan di Indonesia, yang gak sekedar butuh ground clearence tinggi, tapi juga kaki-kaki perkasa dan performa mesin yang mumpuni.* Ini pun masih harus disyarati dengan konsumsi BBM tetap harus irit. Pusing? Enggak juga tuh. Sekarang, semakin banyak SUV berkarakter demikian. Benar-benar memenuhi selera tinggi rakyat Indonesia akan sebuah mobil. SUV sudah senyaman MPV, sudah bisa menampung jumlah penumpang yang sama dengan MPV, kapasitas mesin yang juga mirip dengan MPV. Dengan spesifikasi yang lebih unggul, sialnya, sebentar lagi akan semakin banyak SUV yang juga punya banderol seterjangkau MPV. * Tren SUV Mesin Kecil Mencuri Perhatian Emisi saja sekarang sudah wajib Euro 4. Belum lagi harga BBM yang secara naif kita akui, terus naik. Pajak tahunan pun bukan perkara enteng di tengah ekonomi yang sulit. Pabrikan gak lantas hilang akal. Disini fleksibilitas sebuah produk bakal diuji. Para SUV sekarang mesinnya banyak yang dipangkas, dengan kapasitas yang lebih kecil.* Mereka sudah lebih percaya pada sokongan turbo, sebagai kompensasi dari terpangkasnya kapasitas mesin. So, penggunaan mesin kapasitas kecil menjadi pilihan, namun kebutuhan terhadap mobil bertenaga tak bisa diabaikan produsen mobil. Banyak efek yang dirasakan pemilik dengan SUV bermesin kecilnya. Bobot mobil sudah pasti lebih ringan, ini bisa juga berefek pada konsumsi BBM lho. Belum lagi, dengan kapasitas mesin yang lebih kecil, tentu pajaknya juga berkurang. Dan gak harus pusing memikirkan keseimbangan antara performa mesin dan konsumsi BBM. Itu kenapa terjadi tren pemangkasan mesin massal dan massif untuk sebuah SUV. Sebenarnya, sudah banyak SUV bermesin lebih kecil yang dijual di Indonesia. Terutama untuk mobil-mobil dari Eropa. Namun, yang paling mencuri perhatian publik adalah saat Honda melahirkan CRV turbo dengan mesin yang drastis lebih kecil! “Di masa mendatang, arahnya akan ke downsizing engine dengan turbo. Mobil dengan mesin kecil dan dilengkapi turbo ini akan meningkatkan tenaga sekaligus lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar,” komentar salah satu pelaku industri otomotif Jonfis F. Dan gebrakan dari SUV sebentar lagi juga akan muncul dari China. Setelah DFSK Glory 580, kali ini giliran Wuling yang bersiap menyuguhkan SUV selera mainstream publik Indonesia. * SUV Murah yang Menggoda Iman Kenapa dari sekian banyak SUV yang kini sudah pakai mesin kecil, sodoran dari pabrikan China yang justru patut diwaspadai? Selain banyak faktor seperti konsumsi BBM dan perpajakan, ujung-ujungnya tren mesin kecil ini berpengaruh pada harga; sedikit lebih terjangkau. Namun, sedikit*tersebut bisa lebih banyak ketika yang disodorkan adalah SUV pabrikan China, yang memang sudah identik dengan harga miring. Disinilah kecerdasan Wuling terlihat dalam memanfaatkan momentum menjadi peluang. Tren SUV mesin kecil sedang mewabah. Di sisi lain, Wuling mau sedikit bersabar dan membiarkan DFSK menjadi cermin yang terus dipelajari, sambil menguatkan citra merek melalui duo MPV terlebih dahulu. Wuling seolah berambisi sebagai pelengkap. Belum perlu mendominasi memang, namun menjadi pelengkap sebuah sebuah kesimpulan kalau SUV mesin kecil adalah mobil yang sempurna untuk Indonesia. Coba berhenti sejenak dan tarik napas panjang, karena ini akan menggoda iman kalian.. Dari berbagai kabar yang beredar, Wuling memang sudah bersiap untuk memasarkan produk SUV-nya tahun depan di Indonesia. Apalagi, Wuling berambisi ingin membawa kesuksesan SUV yang berbasis dari model Baojun 530 di negera asalnya itu. Itu bisa dilihat dari data*carsalebase, wholesale Baojun 530 pada periode Februari-Agustus 2018 mencapai 86,421 unit di Cina. Jika dibandingkan dengan pesaingnya Haval H6 dan Changan CS75, performa Baojun 530 cukup kompetitif. SUV Wuling dikabarkan bakal menggunakan mesin kecil berkapasitas 1.500cc saja, mirip dengan Honda HRV, tapi disokong turbo, seperti Honda CRV. Sementara perkiraan banderolnya, diprediksi bakal setara dengan sebuah Honda BRV. SUV Wuling juga bisa dikonfigurasikan untuk mengangkut penumpang lima sampai tujuh. Maka, lengkaplah semua kebutuhan akan sebuah mobil yang sangat Indonesia. Karenanya, kehadiran SUV Wuling bisa jadi bakal menegaskan kalau SUV mesin kecil adalah mobil paling sempurna untuk Indonesia. |
13th November 2018, 05:13 |
#3
|
Addict Member
|
Popularitas SUV Di Indonesia Sulit Dihilangkan
Tren sport utility vehicle (SUV) memang menunjukkan pertumbuhan dalam beberapa tahun belakang, tidak saja di negara modern juga berkembang. Konsumennya pun cukup luas, mulai dari profesional, pengusaha maupun para eksekutif muda. Apalagi semakin meningkatnya kelas menengah di Indonesia serta didukung infrastruktur jalan yang terus bertambah, cukup signifikan mendorong penjualan jenis SUV di tanah air. Jika melihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), distribusi (wholesales)*SUV*pada 2017 mencapai angka 73.374 unit. Jumlah itu mengalami kenaikan 1,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 72.537 unit. Terutama jenis city SUV dengan peningkatan signifikan. Di mana, peningkatannya dalam 10 tahun terakhir secara persentasi dari satu digit menjadi dua digit. Banyaknya pilihan produk di pasar sehingga menuntut persaingan teknologi, fitur hingga harga SUV membuat tren jenis kendaraan ini terus terjaga. Selain itu, ada sejumlah keunggulan SUV dibanding kendaraan jenis lain yang juga turut mendorong pilihan masyarakat dewasa ini memilih SUV. Bisa kita runut dari kelebihan ruang kabin yang lapang. Apalagi saat ini, konfirgurasi tujuh penumpang sudah hampir semuanya diaplikasikan banyak kelas SUV, jadi tidak melulu untuk kelas full-size. |
13th November 2018, 05:16 |
#4
|
Addict Member
|
Tren SUV Mulai Kejar Dominasi MPV
“SUVs are the Swiss Army Knife of cars.”*Sport Utility Vehicle atau SUV ibarat pisau Swiss Army-nya mobil. Inilah pernyataan yang diberikan jurnalis otomotif terkenal asal Australia, Stephen Corby ketika menggambarkan sebuah SUV. Berlebihan? Rasanya tidak juga. Konsumen memiliki banyak alasan memilih mobil. Selain soal tampilan dan fungsionalitas, ada juga yang ingin tampil berbeda,*stand out*di antara yang lain. Inilah yang membuat SUV dengan tampangnya yang gagah dan macho menjadi berbeda di antara model lain seperti sedan atau multi purpose vehicle (MPV). Anda boleh suka atau tidak, SUV kini menjadi salah satu mobil yang kini disukai konsumen. Popularitasnya naik cepat bahkan mulai merambat mengejar multi purpose vehicle (MPV). Mulai dari SUV yang berbadan besar, mid-size SUV, small SUV, atau juga crossover — yang merupakan pekawinan silang antara pikap atau sedan dengan SUV — kini kian digemari. Popularitas SUV juga mengalami tren yang sama di Tanah Air. Pasar SUV di Tanah Air termasuk sesak. Sebagian besar agen pemegang merek (APM) baik Jepang, Korea, Eropa, Amerika Serikat, dan kini China bermain di segmen ini. Low SUV seperti Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda BR-V, Suzuki SX-4, Nissan Juke, Mazda CX-3, Chevrolet Trax. Kemudian Medium SUV seperti Honda CR-V, HR-V, Toyota Fortuner, CH-R, Nissan X-Trail, Chevrolet Captiva, Suzuki Grand Vitara, Mazda CX-5, Hyundai Tucson, Santa-Fe, Mitsubishi Pajero Sport, Outlander, Isuzu mu-X, dan pendatang baru*DFSK Glory 580. Belum lagi pabrikan premium seperti Mercedes-Benz, BMW, Audi, Lexus, Porsche, Lamborghini juga tak mau ketinggalan bermain di segmen ini. Hal tersebut menunjukkan jika APM menyadari segmen SUV cukup diminati konsumen. Merunut pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan pabrikan ke diler (wholesales) untuk segmen kendaraan SUV di tahun 2017 sebanyak 73.374 unit. Jumlah ini mengalami kenaikan 1,15% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 72.537 unit. Bahkan tren penjualan yang positif ini sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Masih mengutip data yang sama, penjualan mobil SUV di tahun 2015 tercatat hanya 54.256 unit. Sedangkan tahun 2014 sebanyak 53.855 unit. Ketat? Jelas, tapi peningkatan popularitasnya juga menggiurkan. Satu nama yang juga siap bersaing di segmen ini adalah*Wuling Motors. Pabrikan asal China itu memang melakukan penetrasi yang cukup cepat di pasar Indonesia. Meski baru saja merayakan tahun pertama kehadirannya di Tanah Air,*Wuling Motors*sudah menghadirkan dua model yaitu Low MPV Confero S pada Agustus 2017 dan MPV Cortez selang 6 bulan kemudian. Lewat dua lini produk di segmen MPV ini, dalam kurun waktu bulan Agustus 2017 hingga September 2018, Wuling telah berhasil mencatatkan angka penjualan lebih dari 17.000 unit berdasarkan catatan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pencapaian tersebut berhasil mengantarkan Wuling masuk ke dalam jajaran 10 besar brand otomotif dalam hal jumlah penjualan kendaraan. Langkah Wuling berlum berhenti di sini. Mereka sudah menyiapkan rencana memboyong model baru tahun depan;*Wuling SUV. Wuling memanfaatkan ajang GIIAS 2018, Agustus lalu, menampilkan bakal calon model yang akan diperkenalkan di Indonesia itu. Mobil dengan kelir abu-abu ini ditempatkan di bagian depan booth Wuling. “Ya,*Wuling SUV*akan kami perkenalkan tahun depan. Pastinya kapan? Tunggu saja,” kata Dian Asmahani, Brand Manager SGMW Motor Indonesia, memastikan rencana tersebut. Selama GIIAS 2018, banyak pengunjung yang dengan serius memperhatikan mobil yang di negeri asalnya Cina bernama Boujun 530. Wuling juga mengungkapkan sebagian spesifikasinya.*Wuling SUV*ini memiliki panjang 4.655 mm, lebar 1.835 mm, tinggi 1.760 mm dan jarak sumbu roda 2.750 mm. Sedangkan mesin bakal diperkuat mesin 1.5 liter dengan turbo. Disebutkan jika mesin ini memiliki tenaga 148 hp dan bertransmisi 6-speed manual atau 6-speed otomatis dual-clutch (DCT). Untuk teknologi yang digunakan, mobil ini menggunakan sistem gerak-roda-depan (FWD), menggunakan Electic Power Steering (EPS), disc brake depan dan belakang, suspensi MCPherson Stut Coil Spring dan Coil Spring untuk suspensi belakang. Keduanya merupakan suspensi independent. Pada bagian kabin,*Wuling SUV*menggunakan kontrol audio serta cruise control pada bagian kemudinya. Untuk informasi pengemudi, terdapat layar berukuran 7-inci. Mobil ini juga telah terdapat keyless ignition untuk menyalakan dan mematikan mesin. Sebagai pusat hiburan, terdapat layar sentuh berukuran 8-inci yang terkoneksi dengan Infinity Sound System.. Bersaing dengan nama-nama yang sudah lebih dulu hadir jelas bukan pekerjaan gampang. Tapi dengan dengan spesifikasi yang dimilikinya,*Wuling SUV*ini cukup menjanjikan. Apalagi pengalaman dengan Confero dan Cortez cukup menunjukkan jika Wuling punya kemampuan mengejutkan. Jika melihat catatan*SUV Wuling*yang dikenal di negara asalnya bernama*Baojun 530*itu cukup baik mendapat penerimaan masyarakat China, kendati baru dirilis Maret lalu. Wholesale*Baojun 530*pada periode Februari-Agustus 2018 mencapai 86,421 unit di China. Jika dibandingkan dengan pesaingnya Haval H6 dan Changan CS75,*Baojun 530cukup kompetitif. Jadi, kita tunggu saja gebrakan*SUV Wuling*yang sudah dijadwalkan bakal mengaspal di Indonesia tahun depan. |
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer