HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
12th April 2012, 18:40 |
#2151
|
Registered Member
|
@mas cahyo..ternyata percobaan saya ada orgonite kecil model setengah bola diameter kira-kira 2cm) yg sy taruh diluar freezer (deket tapi diluar freezer). hmmm ternyata mempengarungi penampakan energi kabel listrik NYA 2,5mm yg sy bekukan di freezer tsb.
pertanyaanya: sejauh mana orgonite mempengaruhi energi ? berapa jarak aman menaruh orgonite diluar freezer agar percobaan tidak terpengaruh energi orgonite yg ada diluar freezer. kabel listrik yg sy pake: jenis kawat NYA 2,5mm jumlah lilitan 21 diameter seukuran bolpoint dlm foto. ntar kalo udah sy posting lagi penampakan energi kawat tembaga berisolasi. |
13th April 2012, 09:46 |
#2152
|
||
Addict Member
|
Quote:
Menarik karena semua punya efek sama ke tidur. Karena energi orgone bisa bertahan beberapa hari, sebaiknya tes dilakukan dalam selang tiga harian. Tiga hari orgonite, tiga hari cemenite, tiga hari tidak pakai. Bisa dijelaskan gagalnya bagaimana? Uji es harus dilakukan dengan barang yang sama, lokasi yang sama, dengan air di ganti setiap selesai beku, sampai paling tidak seminggu. Bila di lemari es ada lebih dari satu alat orgone yang energinya tidak sama, maka yang paling kuat yang berpengaruh. Jangan lupa juga bahwa lemari es itu juga adalah orgone accumulator walau mungkin cuma satu lapis. Ada kemungkinan lemari es mengumpulkan energi dari luar juga. Ada kemungkinan di kulkas sudah terkumpul energi yang berada di sekitar rumah. Quote:
Energi orgone bisa bertahan selama beberapa hari. Jadi walau orgonite sudah dikeluarkan, hasil es akan tetap sama seperti itu selama beberapa hari. Untuk jarak aman, agak susah ngukurnya. Paling tidak orgonite harus dikeluarkan dari kulkas. Dari uji tanaman, cemenite saya tidak bisa tembus tembok. Sehingga jadinya tanaman saya besar, tapi tanaman tetangga tidak walau cuma beda 2 meter: Saat pertama diberi tetangga, punya saya lebih kecil. Untuk bentuk ideal kumparan, saya mengacu pada teori helical antenna: Namun pada prakteknya saya buat lebih rapat lilitannya agar tidak gampang tercampur / gabung satu sama lain. Menurut beberapa teman, yang penting adalah panjang kabel yang digunakan. Mereka biasanya menggunakan panjang kelipatan dari piramid giza. Yang ahli adalah Slim Spurling. Mereka menggunakan cukup satu kumparan untuk mendapat hasil yang diinginkan. Perbedaan geometri sangat mempengaruhi hasil. Beda panjang 1.5 kali bisa merubah hasil. Prinsip sama kayak suara. Kalau ruang resonansi pas sama, suara akan lebih kuat. Kalau kacau suara malah bisa berkurang. Atau anten, kalau panjang pas hasil maka gainnya besar. Saya pakai cara kasar, dengan jumlah. Makin banyak makin kuat. Kalau pakai presisi, hasil bisa lebih bagus. Kebanyakan orang yang buat kumparan pakai geometri menggunakan indra ke enam untuk mencari geometri yang maksimal, atau pakai pakem kuno. Kalau tertarik dengan panjang, silahkan browse David lowrence resonant fractal. Mereka klaim bisa nambah tenaga mobil pakai kawat ditaruh di radiator. Mereka pakai juga untuk mengurangi persendian sakit juga (mereka kebanyakan sudah tua). Namun bedanya, resonant fractal tidak punya efek ke es. Walau manusia bisa deteksi dari panjang kawat yang berbeda. Untuk replikasi butuh akurasi sampai nano meter untuk kawat berukuran centi. |
||
Last edited by sucahyo; 13th April 2012 at 10:00.. |
13th April 2012, 10:22 |
#2153
|
Registered Member
|
Bisa dijelaskan gagalnya bagaimana?
Ketika saya bekukan di lemari es, dengan ceminite di bawah gelas/bukan didalam/di luar, menjelang beku, memang kelihatan ada gelembung bola lebih bening dan cukup besar dekat cemenite, tapi ketika sudah beku ( semalam), paginya saya lihat polanya sama dengan es biasa, bagian atas bening, malah dekat cemenite keruh/putih. apakah harus dikontrol, sampai sudah beku, tapi gak terlalu lama di lemari es??? saya males coba lagi. Apa ada analisa tentang pola awan di Aceh pasca gempa??? menarik untuk didiskusikan. Saya membuat orgonite dari kumparan kabel ( Pak Sucahyo), dengan kristal, dan Resin ,hasil female. Salam |
14th April 2012, 09:27 |
#2155
|
||
Addict Member
|
Quote:
Memang alat orgone bisa butuh waktu untuk mengubah pola energi di lemari es. Semalam itu termasuk cepat. Saya biasanya mengamati pada hari kedua baru setengah yang bawah yang beku. Kalau semalam biasanya baru cemenitenya yang beku, airnya masih cair semua. Memang butuh kesabaran. Coba pakai uji rasa saja. Taruh dekat botol minuman di kulkas. Amati perubahan rasa. Kayak beda air merek Aqua dan air merek nggak jelas. Bisa posting beritanya awan Aceh? Saya tidak ikuti. Apakah kristalnya utuh atau bubuk? Apakah kristalnya bisa punya efek ke es? Hati hati kalau pakai gelas. Energi male membuat es lebih mengembang dari biasa. Quote:
BTW, untuk yang merasa seimbang itu yang lebih bagus, bisa coba life pillow. Life Pillow adalah alat orgone inovasi dari Josh. Katanya bisa merubah energi. Bahannya gampang 1 bagian bubuk kuarsa, 4 bagian bubuk agar - agar. Saya tambah kumparan hanya untuk percobaan. Saat life pillow di dekatkan dengan orgonite yang punya energi male, life pillow terbaca female. Saat dijauhkan dari orgonite tersebut, life pillow terbaca netral. Percobaan membuktikan bahwa life pillow memang bisa bereaksi terhadap energi. Di bawah ini menunjukkan bahwa di orgonite kristal bisa punya energi berlawanan dengan resin/logam. Karena berlawanan, total energi terdeteksi lemah. Jadi saya rasa perlu untuk mendeteksi energi kristal secara terpisah dari resin-logam untuk bisa mendapat hasil yang maksimal. Kalau pingin male, gunakan yang semuanya male. Kalau pingin female, gunakan yang semuanya female. Sebaiknya tes dilakukan dengan memecah orgonite yang sudah jadi. Walau saya rasa gifting butuh yang female, kita harus bisa membuat kedua tipe energi. Dan sekalian untuk lebih bisa merasakan bedanya. |
||
Last edited by sucahyo; 14th April 2012 at 09:33.. |
14th April 2012, 10:48 |
#2156
|
Registered Member
|
Tanya?
Hi rekan -rekan,
Pak Sucahyo, nanti setelah selesai coba-coba akan saya laporkan, sementara saya masih mengamati terhadap AC: - Orgonite male (versi Pak Edo) - Orgonite female (versi Pak Edo, yg dikurangi logamnya) - cemenite versi Pak sucahyo - Orgonite female dengan kumparan terinsulator saya masih belum yakin, nanti setelah selesai , saya laporkan apa adanya. Pak Saya juga ingin tanya/blm coba: - Kalau orgonite konvensional, logamnya kita beri insulator, misalnya dicat/resin tipis dulu, baru di cor? apa mirip dengan kabel kumparan? - Kalau Bapak lebih memilih female untuk gifting, menurut bapak yg male itu untuk apa? penangkal santet? hehehe..... -Apakah yg female, bisa untuk cb dan icb/wcb/EP? Salam |
Last edited by fueka; 14th April 2012 at 10:50.. |
15th April 2012, 13:23 |
#2158
|
|
Registered Member
|
Quote:
Beberapa statement saya d beberapa forum slalu mengatakan jangan melihat orgone sebagai sesuatu Ųªn♌ positif saja, Ƭάƥƪ ada Ųªn♌ harus diperhatikan lebih lanjut, riset Ųªn♌ panjang, dan didukung oleh tolok ukur tertentu. Saya mengajak rekan2 orgoniters untuk gifting dengan lebih cermat.. Ini adalah sebuah teguran Ųªn♌ baik agar ќΐτà bisa saling mengembangkan orgone sebagai media Ųªn♌ bermanfaat bagi alam, dan bukan merusaknya.. Salam Rahayu.. |
|
15th April 2012, 13:37 |
#2159
|
|
Registered Member
|
Quote:
Coba share ªjª.. Ųªn♌ dimaksud putarannya kebalik Ɣåª mas didi? Kalo frequensi nya ģªĸ masalah, tp bs pengaruh pola helixal Ųªn♌ dihasilkan, apalagi jika berbentuk spiral cone maka akan menghasilkan pola energetik Ųªn♌ berbeda.. CMIIW Salam rahayu |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer