HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Minggu, 2024/04/18 16:29 WIB
Bahlil: Jangan Samakan Jokowi-Megawati dengan Pikiran Hasto PDIP
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Minggu, 2024/04/18 16:32 WIB
Bikin Mual, Pria Ini Makan Nasi dengan Kuah Cappuccino
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
|
Thread Tools |
12th June 2008, 14:41 |
#321
|
|
Mania Member
|
Quote:
Rasulullah SAW menyuruh mereka semua bersungguh-sungguh dalam jihad memerangi para nabi palsu. Referensi? Masa pake Google aja perlu diajarin...? |
|
|
12th June 2008, 18:18 |
#322
|
Mania Member
|
Nurcholish Majid
Nurcholish Madjid dulu (1970) mencoba mengemukakan gagasan “pembaharuan” dan mengecam dengan keras konsep negara Islam sebagai berikut: “Dari tinjauan yang lebih prinsipil, konsep “Negara Islam” adalah suatu distorsi hubungan proporsional antara agama dan negara. Negara adalah salah satu segi kehidupan duniawi yang dimensinya adalah rasional dan kolektif, sedangkan agama adalah aspek kehidupan yang dimensinya adalah spiritual dan pribadi.”
Pada tahun 1970 Nurcholish Madjid melontarkan gagasan “Pembaharuan Pemikiran Islam”. Gagasannya itu memperoleh tanggapan dari Abdul Kadir Djaelani, Ismail Hasan Meutarreum dan Endang Saifuddin Anshari. Sebagai jawaban terhadap tanggapan itu Madjid mengulangi gagasannya itu dengan judul “Sekali lagi tentang Sekularisasi”. Kemudian pada tanggal 30 Oktober 1972, Madjid memberikan ceramah di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dengan judul “Menyegarkan Faham Keagamaan di Kalangan Umat Islam Indonesia”. Salah satu kekeliruan yang sangat mendasar dari Nurcholish Madjid ialah pemahamannya tentang istilah “sekularisasi”. Ia menghubungkan sekularisasi dengan tauhid, sehingga timbul kesan “seolah-olah Islam memerintahkan sekularisasi dalam arti tauhid”. Di samping itu Nurcholish mengemukakan bahwa Iblis kelak akan masuk surga. Ungkapannya yang sangat bertentangan dengan Islam itu ia katakan 23 Januari 1987 di pengajian Paramadina yang ia pimpin di Jakarta. Saat itu ada pertanyaan dari peserta pengajian, Lukman Hakim, berbunyi: “Salahkah Iblis, karena dia tidak mau sujud kepada Adam, ketika Allah menyuruhnya. Bukankah sujud hanya boleh kepada Allah?” Dr. Nurcholish Madjid, yang memimpin pengajian itu, menjawab dengan satu kutipan dari pendapat Ibnu Arabi, dari salah satu majalah yang terbit di Damascus, Syria bahwa: “Iblis kelak akan masuk surga, bahkan di tempat yang tertinggi karena dia tidak mau sujud kecuali kepada Allah saja, dan inilah tauhid yang murni.” Nurcholis juga mengatakan, “Kalau seandainya saudara membaca, dan lebih banyak membaca mungkin saudara menjadi Ibnu Arabi. Sebab apa? Sebab Ibnu Arabi antara lain yang mengatakan bahwa kalau ada makhluk Tuhan yang paling tinggi surganya, itu Iblis. Jadi sebetulnya pertanyaan anda itu permulaan dari satu tingkat iman yang paling tinggi sekali. Tapi harus membaca banyak.” Itulah ungkapan pembela Iblis. Padahal Iblis jelas kafir, dan yang kafir itu menurut QS Al-Bayyinah ayat 6 tempatnya di dalam neraka jahannam selama-lamanya. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS Al-baqarah: 34). Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS Al-Bayyinah/ 98: 6). Masalah hati Nurcholish Madjid dicangkok dengan hati Cina di Negeri Cina, ada orang yang jadi mudah teringat lontaran-lontaran Nurcholish Madjid dalam beberapa hal, yang kaitannya dengan Cina ataupun komunis, atau tentang pencangkokan. Pertama: Nurcholish Madjid mempidatokan di universitas-universitas terkemuka di Eropa, Ramadhan 2002, bahwa Islam adalah agama hibrida alias cangkokan. Pidatonya itupun dimuat di situs JIL, islamlib.com. Nurcholish Madjid hanya mengemukakan secuil bukti yang dia ada-adakan, yaitu katanya, di Al-Qur'an ada lafal qisthas dari bahasa Yunani Justis yang artinya adil. Dan di Al-Qur'an ada lafal kafuro, menurut Nurcholish, dari bahasa Melayu, kapur barus. Dengan dua potong kata yang tanpa bukti ilmiah itu kemudian Nurcholish simpulkan bahwa Islam adalah agama hibrida, maka bukan Islamnya yang hibrida, tapi hati dia yang dihibrida dengan hati Cina Komunis. Kedua, di tahun 1980-an, Bambang Irawan Hafiluddin gembong Islam Jama'ah dan Hasyim Rifa'i da’i Islam Jama'a'ah (keduanya kemudian keluar dari Islam Jama'ah karena menyadari aliran yang kini bernama LDII itu benar-benar sesat jauh) berkunjung ke rumah Nurcholish Madjid di Tanah Kusir Jakarta Selatan. Kedua tamu ini kaget ketika Nurcholish Madjid mereka tanya, Negara mana yang di dunia ini pantas untuk ditiru sebagai teladan. Ternyata jawaban Nurcholish: Negara Cina Tiongkok, karena di sana tidak ada perzinaan, pencurian dan sebagainya. Kedua tamu ini terheran-heran. Sampai dua puluh tahun keheranannya itu tambah teringat lagi ketika mereka mendengar berita bahwa Nurcholish Madjid hatinya dicangkok dengan hati Cina Komunis di negeri Cina, pertengahan tahun 2004. Ini menurut pengakuan Ustadz Hasyim Rifa’i kepada penulis ketika bertemu di Cisarua Bogor, menjelang Iedul Adha 1425H, Selasa 19 Januari 2004. Jadi Nurcholish Madjid benar-benar mendapatkan hati teladan (impiannya?). Ketiga, Nurcholish Madjid menuduh PKI (Partai Komunis Indonesia) terhadap anak-anak Ma'had Al-Qolam Pasar Rumput Jakarta yang memberikan brosur kepada Nurcholish Madjid berupa jawaban/ bantahan atas ungkapan Nurcholish Madjid bahwa Iblis kelak akan masuk surga. Peristiwa tuduhan PKI yang terlontar dari mulut Nurcholish Madjid terhadap santri-santri yang berlangsung di tahun 1987 itu ternyata berbalik ke diri Nurcholish Madjid bahwa hati dia dicangkok dengan hati orang Cina Tiongkok yang komunisnya asli, bukan assembling seperti PKI. |
|
12th June 2008, 18:27 |
#323
|
Mania Member
|
|
Kemuliaan sesungguhnya adalah bila Alloh ridho kepada kita walau seluruh manusia membenci. Tapi bila Alloh murka, pasti celaka walau manusia memuji.
|
12th June 2008, 18:34 |
#324
|
Groupie Member
|
tapi pemikiran nyeleneh nya masih berlanjut sampai sekarang yang diteruskan oleh kaum JIL....
|
Habit is second nature, or rather, ten times nature |
12th June 2008, 18:50 |
#325
|
Groupie Member
|
JIL tertangkap basah (lagi)
Satu lagi aktivis JIL (Jaringan Islam Liberal) yang tertangkap basah menjalankan modus operandi kelompok ini : taqlid buta terhadap sumber-sumber yang sejalan dengan nafsu mereka, dan serang yang bertentangan. Mohamad Guntur Romli pada tanggal 1 September 2007 menulis sebuah artikel di Kompas, yang secara ringkas mengesankan bahwa Nabi Muhammad saw sangat banyak dipengaruhi oleh komunitas Kristen di Arab pada saat itu. Ini sangat berbeda dengan berbagai sirah yang masyhur dan jelas periwayatannya, dan dengan implikasi yang juga bisa fatal; seperti memperkuat klaim para orientalis & umat nasrani tertentu bahwa Islam hanyalah sebuah aliran “sesat” / sempalan / sekte dari agama Kristen. Pada klarifikasinya mengenai artikel tersebut, Guntur juga menafikan adanya mukjizat Nabi. (Bagi saya kisah-kisah mukjizat Nabi yang misalnya dadanya dibelah tidak bisa dipahami secara harfiyah, namun secara majaziyah (metaforis)). Inilah salah satu lagi contoh bahaya dari su’ul ulama (ulama / orang berilmu yang jahat), yang telah diperingatkan oleh Nabi Muhammad saw sendiri. Artikel tersebut kemudian dibedah dengan baik oleh Qosim Nursheha Dzulhadi. Terlihat jelas bagaimana gigihnya Guntur menjalankan modus operandi JIL tersebut, sampai mau menggunakan referensi-referensi yang meragukan kebenarannya sekalipun. Lengkapnya : http://harry.sufehmi.com/archives/2007-10-31-1552/ |
Habit is second nature, or rather, ten times nature |
12th June 2008, 20:09 |
#326
|
Addict Member
|
gw baca ni forum dari awal sampe sini ..
dari bahas homo/lesbi trus bahas definisi taqwa .. ampe hukum islam .. jawaban2 dari JIL kok ngambang terus ya (dah kyk sikuning mengambang dikali hehehhe ) slalu bermain dengan kata2 dan logika .. homo bisa masuk surga asal bertaqwa Allah menilai seseorang dari taqwanya yang bisa nilai ketaqwaan hanya Allah .. manusia tidak definisi taqwa = menjalankan perintahNya menjauhi laranganNya homo itu menjalani perintahNya apa menjalani laranganNya ???? prilaku homo = orang bertaqwa ??? td ada statement : kun fayakun .. asal Allah menghendaki , dia akan bertobat (kira2 gitu) kalo ni homo bertobat ... berarti dia bukan homo lagi donk .. dia bukan pendosa lagi kan .. !! jadi buat apa adu argumen. ... ni JIL oon banget sih ..ngomong muter2... tau2 cuma ngebahas mantan homo yg bertobat jadi bertaqwa dan hidup dijalan Allah .. singkong diragiin .. tapeee deecchhhh ... |
|
13th June 2008, 00:52 |
#327
|
Mania Member
|
Orang Katolik saja menolak Pluralisme Agama ...
----- "Paham `Pluralisme Agama', menurut Frans Magnis, jelas-jelas ditolak oleh Gereja Katolik. Pada tahun 2001, Vatikan menerbitkan penjelasan "Dominus Jesus." Penjelasan ini, selain menolak paham `Pluralisme Agama', juga menegaskan kembali bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya pengantaran keselamatan Ilahi dan tidak ada orang yang bisa ke Bapa selain melalui Yesus. Di kalangan Katolik sendiri, "Dominus Jesus" menimbulkan reaksi keras. Frans Magnis sendiri mendukung "Dominus Jesus" itu, dan menyatakan, bahwa "Dominus Jesus" itu sudah perlu dan tepat waktu. .." |
|
13th June 2008, 01:30 |
#328
|
Registered Member
|
[QUOTE=moksa;2762524]nilai2 islam itulah yang disebut sebgai moralitas....
islam adalah agama tauhid...makanya ada sila I... islam mengajarkan tentang nilai2 kemanusiaan (menyantuni anak yatim, mncintai orang miskin, dll) diejawantahkan dalam sila II... islam mengajarkan meskipun kita berbeda tapi sangat dianjurkan lita'arafu alias berkenalan, bersahabat, bersatu...ada di sila III........ islam mengajarkan syuro, bil hikmah, bijaksana...ada di sila IV islam mengajarkan 'adalah, adil...ada di sila V.... jadi di situlah sebenarnya islam masuk, menjadi moralitas bangsa, moralitas universal kemanusiaan....................................... .................................................. .................................................. .................................................. .................................................. .................................[QUOTE] alhamdulillah, betapa sebuah ungkapan yg indah & menenangkan hati saya yakin , pd waktu dahulu para "founding fathers" kita yg memperjuangkan kemerdekaan indonesia & mereka yg mempersatukan kita telah diberi rahmat oleh Yang Maha Kuasa ternyata nilai2 islam telah masuk dalam filosofi hidup bangsa kita, bayangkan nilai2 islam itu universal telah menyatu ke dalam kearifan lokal dari asalnya di tim-teng hingga menyatu di tanah melayu rahmatan lil alamin inilah yg namanya islam telah ada di negara kita secara substansi-fungsional tapi kadang kita masih saja mencari yg secara textual-formalitas |
|
13th June 2008, 01:33 |
#329
|
|
Registered Member
|
Quote:
saya yakin , pd waktu dahulu para "founding fathers" kita yg memperjuangkan kemerdekaan indonesia & mereka yg mempersatukan kita telah diberi rahmat oleh Yang Maha Kuasa ternyata nilai2 islam telah masuk dalam filosofi hidup bangsa kita, bayangkan nilai2 islam itu universal telah menyatu ke dalam kearifan lokal dari asalnya di tim-teng hingga menyatu di tanah melayu rahmatan lil alamin inilah yg namanya islam telah ada di negara kita secara substansi-fungsional tapi kadang kita masih saja mencari yg secara textual-formalitas |
|
|
13th June 2008, 02:47 |
#330
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer