Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:14 WIB
-
Senin, 2024/04/24 11:09 WIB
-
Senin, 2024/04/24 14:23 WIB
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
-
Senin, 2024/04/24 11:36 WIB
|
4th June 2020, 08:26
|
|
Addict Member
Join Date: Oct 2019
Posts: 187
|
Ngulik Hobi Baru Dunia Digital Marketing Bareng Imajisemu
Belakangan ini materi digital marketing banyak digemari oleh para pebisnis layaknya hobi baru dan https://imajisemu.com/ salah satu penyedia konten yang membahas secara simple apa itu digital marketing. Bagi para pemula, kontennya sangat mudah di pahami.
Quote:
Istilah digital marketing telah dikenali publik akhir-akhir ini. Berbagai perusahaan berlomba-lomba mencari kandidat pekerja digital marketer untuk mendukung bisnisnya. Jasa digital marketing juga mulai banyak ditawarkan oleh agensi-agensi independen.
Di era serba digital ini, pemasaran lewat media digital memang sangat penting. Penumpang taksi di jalan misalnya, kini sudah tidak mengarahkan perhatiannya ke papan-papan iklan di pinggir jalan lagi. Mereka cenderung fokus menggunakan ponsel pintarnya untuk mengakses berbagai informasi yang tersedia di internet. Pemasaran tradisional sudah tak lagi efektif bagi pasar yang sebagian besarnya sudah beralih ke teknologi komunikasi terkini.
|
Tren digital marketing
Quote:
1. Augmented Reality (AR) Terpadu di Media Sosial
Karena perangkat seluler kita menjadi lebih canggih dan aplikasi-aplikasi jejaring sosial lebih baik integrasinya dengan AR, berbagai brand atau produsen akan menggunakannya untuk dapat lebih terlibat dengan konsumen atau target khalayaknya. Misalnya, dengan menggunakan lokasi di mana target khalayak berada, brand atau perusahaan itu bisa membuat konten AR yang bersponsor, yang hanya dapat diakses di tempat itu saja, pada saat itu saja.
2. Berkurangnya Pasar Influencer
Brand-brand besar atau perusahaan memang menuangkan jutaan Rupiah ke berbagai influencer akhir-akhir ini, namun pada umumnya mereka tidak mengukur atau tidak melihat hasil yang bisa mereka dapatkan dari jalur pemasaran lainnya yang sebenarnya lebih efektif. Influencer yang dimaksud di sini adalah orang-orang terkenal baik di media sosial maupun di bidang keahliannya secara global semacam atlet dan artis. Menurut Forbes, pasar para influencer ini diprediksi akan berkurang karena hanya sedikit dari jenis pemasaran ini yang memberikan hasil.
Pasar akan beralih ke promosi yang lebih organik karena konsumen bertindak lebih cerdas, tidak seimpulsif dahulu. Misalnya, pada saat seorang pengguna media sosial melihat pemakaian produk yang ditampilkan pada foto yang diunggah akun artis ternama, pengguna tersebut tak langsung tertarik pada produk tersebut. Ini menunjukkan pasar kini telah lebih cerdas dalam berbelanja.
3. Pentingnya User Experience
Mencari pelanggan atau melakukan pemasaran dengan berdasarkan data memang hal yang baik atau luar biasa, namun bagaimana data-data yang ada ini bisa diaplikasikan ke user experience menjadi patokan kesuksesan digital marketing pada tahun 2018. Jadi, cobalah untuk perjuangkan terlebih dahulu data yang Anda peroleh dalam penerjemahannya ke calon klien atau para pengguna baru menghasilkan inovasi-inovasi yang lainnya terkait produk maupun layanan Anda. Coba juga pelajari jalur atau proses apa saja yang dilewati pembeli sebelum bertransaksi dengan Anda.
4. Iklan Harus Lebih Ditargetkan dengan Tujuan Khusus
Orang-orang kini sudah memiliki rentang perhatian atau fokus yang sangat minim. Mengapa? Karena mereka dibanjiri dengan begitu banyak iklan setiap harinya. Menurut kami, Anda harus lebih fokus dalam menargetkan iklan Anda. Dengan digital marketing, ini menjadi hal yang mudah seandainya Anda lebih jeli melihat pasar Anda. Usahakan menargetkan sasaran konversi yang sangat spesifik, entah itu pengalaman di perangkat mobile maupun desktop. Kami juga berpikir bahwa platform iklan di perangkat mobile akan menunjukkan pertumbuhan sangat pesat di tahun 2018.
5. Live Video di Media Sosial
Video akan terus menjadi tren digital marketing di tahun 2018 namun tidak sekadar video, video live khususnya. Setiap platform media sosial akhir-akhir ini mengembangkan fitur live video dan menambahkan fitur baru setiap bulan ke platform mereka. Video langsung adalah cara yang bagus untuk terhubung dengan khalayak Anda. Cobalah memanfaatkan berbagai media sosial dari brand Anda untuk menggunakan fitur yang sedang tren ini.
6. Percakapan Interface Pengguna
Percakapan, seperti Alexa Amazon, Asisten Google, Cortana Microsoft, chatbots dan lainnya, akan terus ada dalam rutinitas dan kehidupan sehari-hari konsumen mereka. Inilah mengapa Anda menemukan juga asisten virtual yang dipasarkan oleh produsen-produsen di sekitar Anda. Pernah dengar nama Vira dari Bank BCA? Itu juga termasuk salah satu contohnya. Percakapan interface bagi pengguna ini sangat alami sifatnya dan bisa memungkinkan brand berinteraksi lebih dekat dengan konsumen. Mengapa konsumen menyukainya? Karena mereka menginginkan informasi, atau panduan untuk bertransaksi yang lebih mudah dipahami sekaligus bersifat menghibur.
7. Video Marketing
Video menjadi bentuk konten digital terpopuler dan paling berpengaruh untuk dunia bisnis saat ini. Jika dilakukan dengan benar, pemasaran lewat video ini dapat memiliki dampak positif pada bisnis Anda. Seiring berkurangnya perhatian konsumen terhadap konten-konten membosankan, pemasar sangat bergantung pada pembuatan konten video untuk meningkatkan peringkat mereka di mesin telusur, meningkatkan keterlibatan pelanggan dan meningkatkan branded traffic mereka.
8. Kampanye yang dipersonalisasi
Mulai dari email marketing, hingga pemasangan iklan digital, pelanggan akan sangat menghargai dan mempercayai kampanye-kampanye yang dipersonalisasi. Perhatikan bagaimana Anda bisa melakukan personalisasi terhadap kampanye-kampanye Anda. Pada dasarnya, cara terbaik adalah dengan memposisikan pelanggan atau target khalayak Anda sebagai teman dekat. Efek dari personalisasi ini tentunya luar biasa, akan ada peningkatan keterlibatan pelanggan di sini atau yang biasa disebut customer engangement sehingga pelanggan Anda lebih loyal dan memasarkan kembali produk maupun layanan Anda ke relasi atau kerabat mereka.
9. Strategi Penargetan yang Kontekstual
Dalam konteks Peraturan Perlindungan Data Umum (biasa disebut GDPR), memang kita tak dapat berharap banyak soal menelusuri jejak perilaku pelanggan maupun calon pembeli. Jadinya, akan lebih rumit bagi vendor teknologi iklan untuk melacak perilaku pengguna internet dengan cookies. Strategi penargetan khalayak akan semakin digantikan oleh strategi penargetan kontekstua. Maka wajib bagi pengiklan untuk memahami konteks halaman mereka masing-masing, yang bertujuan untuk penargetan secara aman.
10. Percobaan dan Analisa Metrik untuk Mengukur Hasil
Sebagai pemasar digital yang cerdas, Anda harus terus mendekati ROI. Jadi Anda perlu melakukan identifikasi terhadap semua metrik lama – metrik lama tersebut seperti BPS tayangan, BPK klik, CPL prospek dan bahkan CPP piksel. Dengan terlalu banyak saluran dan bahkan alat martech lainnya yang perlu dipertimbangkan, pemasar harus menjalankan eksperimen seefektif dan serutin mungkin demi mengukur hasil.
11. Membuat Iklan yang Otentik
Bagi Anda yang ingin meningkatkan jangkauan pasar Anda, relevansi dari merk Anda dan keterlibatan pelanggan atau pengguna secara keseluruhan akan jadi sangat berpengaruh bila ada dalam penerapan iklan. Iklan yang otentik ini bisa jadi strategi digital marketing yang mutakhir mengingat pasar kini telah jauh berkembang kecerdasannya dalam berperilaku.
|
Sumber bacaan:
https://www.dewaweb.com/blog/digital-marketing-lengkap/
https://www.dewaweb.com/blog/tren-digital-marketing/
|
|
|
22nd March 2022, 16:18
|
|
Addict Member
Join Date: Mar 2022
Location: Surabaya
Posts: 103
|
Quote:
2. Berkurangnya Pasar Influencer
Brand-brand besar atau perusahaan memang menuangkan jutaan Rupiah ke berbagai influencer akhir-akhir ini, namun pada umumnya mereka tidak mengukur atau tidak melihat hasil yang bisa mereka dapatkan dari jalur pemasaran lainnya yang sebenarnya lebih efektif. Influencer yang dimaksud di sini adalah orang-orang terkenal baik di media sosial maupun di bidang keahliannya secara global semacam atlet dan artis. Menurut Forbes, pasar para influencer ini diprediksi akan berkurang karena hanya sedikit dari jenis pemasaran ini yang memberikan hasil.
|
Wahh ini gilaa sih kalo beneran terjadi. Apakah nanti tidak ada KOL atau Key Opinion Leader ? Padahal sebenarnya KOL sendiri adalah salah satu teknik digital marketing dalam mempromosikan sebuah brand.
|
|
|
detikNews
........
|