HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Sabtu, 2024/03/25 12:45 WIB
AHY Merasa Beruntung Tinggalkan Koalisi Anies, Tak Jadi Hancur Lebur
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
|
Thread Tools |
10th January 2016, 13:09 |
#1
|
Addict Member
|
Lagi, Banyak Demo Buruh, Perusahaan Asing Hengkang dari Batam
Banyak Demo Buruh, Perusahaan Asing Hengkang dari Batam
By Fiki Ariyanti on 10 Jan 2016 at 09:40 WIB Liputan6.com, Jakarta Masa depan suram tengah menghantui Batam sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ) di Indonesia. Iklim investasi di kota tersebut perlahan mulai redup seiring konflik perburuhan dan dualisme kewenangan antara Badan Pengelolaan (BP) Batam serta Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Manager of Admin dan General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, pengelola kawasan industri Batamindo, Tjaw Hioeng mengaku, investasi di Batam pada tahun lalu kurang menggairahkan dan diproyeksikan bernasib sama pada tahun ini. Calon penanam modal dikatakannya, masih menunggu perkembangan FTZ Batam sampai saat ini termasuk solusi pemerintah pusat (Pempus) atas 'perang dingin' terkait kewenangan BP Batam dan Pemko Batam. "Tahun lalu tidak terlalu banyak investor, dan di tahun ini belum ada yang masuk (rencana investasi). Investor kelihatannya wait and see dengan perkembangan FTZ Batam," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (10/1/2015). Bukan hanya faktor dualisme kewenangan antar otorita Batam, kata Tjaw, penyebab lain berkurangnya minat investasi di Batam karena maraknya aksi demo buruh. Dikatakan Tjawa, baik BP Batam maupun Pemko Batam seolah menutup mata termasuk kasus hengkangnya beberapa perusahaan asing dari Batam akibat tidak kuat lagi menghadapi situasi ini. "Perusahaan yang angkat kaki juga karena tidak tahan menghadapi demo dan mogok kerja yang berlarut-larut tidak kunjung selesai. BP Batam dan Pemko Batam seakan tidak peduli akan hal ini dan menyerahkan semuanya kepada Disnaker serta aparat kepolisian," jelas Tjaw. Menurut Tjaw, ada beberapa perusahaan asing yang sudah hengkang dari Batam di tahun lalu. Di antaranya, awal tahun lalu ada PT Siemens Hearing System, perusahaan Jerman yang memutuskan angkat kaki karena mogok kerja dari serikat buruh dan berujung pada penutupan akses masuk ke perusahaan. "Ada juga PT Fujitec Indonesia di Batamindo Industrial Park dan Nidec Servo Batam (dulunya PT Japan Servo Batam) hengkang dari Batam. Semuanya karena faktor demo dan ketenagakerjaan," terangnya. Tjaw berharap, ke depan iklim investasi di Batam semakin membaik, termasuk menyelesaikan kewenangan terhadap pengelolaan kegiatan penanaman modal di Batam. "Sebaiknya Pempus memberikan wewenang khusus urusan investasi kepada satu intansi saja, apakah mau BP Batam atau Pemko Batam atau badan pengelolaan lainnya karena bagi investor. (Fik/Zul) http://m.liputan6.com/bisnis/read/24...ang-dari-batam |
10th January 2016, 13:29 |
#2
|
Addict Member
|
Batam Dibangun Bukan untuk Layani Singapura, tapi Mengalahkannya
By Fiki Ariyanti on 05 Jan 2016 at 15:37 WIB Liputan6.com, Jakarta - Tumpang tindih kewenangan antara Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan Pemerintah Kota Batam telah membuat kegaduhan di kawasan Batam, Kepulauan Riau. Pemerintah pusat disebut-sebut berencana membubarkan BP Batam yang telah merugikan negara Rp 20 triliun. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, usai Rapat Koordinasi (Rakor) Revitalisasi Batam memberikan sinyal kuat bahwa duplikasi kewenangan ini harus diakhiri. Akibat adanya tumpang tindih tersebut, ia yakin perekonomian Batam tidak akan mampu berkembang. "Jadi (pengelolaan Batam) sejak lahir memang salah, sehingga ada duplikasi kewenangan Pemkot, Otorita Batam, maupun pemerintah pusat dan akhirnya tidak mencapai target. Akibatnya, penerimaan pajak hilang Rp 20 triliun per tahun," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/1/2016). Selain itu, Tjahjo mengaku pemerintah berharap ada kejelasan pengelolaan Batam sebagai pusat industri ke depan. Dengan begitu, katanya, diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif untuk menata kawasan ekonomi Batam, sehingga ada jaminan kepastian hukum guna melindungi investor eksisting dan melindungi investor baru. Ia mengatakan pemerintah akan kembali menggelar rapat terbatas. Pada pertengahan Januari ini, pemerintah akan melaporkan hasilnya kepada Presiden untuk diputuskan mengenai solusi duplikasi kewenangan tersebut. "Tujuan kita bangun Batam kan bukan mau melayani Singapura, tapi mau menyaingi Singapura dan Malaysia. Jadi kalau saya jangan ada otorita, tapi semua menteri kasih masukan," ujar Tjahjo. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, menegaskan rapat koordinasi hari ini bersama menteri-menteri terkait untuk mengevaluasi sejauh mana efektivitas Otorita Batam, termasuk mendengarkan berbagai masukan terkait iklim investasi di Batam. "Perkembangan kondisi Batam sampai saat ini masih baik. Kita ingin iklim investasi di Batam meningkat karena potensinya masih cukup tinggi. Bahkan investor Singapura melihat Batam, Bintan dan Karimun masih bisa dikembangkan untuk wisata, industri dan lainnya," ujarnya. Ia mengaku minat investor Singapura untuk menanamkan modalnya di Indonesia sangat tinggi, khususnya kawasan Batam, Bintan, dan Karimun. Sibarani mengatakan unjuk rasa di Batam semakin berkurang, bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Batam guna memastikan iklim investasi di lokasi tersebut. "Itu tandanya Batam penting buat Indonesia, maka dari itu kita tingkatkan iklim investasi di sana dengan kebijakan yang tepat karena masih ada masalah ketenagakerjaan, dualisme kewenangan dan tata ruang wilayah," Franky memungkasi. (Fik/Gdn)** http://m.liputan6.com/bisnis/read/24...mengalahkannya |
10th January 2016, 14:21 |
#3
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer