HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Kamis, 2024/03/18 12:43 WIB
Cinta Buta Pemuda Gresik Rela Dipenjara demi LC Warung Kopi Pangku
-
Jumat, 2024/03/13 11:47 WIB
Detik-detik Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Jakut Terekam CCTV
-
Kamis, 2024/03/18 14:24 WIB
Golkar Minta Jatah 5 Menteri Agar Jadi Lokomotif Utama Kabinet Prabowo
-
Kamis, 2024/03/18 12:55 WIB
Respons Pencinta Reptil soal Viral Emak-emak Madura Banting Ular
-
Jumat, 2024/03/13 14:18 WIB
Anies Pegang Prinsip yang Tak Menang Pilpres Berada di Luar Pemerintahan
-
Jumat, 2024/03/13 14:09 WIB
Aktor Digerebek di Apartemen Diduga Selingkuh, Ogah Buka Pintu Sampai 3 Jam
|
Thread Tools |
1st March 2013, 18:58 |
#1
|
Banned
|
Salut!! Wahyudin "Mas Ganteng" Suka Nyeker Saat Memulung hingga Disangka Maling
Jakarta - Wahyudin 'Mas Ganteng', pemulung sejak SD untuk membiayai sekolahnya hingga kuliah sering nyeker saat memulung. Dia mendapat julukan anak gunung hingga disangka maling. "Saya suka dibilang anak gunung karena tidak pakai sandal. Jadi setiap mau pergi memulung dengan karung saya cuma pakai celana pendek pakai baju bekas," ujar pemuda 21 tahun ini. Hal itu dikatakan saat berbincang-bincang dengan detikcom di rumah sederhana milik orang tuanya, di Kampung Kalimanggis, Gang Lame, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/3/2013). Pertama kali ia memulung sampah di kampung tempat tinggalnya, 10 tahun lalu, saat kelas 4 SD. Saat itu, dia mengikuti jejak tetangganya, Ani dan anaknya Jery yang lebih dulu menjadi pemulung. "Dari kampung-kampung saya ambilin gelas air mineral, setelah itu saya belajar dari bibi Ani, buat ngambil kaleng-kaleng bekas sama kertas bekas," paparnya. Wahyudin menceritakan ketika itu dirinya masih belum mengetahui apa arti profesi pemulung sampai akhirnya remaja. Banyak orang di kampungnya mengasosiasikan pemulung dengan maling. "Saya tahu ketika orang-orang di kampung saya sendiri yang meledek saya dengan bilang 'Awas tukang pulung'" celoteh mahasiswa FE jurusan akuntansi Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (Uhamka) ini. Setelah mengetahui arti dari pemulung, perasaan risau sempat hinggap di dirinya. Sebabnya ketika itu, ada seorang pemulung yang masuk ke kampungnya dan langsung dipukuli oleh warga. "Saya sempat takut, tapi bibi Ani menenangkan kalau dia (pemulung yang dipukuli warga,red) memulung barang-barang yang masih dipakai. Tapi kalau kita memulung benar-benar sampah," ujarnya. Tak hanya dihampiri prasangka menjadi maling, Wahyu juga pernah kelaparan saat memulung. Hingga dirinya memakan makanan sisa makanan yang ditemukannya di sampah. "Saya nggak kuat lagi karena menahan lapar, tangan udah gemetaran karena saking laparnya," tuturnya. Wahyu juga mengaku pernah menangis saat memulung. Dia melihat teman-teman sebayanya tak perlu bersusah payah mencari nafkah saat sekolah. "Ya Allah kenapa begini banget, yang lain lagi main enak-enak di rumah, saya harus kaya gini. Di situ kebayang teman-teman sekolah," kenang Wahyu sambil meneteskan air mata. Tapi pengalaman tersebut tidak membuatnya menjadi putus asa. Rasa malu dan sedih itu ditelan sebagai pil pahit kehidupan. "Saat itu saya nggak cerita ke orang tua. Apa-apa saya tanggung sendiri karena itu pilihan saya, artinya saya tanggung segala risiko sendiri," tandas Wahyu yang menunggu diwisuda menjadi sarjana ekonomi pada Desember 2013 nanti. (nwk/nrl) Sumber : http://news.detik.com/read/2013/03/0...maling?9911012 |
1st March 2013, 19:06 |
#2
|
Mania Member
|
saya yakin, kamu pasti akan menjadi orang sukses nanti... Tetaplah menjadi orang baik, rajin dan pantang putus asa.
|
1st March 2013, 19:32 |
#3
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
|
1st March 2013, 22:43 |
#7
|
|
Banned
|
Quote:
https://www.facebook.com/photo.php?f...levant_count=1 http://www.fimadani.com/misteri-keis...aan-majapahit/ http://cahyono-adi.********.com/2012...l#.UTC1KF3PHIU https://www.facebook.com/photo.php?f...type=1&theater |
|
2nd March 2013, 00:51 |
#10
|
Addict Member
|
Jangan menyerah dan putus asa mas....
memang terkadang banyak orang memandang rendah suatu pekerjaan namun susungguhnya tiada yang lebih rendah dan memalukan daripada mengumpat keringat orang tanapa sadar akan diri sendiri. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer