HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 12:03 WIB
Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi Timah, Pakai Rompi Pink
-
Rabu, 2024/03/28 12:33 WIB
Penampilan Ammar Zoni Berjenggot Saat Tiba di Kejari Jakarta Barat
-
Rabu, 2024/03/28 12:52 WIB
Lolly Pulang ke Indonesia, Nikita Mirzani: Dia Dideportasi dari Inggris
-
Senin, 2024/03/27 13:00 WIB
Klarifikasi Pihak Teuku Ryan soal Minta Nafkah Anak pada Ria Ricis
-
Rabu, 2024/03/28 16:10 WIB
Momen Langka, 3 Anak Michael Jackson Berpose Bersama di Karpet Merah
-
Rabu, 2024/03/28 16:36 WIB
Celine Evangelista Makin Serius Dalami Islam
|
Thread Tools |
1st December 2010, 10:41 |
#61
|
Groupie Member
|
|
|
1st December 2010, 10:41 |
#62
|
Mania Member
|
Easy A (2010) Olive Penderghast: " I think I'll lose my virginity to him. Maybe in five minutes, maybe tonight, maybe sixth months from now, or maybe on the night of our wedding. Either way, it's really none of your business " Story: Ada beberapa tips jitu agar bisa menjadi orang populer di sekolahmu, pertama, yang paling mudah adalah kamu harus punya modal tampang super tampan atau cantik serta didukung dengan tubuh super hot nan seksi, bahkan tidak perlu terlalu pintar, dipastikan sudah mendapat satu tempat disini. Kedua, kamu harus jago olahraga, biasanya sih bintang olahraga berprestasi yang mengaharumkan nama sekolah tentu banyak penggemarnya, atau bisa juga dengan cara lain, cara yang mungkin terkesan agak murahan seperti menyebarkan berita heboh kepada seluruh penduduk sekolahmu bahwa kamu baru saja kehilangan keperawanmu, apalagi mengingat bahwa kamu memiliki reputasi sebagai seorang gadis baik-baik di sekolah. Ya, cara terakhir ini rupanya yang dilakukan (tanpa sengaja) oleh Olive Penderghast (Emma Stone) disaat percakapan yang sudah terekayasanya sedemikan rupa (tentang ia kehilangan keperawannya walapun sebenarnya tidak ia lakukan) bersama sahabat baiknya, Rhiannon Abernathy (Alyson Michalka) terdengar oleh Marianne (Amanda Bynes), salah seorang siswi yang juga ketua dari perkumpulan Kristen yang fanatik. Hasilnya bisa ditebak, gossip miring tersebut pun menyebar cepat layaknya virus infuenza kepada setiap penduduk sekolahnya, akibatnya Olive yang sebelumnya hanyalah seorang gadis biasa-biasa saja tiba-tiba berubah menjadi pusat perhatian. Menariknya lagi, alih-alih terpukul, Olive malah menikmati kepopuleran instannya yang tidak wajar sebagai 'wanita jalang' ini, bahkan gadis penggemar film-film era 80an ini mampu memanfaatkannya untuk membantu orang lain yang senasib sepertinya seperti yang dilakukan oleh karkater Hester Prynne dalam film dan novel favoritnya, Scarlet Letter, bahkan untuk mengaskan bahwa ia memang gadis 'tak bermoral', Olive sampai menjahit huruh "A" besar berwarnah merah di pakaian-pakaian seksi yang dikenakannya . Masalahnya populer rernyata tidak menjamin bahwa hidup Olive bakalan bahagia seperti yang dialami oleh karakter-karakter dalam film-film Jhon Hunges kegemarannya, dan akhirnya Ia harus mencari cara untuk bisa memulihkan kembali reputasinya yang sudah terlanjur kotor. Review: Sepertinya sudah cukup lama saya sudah tidak pernah lagi menemukan chick flick yang sangat menghibur, menyegarkan dan juga cerdas seperti yang disajikan oleh Easy A ini. Terakhir mungkin ada Clueless pada tahun 1995 lalu, atau Mean Gilrs 6 tahun lalu dimana Lindsay Lohan masih menjadi gadis baik-baik dan masih di puncak popularitasnya. Sepintas apa yang ditawarkan Easy A terdengar seperti sebuah komedi teenflick ringan tanpa otak yang mudah dinikmati, namun menjadi istimewa ketika sang sutaradara, Will Gluck yang pernah menghasilkan Fired Up 2009 lalu ini mengemasnya dengan penyajian yang menarik dan menyegarkan. Ide ceritanya sendiri merupakan pinjaman dari karya klasik Nathaniel Hawthorne, Scarlet Letter yang dengan sukses di implementasikan secara bebas dan pintar oleh penulis naskah Bert V. Royal dalam sebuah drama komedi remaja modern berdurasi 92 menit ini, bahkan ia juga tidak lupa memasukan tema-tema universal seperti seks, cinta dan reputasi yang kemudian dibungkusnya dengan dialog-dialog cerdas menggelitik. Selain kisahnya yang menarik, kehadiran sosok cantik bernama Emma Stone jelas menjadi daya tarik utama Easy A. Ya, layaknya Julia Roberts yang berhasil menemukan momen terbaik dalam kariernya dalam Pretty Woman, Stone pun mendapatinya dalam Easy A. Setelah sebelumnya sempat hadir memerankan sosok incaran Michael Cera dalam Superbad, anggota persaudaran universitas dalam House of Bunny, dan menjadi salah satu surivivor dalam horor komedi, Zombieland akhirnya aktris kelahiran Scottsdale, Arizona 22 tahun lalu mendapatkan kesempatan untuk peran utama pertamanya disini. Dan kepercayaan yang diberikan Gluck kepadanya ini berhasil di bayar tuntas dalam penampilan gemilangnya sebagai Olive Penderghast, seorang remaja pintar berlidah tajam dengan kenekatan dan kenarsisan yang luar biasa namun disaat bersamaan ia juga adalah gadis rendah hati yang sama rapuhnya dengan gadis-gadis lain disaat berhadapan dengan cinta. Singkat kata, Emma Stone adalah roh dari Easy A, tanpa melupakan penampilan aktor/aktris lain yang juga bermain baik seperti, Alyson Michalka, Thomas Haden Church, penampilan terakhir Amanda Bynes sebelum memutuskan pesiun, Patricia Clarkson dan Stanley Tucci yang berperan sebagai orangtua Olive yang liberal, aneh namun kocak, dan Lisa Kudrow. Overall, Easy A jelas dengan mudah menjadikan dirinya sebagai salah satu teen-flick terbaik tahun ini. Kisahnya yang sederhana namun berhasil dikemas menarik dengan dialog-dialog cerdas dan humor-humor megelitik, belum lagi didukung dengan penampilan fantastis dari Emma Stone menjadikan film ini sebagai sebuah film wajib ditonton bagi siapa saja yang mencari drama komedi remaja berkualitas. 7,8/10 |
1st December 2010, 10:43 |
#63
|
Mania Member
|
|
1st December 2010, 10:44 |
#64
|
|
Silver Member
|
Quote:
susah bid, sampe detik ini film baru belum ada yg gue kasih 9 - 10 (inception udah pada tau ini jadi gue kgk review lagi disini).. gue soalnya rada pelit kasih nilai. kalau film2 hitam putih rata2 bagus tuh gue suka hahahahhahha.... |
|
|
1st December 2010, 10:52 |
#65
|
Mania Member
|
The Disappearance of Alice Creed (2009) Vic: " I don't want a narrative. I just want you to look into the camera and tell him that unless he pays the money, we will kill you. Any deviation from our instructions we will kill you. Any piss, we will kill you! Understand?! " Story: Tanpa banyak basa-basi The Disappearance of Alice Creed memulai kisahnya dengan dua orang residifis, Danny (Martin Compston) dan Vic (Eddie Marsan) yang sedang mempersiapkan segalanya untuk 'menyambut' kedatangan seorang 'tamu spesial'. Mereka telah mencuri sebuah van dan mengganti plat nomornya, memasang soundproff di dinding kamar yang sudah mereka persiapkan sebelumnya, menambah jumlah kunci di pintu kamar itu, menutup setiap jendela dengan papan kayu, memfodifaksi ranjang yang baru saja mereka beli, dan akhirnya mereka berdua menyamar sebagai polisi untuk kemudian pergi 'menjemput' paksa alias menculik seorang wanita dari keluarga kaya raya bernama Alice Creed (Gemma Arterton) yang baru saja keluar dari rumahnya. Review: Pintar, begitulah saya menggambarkan The Disappearance of Alice Creed, sebuah crime thirller debut J Blakeson ini ternyata benar-benar mampu menyajikan sebuah suguhan kisah kriminal cerdas penuh ketengangan nyaris tanpa henti sepanjang 98 menit. Bahkan dari menit-menit awal saja film produksi Inggris ini dijamin sudah langsung membius kita dan seakan-akan 'memaksa' kita untuk terus menyaksikan rangkaian adegan-adegan tanpa dialog persiapan penculikan Alice Creed oleh Vic dan Danny yang di sukses di edit dengan sedemikian menariknya. Yup, awal yang sangat menarik itu rupanya berbuntut panjang hingga ke keseluruhan film. J Blakeson yang disini juga bertindak sebagai penulis naskah dengan konsisten mempertahankan tensi ketegangan dan sedikit demi sedikit menaikannya hingga mencapai puncaknya di akhir film. Sementara penonton yang sudah terlarut dengan rasa penasaran kemudian mulai dikejutkan oleh twist-twist tak terduga, twist yang tentunya membuat kisah penculikan ini semakin 'menjadi-jadi' saja untuk diikuti. Dan apa yang membut The Disappearance of Alice Creed menjadi lebih istimewa lagi mengingat faktanya film ini hanya ber-setting 80% disebuah apartemen dengan hanya diisi oleh 3 karakter saja yang bermain di sepanjang film, 3 karakter yang berhasil dibawakan dengan fantastis oleh ketiga aktor dan aktris asal Inggris, termasuk penampilan kuat dan berani dari mantan Bond girl, Gemma Arterton Efektif, efisien, pintar, menegangkan, mengejutkan dan disertai akting kuat dari para pemainnya, ya, itulah The Disappearance of Alice Creed, sebuah crime thriller indie yang jelas saya rekomendasikan buat para penggemar film tegang. Enjoy! 7,8/10 |
1st December 2010, 11:10 |
#67
|
Mania Member
|
Harry Potter and the Deathly Hallows part 1 [2010]
Untuk kualitas jalan cerita sudah jelas lebih baik dari yang sebelumnya. Kita di bawa ke dalam ketakutan harry dipadu dengan image dan efek yang indah. Buat orang-orang yang belum membaca bukunya sih ga akan mengerti maksud film ini, tapi buat yang udh baca akan paham. Justru film ini menjelaskan imaginasi apa yg dibayangkan sang pengarang. Pastinya akan ada beberapa perbedaan dgn di buku, namun sepertiny itu untuk memperkuat alur cerita secara keseluruhan. http://www.cinemablend.com/new/10-Bi...vie-21819.html Buat saya film harry potter yang kali ini tidak terlalu mengecewakan dan cukup menghibur. can't wait to see severus snape di harry potter bagian kedua .... 7/10 |
"coffee should be black as hell, strong as death, and sweet as love." -- turkish proverb |
1st December 2010, 11:18 |
#69
|
Mania Member
|
Eat, Pray and Love [2010]
Dari awal sih film ini sudah memiliki nuansa Hindu yang kental. Untuk seseorang dengan tingkat kesuksesan setaraf Liz dia mungkin mencari sesuatu di luar batas maksimal seorang manusia, sisi humanity yang kadang di pinggirkan. dengan kata lain Arti hidup yang sebenarnya. Yang jujur saja belum tersalurkan sempurna di film ini. Bali, yeah.. pikirku... peduli amat dengan Italia, India.. aku ingin melihat bagaimana mereka menggambarkan tentang Bali. Dan seperti biasa, Bali selalu memukau mata... bentangan sawah, barisan pohon kelapa, bar, rumah, gang kecil pantai sunyi and.... that's it. Bali hanya sebagai latar. Setelah semua kehebohan yang terjadi, Bali hanya sebagai latar.. Meski mungkin dalam buku Liz seolah menemukan surganya di Bali, Julia Roberts tidak memberikan akting maksimalnya dlm film ini. Film ini hanya menceritakan liz yg menemukan cintanya di Bali. Bukan cintanya kepada Bali, namun jatuh cintanya kepada seorang pria Brazil yang ia temui di Bali. Konflik... hmm, hanya terjadi ketika film ini mau berakhir, ketika liz bertengkar dengan felipe yg begitu mencintainya.... yah.. selebihnya hanya adegan2 simbolik yang menceritakan konflik dlm diri liz di masa lalu... salah satu yang menarik adalah ketika Liz membayangkan suaminya dalam pesta pernikahan mereka. Liz menari (kembali) dengan suaminya, kali ini dengan pakaian saree. Tentu saja ini hanya dalam pikiran liz, tapi cukup unik... hehe my memorable moment of this movie, justru muncul di akhir film... ketika Liz berkata "I finally found my word, it's ATTRAVERSIAMO, meaning : let’s cross over" dan dia menyambut felipe di dermaga kecil dengan penuh cinta.. oh so chessy..... but i like it, It's about finding who you are... Film ini butuh moment untuk menontonnya.... jadi ga komersil deh... 7/10...... |
"coffee should be black as hell, strong as death, and sweet as love." -- turkish proverb |
1st December 2010, 11:20 |
#70
|
Groupie Member
|
Going The Distance
kisah dua anak manusia yang saling tertarik dan cocok, sayangnya mereka tinggal di daerah yang berbeda. Ketika yg cewe selesai magang di kota si cowo..jadilah mereka pacaran jarak jauh.. Gue suka cara penjabarannya film ini..ini film ramuan standar, cowo acuh gak bisa komitmen yg punya 2 sahabat cowo yg lebih "brengsek" dr dia (biar si cowo keliatan lebih charming..hehe) dan cewe bubbly yg fun, fragile yg bingung mengikuti cita2 ato cowonya.... yg paling berasa..chemistry kedua pemeran utamanya kerasa banget...rasa sayangnya, kangennya, rasa naksirnya...it's definitely a plus point. di luar dr ceritanya, joke2 yg berceceran untuk mengantarkan adegan itu suka lucu2 banget..tp lucu bukan hahaha (tp bikin gue hahaha...halahhh apa sih maksudnya? gak tau? sudahlah lupakan) standard tp watchable.. a feel good movie for sure. lupa bilang: si cowonya itu walau aktingnya baik2 aja n cukup sesuai karakternya, tp bukan leadingman material ya...beda deh "sinarnya" sama si drew barrymoore
Spoiler
silahkan pecinta romcom..yg ini aman kok di tonton 7/10 |
You better watch out.. |
detikHot
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer