Thread Terpopuler
-
Selasa, 2023/10/03 14:53 WIB
-
Senin, 2023/09/26 12:24 WIB
-
Selasa, 2023/09/27 15:39 WIB
-
Rabu, 2023/08/30 14:38 WIB
-
Jumat, 2023/09/01 16:21 WIB
-
Senin, 2023/08/17 22:15 WIB
 |
6th June 2023, 15:42
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2021
Posts: 2,665
|
Deretan Pebulutangkis Indonesia yang Masuk BWF Hall of Fame
Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak legenda bulutangkis Indonesia masuk dalam jajaran Badminton World Federation (BWF) Hall of Fame. Berikut daftar atlet Indonesia yang masuk ke BWF Hall of Fame.
BWF Hall of Fame adalah penghargaan individu untuk pebulutangkis yang berpengaruh di era masing-masing. Pertama digelar pada 1996, BWF Hall of Fame rutin memberi apresiasi kepada atlet berprestasi yang sudah pensiun.
Kriteria atlet yang mendapat BWF Hall of Fame adalah prestasi yang luar biasa dalam karier profesional, kontribusi untuk bulutangkis di dalam dan di luar arena.
Kemudian layak dijadikan atlet panutan, sudah pensiun setidaknya lima tahun, lalu diakui oleh beberapa badan olahraga internasional seperti IOC, IPC, ASOIF, SportAccord, dan WADA.
Atlet-atlet Indonesia pun ada di dalam barisan legenda yang mendapat pengakuan BWF. Berikut daftar atlet Indonesia yang masuk ke BWF Hall of Fame.
1. Rudy Hartono (1997)
Rudy Hartono mendapat penghargaan BWF Hall of Fame pada 1997 lalu. Ia dianggap sebagai salah satu pebulutangkis tunggal putra paling berpengaruh pada era 1960-an sampai 1980-an.
Rudy memperoleh delapan gelar All England dan satu Kejuaraan Dunia pada 1980. Ia bahkan meraih medali emas Olimpiade Munich 1972 meski tak masuk ke dalam catatan sejarah olimpiade lantaran badminton masih jadi olahraga demonstrasi saat itu.
Ia juga membantu Indonesia menyabet empat gelar Piala Thomas pada 1970-an. Tak heran, BWF memasukannya ke dalam Hall of Fame.
2. Dick Sudirman (1997)
Dick Sudirman juga mendapat penghargaan BWF Hall of Fame pada 1997. Ketokohan Sudirman dalam bulutangkis dunia sangat berpengaruh hingga saat ini.
Sudirman merupakan salah satu pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Ia menjabat sebagai Ketua Umum PBSI selama 22 tahun pada 1952-1963 dan 1967-1981.
Jabatannya melesat pada 1975 kala menjadi wakil presiden Federasi Bulutangkis Internasional (UBF) pada 1975. Namanya kemudian diabadikan menjadi Piala Sudirman yang eksis sampai sekarang.
3. Christian Hadinata (2001)
Christian Hadinata jadi orang Indonesia ketiga yang masuk BWF Hall of Fame. Gelar itu ia dapatkan pada 2001.
Christian Hadinata berhasil menyabet berbagai prestasi di nomor ganda putra dan campuran. Ia pernah juara Kejuaraan Dunia dua kali pada tahun yang sama, tepatnya 1980.
Selain itu Christian juga berpengaruh pada prestasi Indonesia di Piala Thomas 1973, 1976, 1979, dan 1984. BWF akhirnya mengakui pencapaian Christian untuk masuk ke dalam Hall of Fame.
4. Liem Swie King (2002)
Liem Swie King masuk ke dalam BWF Hall of Fame pada 2002. Atlet yang dikenal sebagai 'Raja Smash' itu dianggap sebagai salah satu pebulutangkis paling hebat pada masanya.
Liem mempersembahkan tiga gelar Piala Thomas untuk Indonesia pada 1976, 1979, dan 1984 plus tiga gelar All England pada 1978, 1979, dan 1981.
Pilihan Redaksi
Ditolak Indonesia, Dongeng Israel Lanjut Semifinal Piala Dunia U-20
Daftar 2 Tim Negara Lolos Semifinal Piala Dunia U-20 2023
5 Fakta Israel Maju ke Semifinal Piala Dunia U-20 2023
Sembilan medali emas SEA Games juga pernah diraih. Dominan di berbagai ajang kelas dunia membuat namanya hadir di dalam BWF Hall of Fame.
5. Susy Susanti (2004)
Dua tahun setelah 'King Smash' masuk dalam fatar BWF Hall of Fame, Susy Susanti resmi masuk menyusul. Ia dikenal sebagai salah satu tunggal putri terbaik sepanjang masa.
Susy adalah atlet wanita pertama yang mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade 1992 Barcelona. Ia juga pernah menjuarai Kejuaraan Dunia, Piala Sudirman, Piala Uber, dan SEA Games.
Ia pernah menerima tanda kehormatan berupa Bintang Jasa Utama pada 1992. Namanya semakin abadi usai masuk ke BWF Hall of Fame.
6. Tjun Tjun (2009)
BWF resmi memasukkan nama Tjun Tjun ke dalam Hall of Fame pada 2009. Prestasi di sektor ganda putra jadi alasan bintang era 1970-an itu ke dalam jajaran elite.
Tjun Tjun pernah menjadi kampiun Kejuaraan Dunia 1977. Tiga Piala Thomas pun berhasil diraih pada 1973, 1976, dan 1979.
Lima gelar juara All England Open juga pernah disabet di nomor ganda putra. Tjun Tjun akhirnya tercatat sebagai orang Indonesia keenam di Hall of Fame BWF.
7. Johan Wahjudi (2009)
Johan Wahjudi juga masuk ke BWF Hall of Fame pada 2009. Ia mencapai titik kejayaan bersama pasangannya di ganda putra, Tjun Tjun.
Johan meraih gelar Kejuaraan Dunia pada 1977. Kemudian dua trofi Piala Thomas pada 1976 dan 1979 juga berhasil didapatkan.
Dalam kesempatan multi ajang, Johan berhasil menyabet dua medali emas di SEA Games 1977 dan satu medali emas di Asian Games 1974.
8. Ricky Soebagdja (2009)
Ricky Soebagdja juga menjadi salah satu mantan atlet top Indonesia di dalam BWF Hall of Fame. Namanya resmi terdaftar pada 2009 lalu.
Ricky berhasil meneruskan tradisi emas di bulutangkis usai meraih medali emas Olimpiade 1996 Atalanta bersama Rexy Mainaky pada nomor ganda putra.
Ia juga pernah menjuarai beberapa turnamen bergengsi di dunia seperti Asian Games, Kejuaraan Dunia, dan All England.
Banner Testimoni
9. Rexy Mainaky (2009)
Rexy Mainaky turut masuk ke BWF Hall of Fame. Namanya semakin melesat setelah meraih medali emas Olimpiade 1996 Atalanta bersama Ricky Soebagdja.
Rexy juga pernah menjuara Kejuaraan Dunia, Asian Games, Piala Thomas dan Piala Dunia Bulutangkis yang seluruhnya diraih pada era 1990-an.
Setelah pensiun, Rexy pernah melatih bulutangkis Malaysia dan turut mengorbitkan ganda putra elite seperti Koo Kien Keat dan Tan Boon Heong.
10. Liliyana Natsir (2022)
Liliyana Natsir jadi atlet Indonesia terakhir yang masuk ke dalam BWF Hall of Fame sejauh ini. Gelar itu didapatkannya pada 2022 lalu.
Nama Liliyana populer sebagai elite di nomor ganda campuran. Ia pernah meraih empat gelar Kejuaraan Dunia, satu Piala Dunia, dua Kejuaraan Asia, lima emas SEA Games, dan puncaknya medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Atlet yang akrab disapa Butet itu bahkan menduduki peringkat pertama ganda campuran bersama dua pasangan yang berbeda yakni Nova Widianto dan Tontowi Ahmad. Itu menjadi penegas bahwa Butet adalah salah satu yang terbaik pada eranya.
|
Banyakan mana ya dengan tim China dan Malaysia?
taufik Hidayat nggak masuk?
Harusnya Ginting bisa masuk ya
|
|
|
13th July 2023, 10:00
|
|
Addict Member
Join Date: Feb 2023
Location: Bekasi
Posts: 127
|
Memang agak aneh kalau Taufik Hidayat tidak masuk. Apa karena ke kritisan dia? Harusnya dia tetap masuk kedalam Hall of Fame
|
|
|
detikSport
........
|