|
|
24th February 2010, 17:51
|
|
Registered Member
Join Date: Mar 2008
Posts: 81
|
Sorry... baca postingan ini persis membaca postingan artikel orang malaysia, yang susunan argumentasi serupa dan sebangun mengenai mitos Melayu. Bedanya ini Jawa.. lebih banyak mitos tinimbang kebenaran sejarahnya.
|
|
|
4th May 2010, 20:39
|
|
Addict Member
Join Date: Jun 2009
Posts: 430
|
Seperti atlantis juga???
|
|
liat...liat...zionis melawan para kaum penjilat, liberal, liberal palsu, dan kaum neolib...
|
20th May 2010, 14:59
|
|
Mania Member
Join Date: Mar 2009
Posts: 3,094
|
wow,,,
jadi jadi jadi...
kota barus itu sekarang perkiraannya dimana ? Aceh, Palembang, Medan ????
|
|
|
20th May 2010, 15:40
|
|
Banned
Join Date: May 2010
Posts: 1,916
|
Quote:
Originally Posted by kanzunQALAM
Menurut para sejarawan, bla bla bla
|
Jadi begini sodaraku kanzutQALAM,
yang menjadi pertanyaan mendasar dari ana pertama ialah...
sejarawan mana nih yang antum pake?
sebagei tolak ukur, apa sejarawan dari arab? dari india? apa dari cina?
Quote:
Originally Posted by kanzunQALAM
SEJARAH terkadang ditentukan dari sudut pandang mana kita melihatnya...
|
Sampe disini antum betul, tapi sudut pandang juga perlu acuannya, ada pijakannya bukannya sudut pandang nyang di pas-pasin sendiri.
Quote:
Originally Posted by kanzunQALAM
Bukankah keberadaan Kerajaan Taruma Negara, Kutai dan Kalingga, hanya didasarkan kepada, beberapa prasasti saja?
|
Nah itu dia sodaraku kanzutQALAM yg tercinta, prasasti itu bisa dibilang sebagai pijakannya, berangkat dari sana baru dah kita telusuri dgn menggunakan berbagai perangkat, ilmu pengetahuan ama tekhnologi...
Nah entar di ujungnya baru dah dipoles dikit2 pake asumsi atawa perkiraan pribadi kita.....
jgn prosesnya dibalik....
Quote:
Originally Posted by kanzunQALAM
Tulisan kami bukan sekedar cerita, legenda atau mitos, akan tetapi juga didukung oleh fakta-fakta ilmiah.
|
Nah fakta ilmiahnya berupa apa sodaraku yg tercinta kanzutQALAM?
coba di perjelas kalau bisa ada pic atawa dokumen2 sejarahnya biar lebih mantab...
|
|
|
20th May 2010, 19:29
|
|
Mania Member
Join Date: Jan 2008
Posts: 2,063
|
sperti acara antara percaya dan tidak...
|
|
|
20th June 2010, 19:55
|
|
Registered Member
Join Date: Jul 2009
Posts: 16
|
Melayu Proto (Melayu Tua)
Selain bangsa melayu deutro (melayu muda) jg ada bangsa melayu proto (melayu tua) yg datang lebih dahulu dari bangsa melayu deutro. Kedua bangsa tersebut merupakan rumpun bangsa austronesia yg mrpkan nenek moyang bangsa indonesia. Melayu Proto adalah sebuah suku Austronesia yang berasal dari Yunnan. Kelompok pertama dikenal sebagai Melayu Proto berpindah ke Asia Tenggara pada Zaman Batu Baru (2500 SM). yang termasuk golongan Proto Melayu di Indonesia adalah suku- bangsa: Toraja (Sulawesi Selatan), Sasak (Lombok), Dayak (Kalimantan Tengah), Batak (Sumatera Utara) dan Nias (pantai barat Sumatera Utara).
|
|
|
12th September 2010, 21:17
|
|
Registered Member
Join Date: Sep 2010
Posts: 3
|
Quote:
Originally Posted by kanzunQALAM
Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Pelabuhan ini berkembang dengan baik, dikarenakan ada bangsa yang mengatur, serta menjaganya dari serangan bajak laut atau negara lain.
Penguasa Pelabuhan Barus, dikenal dengan nama Bangsa Malai. Malai dalam bahasa Sanskrit atau Tamil, berarti bukit (gunung). Seperti namanya, Bangsa Malai bermukim di sekitar perbukitan (dataran tinggi).
[IMG]http://2.bp.********.com/_U9_BT-QesB4/SyGR4LTuckI/AAAAAAAABcI/EoN2ijQETno/s320/dna_molecule.JPG[/IMG]
Asal Muasal Bangsa Malai
Diperkirakan bangsa Malai, bermula dari 4 (empat) bangsa, yakni Arab- Cina- Eropa- Hindia, terkadang disingkat ACEH (sampai sekarang istilah ACEH masih dinisbatkan kepada keturunan Bangsa Malai yang tinggal di ujung utara pulau sumatera).
Bangsa yang pertama datang adalah Bangsa Hindia Malaya ( Himalaya). Bangsa Himalaya merupakan interaksi antara Bangsa Hindia (keturunan Kusy keturunan Ham bin Nabi Nuh), dengan Bangsa Malaya (keturunan Bangsa Malaya Purba/Atlantis/Sundaland [ Penduduk Asli Nusantara], yang selamat dari bencana banjir Nuh).
Pada awalnya mereka tinggal di kaki gunung Himalaya, sekitar tahun 6.000SM mereka datang ke pulau sumatera. Mereka menyusul kerabatnya bangsa Polinesia (keturunan Heth keturunan Ham bin Nabi Nuh), yang telah terlebih dahulu datang, dan bertempat tinggal di bagian timur Nusantara.
Pada sekitar tahun 4.500SM, datang Bangsa Cina atau Bangsa Formosa (keturunan Shini keturunan Yafits bin Nabi Nuh). Bangsa ini membawa budaya Agraris dari tempat asalnya.
Setelah itu sekitar tahun 2.500SM, datang Bangsa Eropa atau Bangsa Troya/Romawi Purba (keturunan Rumi keturunan Yafits bin Nabi Nuh), mereka membawa Peradaban Harappa, yang dikenal sudah sangat maju.
Dan terakhir sekitar tahun 2.200SM datang Bangsa Arab Purba atau Bangsa Khabiru (keturunan 'Ad keturunan Sam bin Nabi Nuh). Bangsa Khabiru adalah pengikut setia Nabi Hud, mereka datang dengan membawa keyakinan Monotheisme, di dalam masyarakat pulau sumatera.
Penyatuan ke-empat bangsa ini di kenal dengan nama Bangsa Malai ( Bangsa Aceh Purba/Melayu Proto), dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan dan petani.
Bangsa Malai sebagaimana leluhur pertamanya Bangsa Himalaya, mendiami daerah dataran tinggi, yaitu di sepanjang Bukit Barisan (dari Pegunungan Pusat Gayo di utara, sampai daerah sekitar Gunung Dempo di selatan).
Bermula dari Bukit Barisan inilah, Bangsa Malai menyebar ke pelosok Nusantara, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Semenanjung Malaya, Siam, Kambujiya, Sunda, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
[IMG]http://2.bp.********.com/_U9_BT-QesB4/SvV1_Egy4DI/AAAAAAAABTQ/zVE24ZuCW1I/s320/lemuria_map2.jpg[/IMG]
Bangsa Malai Pelindung Nusantara
Menurut para sejarawan, Bangsa Mongoloid begitu mendominasi daerah di sebelah utara Nusantara.
Muncul pertanyaan, mengapa bangsa Mongoloid tidak sampai meluaskan kekuasaan sampai ke selatan, bukankah nusantara adalah daerah yang sangat layak untuk dikuasai? Daerahnya subur, serta tersimpan beraneka bahan tambang seperti emas, timah dan sebagainya.
Apa yang mereka takutkan?
Jawabnya hanya satu, karena Nusantara ketika itu, dilindungi Bangsa Malai. Bangsa Malai dikenal memiliki kekuatan maritim yang kuat, dan balatentaranya memiliki ilmu beladiri yang mumpuni.
Siti Qanturah Leluhur Bani Jawi
Pada sekitar tahun 1670SM, dikhabarkan Nabi Ibrahim (keturunan Syalikh keturunan Sam bin Nabi Nuh) telah sampai berdakwah di negeri Bangsa Malai. Beliau diceritakan memperistri puteri Bangsa Malai, yang bernama Siti Qanturah ( Qatura/ Keturah). Dari pernikahan itu Nabi Ibrahim di karuniai 6 anak, yang bernama : Zimran, Jokshan, Medan, Midian, Ishbak dan Shuah. Dari anak keturunan Siti Qanturah kelak akan memunculkan bangsa Media ( Madyan), Khaldea dan Melayu Deutro (berdasarkan perkiraan, Nabi Ibrahim hidup di masa Dinasti Hyksos berkuasa di Mesir Kuno (1730SM-1580SM), sementara versi lain menyebutkan, Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Qanturah, pada sekitar tahun 2025SM).
Bangsa Melayu Deutro (Malai Muda), yang saat ini mendiami kepulauan Nusantara, juga mendapat sebutan Bani Jawi. Bani Jawi yang berasal dari kata Bani ( Kaum/Kelompok) JiWi ( Ji = satu ; Wi = Widhi atau Tuhan). Jadi makna Bani Jawi (JiWi) adalah kaum yang meyakini adanya satu Tuhan.
Keterangan mengenai Bani Jawi sebagai keturunan Nabi Ibrahim, ditulis oleh sejarawan terkemuka Ibnu Athir dalam bukunya yang terkenal ' al-Kamil fi al-Tarikh'.
Sumber :
http://kanzunqalam.********.com/2009...m-sejarah.html
|
bener g ini sumbernya...
|
|
|
10th November 2010, 08:54
|
|
Banned
Join Date: Feb 2010
Posts: 381
|
Maaf ya mas, mencampurkan mitos, sedikit bumbu sejarah dan keyakinan agama, jadinya pseudoscience.....terlihat seolah-olah science dan berusaha dibuat seperti science padahal cuma HOAX
|
|
|
10th November 2010, 17:10
|
|
Groupie Member
Join Date: Jul 2010
Location: Камча́тк
а
Posts: 15,046
|
Quote:
Originally Posted by kanzunQALAM
Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Pelabuhan ini berkembang dengan baik, dikarenakan ada bangsa yang mengatur, serta menjaganya dari serangan bajak laut atau negara lain.
Penguasa Pelabuhan Barus, dikenal dengan nama Bangsa Malai. Malai dalam bahasa Sanskrit atau Tamil, berarti bukit (gunung). Seperti namanya, Bangsa Malai bermukim di sekitar perbukitan (dataran tinggi).
[IMG]http://2.bp.********.com/_U9_BT-QesB4/SyGR4LTuckI/AAAAAAAABcI/EoN2ijQETno/s320/dna_molecule.JPG[/IMG]
Asal Muasal Bangsa Malai
Diperkirakan bangsa Malai, bermula dari 4 (empat) bangsa, yakni Arab- Cina- Eropa- Hindia, terkadang disingkat ACEH (sampai sekarang istilah ACEH masih dinisbatkan kepada keturunan Bangsa Malai yang tinggal di ujung utara pulau sumatera).
Bangsa yang pertama datang adalah Bangsa Hindia Malaya ( Himalaya). Bangsa Himalaya merupakan interaksi antara Bangsa Hindia (keturunan Kusy keturunan Ham bin Nabi Nuh), dengan Bangsa Malaya (keturunan Bangsa Malaya Purba/Atlantis/Sundaland [ Penduduk Asli Nusantara], yang selamat dari bencana banjir Nuh).
Pada awalnya mereka tinggal di kaki gunung Himalaya, sekitar tahun 6.000SM mereka datang ke pulau sumatera. Mereka menyusul kerabatnya bangsa Polinesia (keturunan Heth keturunan Ham bin Nabi Nuh), yang telah terlebih dahulu datang, dan bertempat tinggal di bagian timur Nusantara.
Pada sekitar tahun 4.500SM, datang Bangsa Cina atau Bangsa Formosa (keturunan Shini keturunan Yafits bin Nabi Nuh). Bangsa ini membawa budaya Agraris dari tempat asalnya.
Setelah itu sekitar tahun 2.500SM, datang Bangsa Eropa atau Bangsa Troya/Romawi Purba (keturunan Rumi keturunan Yafits bin Nabi Nuh), mereka membawa Peradaban Harappa, yang dikenal sudah sangat maju.
Dan terakhir sekitar tahun 2.200SM datang Bangsa Arab Purba atau Bangsa Khabiru (keturunan 'Ad keturunan Sam bin Nabi Nuh). Bangsa Khabiru adalah pengikut setia Nabi Hud, mereka datang dengan membawa keyakinan Monotheisme, di dalam masyarakat pulau sumatera.
Penyatuan ke-empat bangsa ini di kenal dengan nama Bangsa Malai ( Bangsa Aceh Purba/Melayu Proto), dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan dan petani.
Bangsa Malai sebagaimana leluhur pertamanya Bangsa Himalaya, mendiami daerah dataran tinggi, yaitu di sepanjang Bukit Barisan (dari Pegunungan Pusat Gayo di utara, sampai daerah sekitar Gunung Dempo di selatan).
Bermula dari Bukit Barisan inilah, Bangsa Malai menyebar ke pelosok Nusantara, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Semenanjung Malaya, Siam, Kambujiya, Sunda, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
[IMG]http://2.bp.********.com/_U9_BT-QesB4/SvV1_Egy4DI/AAAAAAAABTQ/zVE24ZuCW1I/s320/lemuria_map2.jpg[/IMG]
Bangsa Malai Pelindung Nusantara
Menurut para sejarawan, Bangsa Mongoloid begitu mendominasi daerah di sebelah utara Nusantara.
Muncul pertanyaan, mengapa bangsa Mongoloid tidak sampai meluaskan kekuasaan sampai ke selatan, bukankah nusantara adalah daerah yang sangat layak untuk dikuasai? Daerahnya subur, serta tersimpan beraneka bahan tambang seperti emas, timah dan sebagainya.
Apa yang mereka takutkan?
Jawabnya hanya satu, karena Nusantara ketika itu, dilindungi Bangsa Malai. Bangsa Malai dikenal memiliki kekuatan maritim yang kuat, dan balatentaranya memiliki ilmu beladiri yang mumpuni.
Siti Qanturah Leluhur Bani Jawi
Pada sekitar tahun 1670SM, dikhabarkan Nabi Ibrahim (keturunan Syalikh keturunan Sam bin Nabi Nuh) telah sampai berdakwah di negeri Bangsa Malai. Beliau diceritakan memperistri puteri Bangsa Malai, yang bernama Siti Qanturah ( Qatura/ Keturah). Dari pernikahan itu Nabi Ibrahim di karuniai 6 anak, yang bernama : Zimran, Jokshan, Medan, Midian, Ishbak dan Shuah. Dari anak keturunan Siti Qanturah kelak akan memunculkan bangsa Media ( Madyan), Khaldea dan Melayu Deutro (berdasarkan perkiraan, Nabi Ibrahim hidup di masa Dinasti Hyksos berkuasa di Mesir Kuno (1730SM-1580SM), sementara versi lain menyebutkan, Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Qanturah, pada sekitar tahun 2025SM).
Bangsa Melayu Deutro (Malai Muda), yang saat ini mendiami kepulauan Nusantara, juga mendapat sebutan Bani Jawi. Bani Jawi yang berasal dari kata Bani ( Kaum/Kelompok) JiWi ( Ji = satu ; Wi = Widhi atau Tuhan). Jadi makna Bani Jawi (JiWi) adalah kaum yang meyakini adanya satu Tuhan.
Keterangan mengenai Bani Jawi sebagai keturunan Nabi Ibrahim, ditulis oleh sejarawan terkemuka Ibnu Athir dalam bukunya yang terkenal ' al-Kamil fi al-Tarikh'.
Sumber :
http://kanzunqalam.********.com/2009...m-sejarah.html
|
Ulasan yg sangat aneh.
Bangsa Malai, China, Polinesia, Eropa, Hindia & Arab keturunan Nabi Nuh.
Bangsa Mongoloid keturunan siapa????
Bangsa China mirip Bangsa Mongoloid.
Bangsa Eropa rada mirip Arab.
Semuanya keturunan Nabi Ibrahim.
Tp kenyataan yg menganggap nenek moyangnya Nabi Ibrahim cuman Bangsa Yahudi & Arab saja. Bangsa yg lain punya theori sendiri2. Trus nama2nya pake nama Arab lagi, ngga masuk akal.
|
|
|
10th November 2010, 19:47
|
|
Groupie Member
Join Date: Aug 2010
Posts: 12,434
|
Quote:
Originally Posted by aidan_fathi
wow,,,
jadi jadi jadi...
kota barus itu sekarang perkiraannya dimana ? Aceh, Palembang, Medan ????
|
Kota Barus sekarang (dari dulu) ada di Tapanuli Tengah. Sejarahnya sebagai pelabuhan tua dan penghubung perdaganan dengan bangsa2 lain bisa ditelusuri beratus2 thn lalu, bahkan sebelum jaman Mojopahit dan Singosari . Tapi kalo sampe 2000-6000 SM nggak kebayang deh gw...
Tapiiiiii...... emang ada hipotesa yg bilang Sumatra dengan Mesir kuno sudah berhubungan sejak sebelum Masehi. Karena konon katanya rempah2 untuk balsem mumi di Mesir pasti berasal dari Sumatra (tidak ditemukan di belahan bumi lain). Kebenarannya....?? Mbuuuuuuuuh....
|
|
Last edited by FoeLung; 10th November 2010 at 19:54..
|
detikNews
........
|