HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/05/13 16:03 WIB
Momen Megawati Diajak Lihat Patung Kurus Hidung Panjang di Pameran Butet
-
Rabu, 2024/05/13 14:04 WIB
Siswa Lingga Kencana Depok Bayar Rp800 Ribu untuk Acara Perpisahan
-
Rabu, 2024/05/13 15:44 WIB
Daftar 9 Negara yang Tolak Palestina Jadi Anggota PBB
-
Rabu, 2024/05/13 13:00 WIB
Ketum PROJO: Pak Jokowi Terlalu Muda untuk Pensiun
-
Senin, 2024/05/06 11:36 WIB
Buka-bukaan Zulhas soal Eko Patrio Calon Menteri dari PAN
-
Senin, 2024/05/06 11:27 WIB
Tipu Daya Adinda Kanza, Wanita Palsu yang Nikahi Pemuda Cianjur
|
Thread Tools |
16th September 2010, 09:25 |
#21
|
|
Banned
|
Quote:
Good believer hanyalah seorang pemakan fast food. Memakan apa yang sudah disiapkan oleh orang lain. Dan parahnya lagi makanan tersebut sudah dikunyah terlebih dulu oleh orang lain. Jadi gigi nganggur. Kalau gigi yang nganggur masih okelah, tapi kalau otak yang nganggur gimana tuh? |
|
16th September 2010, 10:21 |
#22
|
Banned
|
Mencari tuhan kurang lebih seperti proses menemukan resep masakan yang paling enak, sebuah jalan tanpa ujung. Penuh dengan eksplorasi diri dan lingkungan.
Good believer hanyalah seorang pemakan fast food. Memakan apa yang sudah disiapkan oleh orang lain. Dan parahnya lagi makanan tersebut sudah dikunyah terlebih dulu oleh orang lain. Jadi gigi nganggur. Kalau gigi yang nganggur masih okelah, tapi kalau otak yang nganggur gimana tuh? |
16th September 2010, 10:28 |
#23
|
|
Addict Member
|
Quote:
Pada saat 'kita' menyatakan bertuhan, itu artinya ada kepercayaan kepada tuhan (bahwa tuhan itu ada). Percaya dalam bahasa arabnya iman. Ketika 'kita' percaya kepada tuhan artinya kita beriman kepada tuhan.. Jadi untuk apa pencarian tuhan tersebut...? Yang diperlukan adalah bagaimana cara mengimplementasikan keimanan kepada tuhan tersebut... Jika kamu menyatakan 'belum percaya akan tuhan' barulah pencarian itu diperlukan. Jadi, ketika kamu mengatakan 'bertuhanlah' maka kamu adalah seorang 'God Believer' |
|
COGITO ERGO SUM... aku berpikir maka aku ada... eh beragama |
16th September 2010, 10:38 |
#24
|
|
Banned
|
Quote:
Percaya kepada sesuatu yang belum jelas adalah pekerjaan aneh. Pikirkanlah bahwa kita masih tahap mencari apa tuhan itu. |
|
16th September 2010, 10:41 |
#25
|
|
Mania Member
|
Quote:
bukankah apa yang anda sampaikan seperti hendak memaksakan (definisi) kepada orang lain mas ??? bila anda sempet berinteraksi dengan penganut salah satu penghayat kepercayaan itu, kemungkinan anda akan mendekonstruksi definisi agama seperti yang selama ini anda yakini...bagi mereka, (syariat/aturan) agama akan membatasi hubungan manusia dengan Tuhannya...makanya kalo kita menanyakan apakah mereka beragama, tentu jawabannya tidak... kalo setiap aturan, cara, penunjukan kepasrahan manusia terhadap Tuhannya disebut agama....lalu apa bedanya agama dengan budaya ??? apakah budaya juga disebut agama ??? |
|
[Duh Gusti, hilangkanlah hijab antara aku dan diri-Mu... |
16th September 2010, 10:49 |
#26
|
|
Banned
|
Quote:
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi".[1]. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Definisi Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya. Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige dll. Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri , yaitu : menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama. Cara Beragama Berdasarkan cara beragamanya : Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama, bahkan tidak ada minat. Dengan demikian kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaanya. Formal, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragamanya jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya. Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal, bahkan orang tidak beragama sekalipun. Metode Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua. Agama di Indonesia Artikel utama untuk bagian ini adalah: Agama di Indonesia Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen (Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai kini masih banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-pejabat pemerintah. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi, Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit. Menurut Penetapan Presiden (Penpres) No.1/PNPS/1965 junto Undang-undang No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan agama dalam penjelasannya pasal demi pasal dijelaskan bahwa Agama-agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia adalah: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Meskipun demikian bukan berarti agama-agama dan kepercayaan lain tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia. Bahkan pemerintah berkewajiban mendorong dan membantu perkembangan agama-agama tersebut. Sebenarnya tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat Keputusan) Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang pengisian kolom agama pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama tersebut. Tetapi SK (Surat Keputusan) tersebut telah dianulir pada masa Presiden Abdurrahman Wahid karena dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia. Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas. Daftar agama-agama Alluk Todolo Baha'i Buddha Druze Hindu Islam Jainisme Kaharingan Katolik Kejawen Konfusianisme Kristen Ortodoks Marapu Mormonisme Parmalim Protestan Raelianisme Saintologi Shinto Sikh Taoisme Tollotang Yahudi Zoroastrianisme Agama-agama utama di dunia Artikel ini tidak memiliki referensi sumber sehingga isinya tidak bisa diverifikasi. Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus. Kristen <11 miliar Islam 0,57 miliar (Sekular/Atheis/Tidak Beragama/Agnostik/Tidak Atheis) 1,1 miliar Hinduisme 965 - 971 juta Kepercayaan tradisional Tionghoa 394 juta Buddhisme 489 juta - 1,512 miliar Paganisme 300 juta Tradisi Afrika dan diasporik (tanah air) 100 juta Sikhisme 23 juta Juche 19 juta Spiritisme 15 juta Yudaisme14 juta Baha'i 7 juta Saksi-Saksi Yehuwa 6,5 juta Jainisme 4,2 juta Shinto 4 juta Cao Dai 4 juta Zoroastrianisme 2,6 juta Tenrikyo 2 juta Neo-Paganisme 1 juta Unitarian Universalisme 800 ribu Gerakan Rastafari 600 ribu |
|
16th September 2010, 11:01 |
#27
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
16th September 2010, 11:04 |
#28
|
|
Mania Member
|
Quote:
kalo iya, berarti argumen om tuhan tentang bertuhan tanpa beragama runtuh...karena agama hanya butuh 3 unsur ; manusia, penghambaan, dan Tuhan....dan bukankah bertuhan telah memenuhi 3 unsur di atas ??? dan itu artinya beragama juga..... hehehe.... |
|
[Duh Gusti, hilangkanlah hijab antara aku dan diri-Mu... |
16th September 2010, 11:10 |
#29
|
|
Addict Member
|
Quote:
Jika jawabanya ADA, maka apakah mereka beragama ? Jika ditanyakan kepada mereka, dan pengertian agama bagi mereka adalah Kristen, Islam Hindu Budha dst... jawabanya pasti 'saya tidak beragama' Budaya beda agama..! kepasrahan terhadap tuhan dengan aturan-aturan dan cara (ritual) tertentu serta dengan 'batasan-batasan' tertentu itulah beragama... Jika budaya melanggar batasan-batasan yang diatur agama..., apakah budaya itu sama dengan agama..? |
|
COGITO ERGO SUM... aku berpikir maka aku ada... eh beragama |
16th September 2010, 11:19 |
#30
|
Groupie Member
|
kalo memang Islam (islam , berserah diri pada tuhan , katanya) itu agama maka memang budaya juga disebut agama.
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer