HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Selasa, 2024/04/25 15:15 WIB
Atalia Praratya Mundur dari Pilwalkot Bandung
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Selasa, 2024/04/25 17:35 WIB
Penampilan Mengejutkan YouTuber Dulu Beratnya 329 Kg, Kini Jadi Begini
-
Rabu, 2024/04/26 17:40 WIB
Ahok Siap Bahas Masalah-masalah Jakarta, Ajak Warga Bertanya
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
|
Thread Tools |
30th December 2007, 20:38 |
#1
|
Addict Member
|
Penemuan Abad Ini.. Blue Energy
Ditengah kekhawatiran dunia ttg menipisnya bahan bakar minyak bumi disertai melambungkan harganya selain itu juga tingginya polusi dunia, warga Nganjuk Joko Suprapto menemukan Blue Energy yaitu bahan bakar dari air laut..!!
Bukan dg air tanah yg bisa merepotkan masyarakat jika dieksploitasi tp menggunakan air laut tdk akan ada habisnya jika digunakan. Tahapan proses penelitian panjang yang berakar pada usaha perekayasaan (engineered) pemecahan molekul air dan berujung pada pembentukan senyawa bahan bakar. Mmecah molekul air menjadi H plus dan O2 min. Terdapat katalis dan proses-proses sampai menjadi bahan bakar dengan rangkaian karbon tertentu. Blue energy mampu meningkatkan performa kendaraan, keunggulan bahan bakar tersebut adalah rendahnya emisi karbon yang dihasilkan dan tanpa modifikasi mesin. Kendaraan dengan menggunakan Blue energy ini telah dicoba oleh presiden SBY pada konfrensi UNFCCC di Nusa Dua Bali 2007 dan dicoba hingga kecepatan 180 km/jam. Jikalau blue energy ini memang terbukti benar2 bisa dimanfaatkan kelak ..ini membuktikan bahwa bangsa ini bisa memberikan kontribusi yg besar pada peradaban dunia dan tidak hanya terkungkung permasalahan di negri sendiri. Saya berharap pula kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan ekstra ketat bagi aset besar bangsa ini sehingga Joko Suprapto tidak seperti Stanley Meyer yg terbunuh setelah menemukan bahan bakar dr air tanah di tahun 1998. Thank's to Joko Suprapto Sumber info: http://www.jawapos.co.id/index.php?a...id=182899&c=61 |
31st December 2007, 20:56 |
#2
|
Registered Member
|
sekedar sharing bro..,
di blog priyadi.net udah dibahas soal ini... gw rasa itu pemerintah terlalu terburu-buru buat ngasih dukungan tanpa kajian yang mendalam.. anyway, mas joko tetep perlu diapresiasi karena dah mengembangkan suatu science,, |
1st January 2008, 17:29 |
#3
|
Addict Member
|
Saya perhatikan kritik paryadi.net thd ini didasarkan karena dia tidak dapat menelusuri informasi mengenai temuan sdr joko tsb.
Selain itu kenapa koq malah di tanggapi negatif atau dikesan seperti itu di situs tsb thd temuan ini. Apa yg dimaksud "tergesa2 memberi dukungan". Bukannya pemerintah harusnya lebih tanggap terhadap kreatifitas positif dr rakyatnya?? apakah ini budaya di negeri ini jikalau ada dari rekan2 bangsa ini ada yg menonjol langsug rame2 diremehkan atau di citrakan negatif. Saya memberi apresiasi thd usaha sdr Joko terlepas apakah 'blue energy' ini akan menjadi pengganti BBM atau tidak. |
2nd January 2008, 00:00 |
#4
|
Mania Member
|
Hehehe, TS semangat buka thread semacam di lokasi berbeda, di sini dan di sini.
Ini respon gw secara pribadi. Mengenai istilah "penemuan" dan "penemu abad ini" mungkin perlu dikaji lebih teliti dan lebih dalam terlebih dulu. Ada kemungkinan pemakaian istilah "blue energy" oleh Joko Suprapto merupakan pemilihan istilah dengan pertimbangan tertentu, atau mungkin setidaknya sebagai istilah yang belum dipakai oleh orang lain. Tapi, bagaimana dengan kandungan teori dan materi yang ada di dalamnya. Apakah betul orisinil sebuah penemuan yang baru ? Secara sederhana, logikanya, kalo memang ini suatu penemuan yang baru dan orisinil, pasti akan menggegerkan dunia, dan akan ada seminar-seminar lebih lanjut. Dan dari sini kita tahu bahwa hal menjalankan mobil dengan tenaga air tersebut sudah mulai dipraktekkan sejak 9 (sembilan) tahun yang lalu. Dan permasalahan utamanya adalah nilai efisiensi dan nilai ekonomisnya belum terjangkau juga. Ini ada beberapa situs lainnya yang ada baiknya kita baca-baca, sebelum kita memutuskan pemakaian istilah "penemu" dan "penemuan abad ini" : http://waterpoweredcar.com/ http://www.waterengine.org/ http://members.cox.net/h2opowered/index.html http://countrycoast.com/waterbuggy.html http://oupower.com/ http://www.thewaterengine.com/ http://www.hydropowercar.com/ http://www.watercar.tk/ http://www.free-energy-info.co.uk/ http://members.shaw.ca/w.elliott/Club.html http://www.primeideas.info/ |
2nd January 2008, 00:04 |
#5
|
Mania Member
|
TS juga sempat menyatakan bahwa Joko memakai air laut, orang lain air biasa.
Kemudian Orang (Sok) Kritis menanyakan "Bedanya dimana Bro ? sama2 H20 ?" Gw responi : pada satu sisi Joko mengatakan bahwa "Intinya adalah pemecahan molekul air menjadi H plus dan O2 min. Ada katalis dan proses-proses sampai menjadi bahan bakar dengan rangkaian karbon tertentu," (mengutip dari sumber yang diambil TS), yang mana jelas-jelas bahwa "tehnologi pemecahan molekul air menjadi H plus dan O2 min" tsb jelas-jelas sudah dipatenkan oleh pihak lain (sebagian dari patent dah gw posting di atas), dan pada sisi lain menyebut "penemuannya" tsb sebagai Blue Energy, padahal istilah "Blue Energy" tsb juga sudah menjadi istilah tehnis dengan makna tertentu (untuk sumbernya silakan googling saja, ada banyak). Ya, mungkin saja ini bisa disebut dengan penemuan ala kita T T |
2nd January 2008, 00:07 |
#6
|
Mania Member
|
Rekan Liliput mengatakan :
mungkin mas joko ngebuat tanpa referensi dari luar kali, walaupun pada intinya yg dia buat itu sama dengan yang dah dibuat dari luar, mungkin ada beberapa penerapan yang berbeda tapi proces-nya sama. yah kalo mau, memang harus diteliti lebih lanjut gimana nantinya "blue energy" ini bisa benar** menggantikan BBM Gw tanggapi : 1. Mengenai mas joko ngebuat tanpa referensi dari luar, rasanya gak mungkin. Alasannya, kalo gak salah mas Joko adalah sarjana lulusan UGM fak geologi. Betul atau tidak, dia adalah seorang sarjana; ini berarti pernah mendapatkan teori-teori sejenis semasa kuliahnya, dan ini juga berarti dia pernah menulis karya ilmiah (setidaknya telah membuat skripsi), dan ini juga berarti referensi semacam itu bukanlah hal yang asing buat dia. Imho, kalo penemuan orisinil semacam ini, levelnya adalah level doktoral. 2. Kemudian mengenai blue energy bisa menggantikan BBM, secara sederhana prosesnya adalah sebagai berikut (CMIIW) : Air menjadi hidrogen dan oksigen, H20 -> H + OH elektrolisis, menggunakan listrik dalam jumlah besar untuk pemecahan ini. (katakuncinya : listrik) hidrogen menjadi hidrokarbon (bahan bakar mobil) H2 + CO/CO2 -> HC FischerTropsch (katakuncinya : katalis, ikatan karbon) Kedua reaksi ini bukan produk baru dan adalah proses standar yang sudah berusia sangat matang dan diketahui seluruh dunia. Paten-paten dan karya tulis ilmiahnya sudah gw postingkan di thread senada dg ini. Terus, kenapa selama ini hal tsb tidak pernah dipake untuk bikin energi biru ala mas joko ini? Permasalahannya adalah, total energi (listrik dan panas) yang dibutuhkan untuk mengubah air menjadi bentuk blue energy ini JAUH LEBIH BESAR dibanding bensin. Jadi singkatnya, kurang efisien dan tidak ekonomis, bahkan ini mirip dengan pemborosan energi. 3. Mengenai sikap yang gw ambil berkenaan dengan hal ini : a. Gw secara pribadi belum pernah bertemu dan tidak mengenal Sdr. Joko. Gw menghargai usahanya dan "penemuannya". b. Gw sebenarnya menantikan pembahasan lebih lanjut dan lebih dalam dilakukan oleh Jawa Pos. Mengapa demikian? Karena ini memang merupakan sesuatu yang sangat penting. Dan kedua, karena gw perhatikan ada beberapa blog / artikel yang dibuat berdasarkan berita yang pernah dimuat oleh Jawa Pos tsb. Gw tidak meragukan atau mempertanyakan Jawa Pos, tapi mengharapkan supaya artikel mengenai "penemuan" ilmiah sewajarnyalah dilengkapi dengan data-data ilmiah juga. c. Gw agak kuatir dengan gaya dan sistem yang ada di negara tercinta ini. Begini. Jika kita tanyakan Sdr. Joko, maka gw yakin dia akan menjawab bahwa salah satu faktor yang sangat menentukan dalam hal menentukan harga jual ble energy adalah masalah listrik. Kalo listriknya sangat murah, maka cost pembuatannya bisa lumayan ditekan. Tapi kalo harga listrik mahal, maka bisa dibayangkan harga jualnya. Nah, kita jujur saja melihat masalah listrik di negara kita. Bagaimana pengamatan kita? Ini bisa ada beberapa kemungkinan (dan jujur ini yang gw kuatirkan; mudah-mudahan kekuatiran gw tidak terbukti) : 1. Kalo misalnya dikatakan sekarang bahwa harganya lebih murah dari premium, tetapi nanti kenyataannya tidak demikian, maka dengan mudah akan memakai listrik sebagai kambing hitam. Misalnya bisa saja dikatakan, "kan listriknya saja mahal, mana mungkin menjual blue energy dengan harga murah. Kalau mau blue energy yang murah, tarif listrik harus dibuat murah dulu" 2. Mengenai pembuatan kilang dan mesin produksi blue energy, dengan alasan bahwa ini ramah lingkungan, bahwa ini adalah buatan/penemuan anak negri, bahwa ini adalah energy alternatif, bahwa ini bla bla bla, sangat membuka peluang menjadi "proyek" besar. Mengenai blue energy memerlukan listrik yang murah, ini bisa diubah menjadi perlu disubsidi, dan karena ini merupakan proyek perintisan, proyek mercusuar, dan sekaligus proyek kebanggaan nasional, maka pendanaannyapun diatur dengan "cara tersendiri". Ntar kalo semua proyek sudah jalan, dan hasilnya tidak seperti yang dijanjikan, penjelasannya gampang sekali kok : misalnya bisa dikatakan "kan namanya juga lagi coba-coba", atau "sedang dipelajari untuk disempurnakan lebih lanjut", atau bahkan "lho, negara yang tehnologinya lebih majupun tidak berhasil, apalagi kita. Sudah mau mencoba dan berusahapun, sudah harus kita hargai". 3. Kalo proyek blue energy goal menjadi proyek nasional, dan kemudian jelas-jelas membutuhkan listrik yang banyak dan murah, maka ujung-ujungnya berkaitan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir. Demi alasan-alasan yang sama di point 2, maka pembangkit listrik tenaga nuklir harus dilaksanakan dalam tempo sesingkat-singkatnya. 4. Hal ini bisa menjadi "komoditi politik" tingkat tinggi. Suatu penemuan biasanya bersifat terbuka, dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dan bisa diaudit. Sesuatu yang dijadikan komoditi politik, biasanya justru didisain sedemikian rupa sehingga kesannya misterius. Just my two cents. |
2nd January 2008, 00:11 |
#7
|
Mania Member
|
Satu lagi, rekan reza2000 meresponinya dengan :
"Hebat, bisa dipakai bukan hanya untuk kendaraan dong. Misalkan sebagai pengganti BBM untuk pembangkit listrik. Sangat penting karena bisa menurunkan biaya operasi PLN yang tidak tergantung harga pasar minyak dunia. TDL bisa turun drastis tuh Mudah2an bisa direalisasikan untuk kepentingan umum secepat mungkin." Dan gw melihatnya seperti ini : Dari hukum termodinamika kita mengetahui bahwa hal ini tidak mungkin. Kenapa ? Sederhananya demikian : Dengan BE dipergunakan untuk membangkitkan listrik, dan dengan listrik tersebut (yang dibuat dari BE) dibuatlah BE. Didalam pembuatan listrik dengan BE ada sekian banyak energy yang terlepaskan dan terbuang, demikian pula di dalam pembuatan BE memakai listrik ada sekian banyak energy yang terlepaskan dan terbuang. Dan sampai hari ini, dunia sudah mencobanya, dan berlum berhasil mencapai nilai yang efisien dan ekonomis untuk produksi BE. Nah, kalo Indonesia mampu membuatnya dengan ekonomis, dunia pasti geger besar. Namun sudah tentu dalam hal ini harus bisa dijabarkan secara ilmiah, dan dibawa ke "persidangan" akademis; harus bisa diaudit kebenarannya bahwa BE bisa dibuat secara ekonomis. Lain halnya jika kemudian dijadikan komoditi politik. Dibuat "misterius", sehingga juga bisa dibuat "subsidi terselubung", dan bisa "dimanfaatkan" untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Just my two cents. |
Last edited by Perseverence; 2nd January 2008 at 02:25.. Reason: Edit pengetikan ejaan |
2nd January 2008, 00:26 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
Ini gw copaskan sedikit, khususnya berkenaan dengan perhitungan energy : Satu liter bensin mengandung energi sebanyak 34.8 megajoule. Sedangkan 1 kWh listrik setara dengan 3,6 megajoule. Dengan asumsi efisiensi 100%, maka energi listrik yang diperlukan untuk mensintesis satu liter bensin adalah: 34,8 megajoule * (1 kWh / 3,6 megajoule) = 9,67 kWh. Harga grosir listrik PLN untuk industri adalah Rp 460/kWh. Pada harga tersebut, maka harga yang harus dibayarkan untuk mensintesis satu liter bensin dari listrik PLN adalah: 9,67 kWh * (Rp 460/kWh) = Rp 4448. Pada realisasinya, efisiensi konversi energi tidak mungkin mencapai 100%. Karena itu harga dapat dipastikan akan lebih tinggi. Saya tidak tahu berapa nilai efisiensi yang realistis, tapi rasanya 50% sudah merupakan prestasi yang sangat baik. Pada efisiensi 50%, maka harga produksi akan meningkat dua kali lipat menjadi Rp 8896. Selain itu harga ini masih belum termasuk overhead seperti pajak, biaya abonemen PLN, biaya distribusi, biaya sumber daya manusia dan sebagainya. Dan jika yang diinginkan adalah listrik PLN tanpa subsidi, maka tentunya harga produk akhir akan lebih tinggi lagi. Apapun teknologi yang digunakan, harga produk akhir tidak akan mungkin mencapai Rp 3000/liter, bahkan dengan efisiensi 100% sekalipun. Jika ada yang mengklaim memiliki kemampuan untuk mensintesis bahan bakar kendaraan dari listrik PLN dengan harga produk akhir hanya Rp 3000/liter saja, maka ada beberapa kemungkinan: 1. Ada sumber energi lain di luar listrik PLN. 2. Harga listrik PLN lebih murah daripada asumsi di atas, atau dengan kata lain disubsidi lebih besar lagi. 3. Ada yang salah dengan klaim tersebut, bisa kesalahan perhitungan atau kesalahan lain, baik teknis maupun non teknis. 4. Ada pelanggaran hukum kekekalan energi dan/atau hukum pertama termodinamika Tebakan saya adalah yang nomor tiga. Rasanya kita semua tidak perlu berharap terlalu banyak kalau harga bahan bakar nantinya akan berada di bawah harga saat ini. Imho, analisanya mudah dimengerti dan bagus; bagus bukan karena gw sependapat dengannya atau karena Priyadi mendukung pendapat gw, melainkan karena ya memang demikian itu faktanya. Pendapat gw yang lain sudah gw post di atas, atau di thread senada. |
|
2nd January 2008, 00:33 |
#9
|
|
Mania Member
|
Quote:
Just my two cents. |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer