HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Kamis, 2024/05/03 16:51 WIB
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahanmu
-
Minggu, 2024/04/29 11:39 WIB
Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan
-
Rabu, 2024/05/02 11:57 WIB
Polisi: Pembunuh Wanita dalam Koper di Cikarang Sempat Setubuhi Korban
-
Minggu, 2024/04/29 11:51 WIB
Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Harley Tewaskan Dokter dan Istrinya
-
Minggu, 2024/04/29 11:28 WIB
Gelora, Partai Tidak Lolos Parlemen Minta Prabowo-Gibran Tolak PKS
-
Kamis, 2024/05/03 14:45 WIB
Viral Kisah Murid Nikahi `Guru` Beda Usia 10 Tahun Jadi Sorotan di Lampung
|
Thread Tools |
27th November 2013, 10:04 |
#1
|
|
Banned
|
Inilah Alasan Hakim MA Menghukum dr Ayu
Quote:
|
|
27th November 2013, 11:58 |
#3
|
Addict Member
|
kalau memang dokternya terbukti lalai dan careless, memang hrs dihukum dong
banyak koq kejadian begini di Indonesia, karena dokter2 di Indonesia terlalu komersil dan praktek dibanyak tempat....disaat dibutuhkan di sebuah RS, dokternya ntah lg berada di RS lainnya Mending spt di LN aja, dokter hanya boleh praktek di 1 hospital dan standby di RS tsb dari jam 8-5 sore....setelah jam 5 sore, hanya berdasarkan on call. Pemerintah jg gak becus sih bikin aturannya...saat nya DPR cari muka ni, perbaiki sistem kesehatan dan praktek kedokteran di Indonesia, jadi org Indonesia gak lari ke LN hanya utk berobat |
27th November 2013, 12:24 |
#4
|
Groupie Member
|
Kejadian tersebut terjadi saat dr Ayu dan rekan2 sedang masa residensi..
Tidak ada kejadian dokter tidak ada di tempat saat kejadian gawat itu berlangsung Kejadian embolus air ketuban itu efek samping yang tidak bisa diprediksi, dan begitu terjadi butuh waktu yang sangat cepat. Entah apa yang terjadi sih saat kejadian itu.. Kenapa residen yang disalahkan? Kenapa bukan dokter konsulen penanggung jawab yang bertanggung jawab? Kenapa RS tidak ikut membantu? Stop kriminalisasi dokter!! Lalai itu kalau saat terjadi kejadian gawat darurat itu tidak ada di tempat, atau tidak melakukan prosedur yang seharusnya.. Sekali lagi, stop kriminalisasi dokter! |
27th November 2013, 12:31 |
#5
|
Banned
|
mungkiin harus semua pihak duduk berembuk, untuk menyelesaikan masalah ini, dokter juga manusia jadi bisa berbuat salah, namun jika setiap kelalain dalm kelahiran dokter di tanggap ke depannya takut nya dokter tidak mau lagi menangani kelahiran jika memang kelahiran itu mengandung resiko
|
27th November 2013, 12:41 |
#6
|
|
Banned
|
Quote:
Berita Sektiar | Heboh! Nama “RI 1” muncul dalam BAP Kasus Migas ! KLIK: http://forum.detik.com/nama-ri-1-mun...s-t841458.html ... |
|
Last edited by LindangAdi; 1st December 2013 at 08:32.. |
27th November 2013, 12:46 |
#8
|
Mania Member
|
bukan a air ketuban pecah udh sejak dari di puskesmas sebelum di rujuk ya? kenapa status gawat darurat a gak langsung di tetapin pas tiba di rs di pagi hari, malahan nunggu2 buat persalinan normal sampe sore baru ditetapkan status gawat darurat, lalai a kan disitu... gak cepet respon a. kurang pengalaman kali ya dokter a.
|
27th November 2013, 12:54 |
#9
|
Groupie Member
|
Emboli air ketuban itu bukan berarti semua kasus air ketuban pecah kemudian jadi emboli air ketuban loh..
Emboli air ketuban itu terjadi kalau air ketuban masuk pembuluh darah saat plasenta uda lepas.. Jadi si emboli bisa lari kemana-mana.. Ke otak, ke jantung.. Bisa diprediksi? TIDAK! Bisa dicegah? TIDAK! |
27th November 2013, 13:00 |
#10
|
Groupie Member
|
Buat yang mendiskreditkan dokter, silahkan ke luar negeri kalo gitu.. Daripada anda tidak percaya pada dokter lokal yang merawat, dan akhirnya mencari-cari kesalahan..
Dokter juga terus berusaha memperbaiki diri koq. Terbukti dari semakin baiknya standar operasional prosedur di rumah sakit-rumah sakit.. Silahkan menghujat, tapi masih banyak masyarakat daerah yang masih menganggap profesi dokter itu bermanfaat.. Masih banyak dokter yang punya hati baik dan tulus mau nolong pasien.. Nanti kalau peraturan baru sudah ada, tarif dokter spesialis hanya 2000/pasien.. Miris! Bahkan tukang parkir aja bisa dapet lebih dari dokter.. Well.. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer