HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Selasa, 2024/04/25 15:15 WIB
Atalia Praratya Mundur dari Pilwalkot Bandung
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Selasa, 2024/04/25 14:28 WIB
ABG 16 Tahun Tewas Usai Dibawa Ngamar 2 Pria Dewasa di Hotel Jaksel
-
Selasa, 2024/04/25 12:33 WIB
Ganjar Sebut Bu Mega Pilih PDIP di Luar Pemerintah
|
Thread Tools |
23rd December 2008, 09:09 |
#1
|
Banned
|
lulusan luarnegeri menjengkelkan
saya punya rekan kerja lulusan luarnegeri (universitas dari kanada), dia digaji lebih tinggi dari kami lulusan dalam negeri, porsi kerja sama, level juga sama. kadang2 saya berpikir kenapa org yg kuliah di luarnegeri tidak cari kerja diluarnegeri aja, nanggung merantaunya, sdh nyetor uang banyak milik ortu diluarnegeri, malah balik ke negaranya. kecuali ikatan dinas, beasiswa negara sehingga ada keharusan pulang. kalau lulusan luarnegeri ini bisa menambah income perusahaan krn mampu menjual produk atau mendapat proyek dari luarnegeri mungkin ndak masalah, tapi klau hanya ngutak ngatik pembukuan, administrasi, entri data, merancang dengan komputer saya pikir ndak ada guna digaji lebih tinggi. sudah begitu tingkahnyapun menjengkelkan, hal2 sepele pakai inggris, gaya hidup bertingkah bangat, nyari teman milih2, klau ketemu temannya yg pernah kuliah dari luarnegeri, mereka akan bertingkah menjengkelkan. sepertinya mereka ini hidup diawang2. dunia kerja, ilmu yg kepake paling hanya 10%. kecuali jadi wiraswasta yg mampu go internasional, mungkin berguna lulusan luarnegeri ini, itupun dengan catatan jangan hanya jadi calo.
yg lebih aneh, ada lulusan dari pilipina, begitu bangga dengan universitasnya, kadang saya berpikir, apa hebatnya pilipina, ada juga yg kuliah di mesir, dari irak, ndak tau apa yg mereka kejar dinegara yg hampir sama dengan indonesia, mereka hanya hobby cerita ttg agama melulu. bgm pendapat bro/sis, apakah ada yg mengalami seperti ini |
|
23rd December 2008, 09:21 |
#2
|
|
Mania Member
|
Quote:
anggap aja masih merasa sok karena barusan dpt ilmu dari LN tapi itu kalo kerja di tempat yg punya masih ada punya hubungan keluarga (nepotisme), gw rasa gak heran bila kek gitu. |
|
|
23rd December 2008, 09:23 |
#3
|
|
Mania Member
|
Quote:
sebelum saya lulus, saya sudah bekerja di Accounting Firm yang lumayan bagus. Di situ saya bertemu dengan para lulusan Overseas lain. Dan syukurnya.. gaji kami semua dipatok sama. Gak ada perbedaan sama sekali. Pas merit increase pun, ditentukan oleh performance, dan alhamdulillah juga, aku dapat yang tertinggi, dan tentunya gaji tertinggi. Gak ada masalah. Pas pindah ke tempat yang sekarang.. ya kayaknya sih sama aja sih. Gak ada masalah. Company yang multinasional besar dan profesional biasanya lumayan fair kok. Tapi pas dulu ngaudit, emang kutemukan sih bukti2 bahwa perbedaan gaji emang kejadian ama yg perbedaan lulusan mana, or malah ada yg terjadi karena perbedaan ras juga walaupun sama2 warganegaranya. But again, kupikir itu sih kembali ke personal masing2. Soalnya, kalo gak mau didiskriminasi, ya... berusahalah lebih kuat, lebih kuat lagi untuk mendapatkan yang lebih baik. |
|
Our truest life is when we are in dreams awake... (Thoreau) |
23rd December 2008, 09:33 |
#4
|
|
Mania Member
|
Quote:
Memang untuk bbrp kasus ada yang seperti itu... Tapi nggak semuanya koq.... Mungkin juga sifat2 yang anda sebutkan diatas (yang saya bold) saya rasa itu pembawaan karakter masing2 aja... Sebab mungkin saja dalam lingkungan keluarganya ada doktrin2 yang membuat mereka jadi seperti itu... Dan itu sih nggak aneh yah... Kenapa kalo lulusan luar negri gajinya lebih tinggi ? Ya karena kalo kuliah di luar kan biayanya lebih mahal... Dan juga biasanya itu english based.... jadi ada nilai tambah donk... Mungkin sih sejujurnya kurang berguna kalau perusahaan tempat dia kerja itu hanya bermain secara lokal... Tapi kalau perusahaan2 minyak n gas yang banyak melibatkan komunikasi dengan perusahaan asing maka saya kira ada nilai ++ untuk yang pernah berkuliah diluar negri.... Tapi yah tetep aja mungkin emang orang2 yang anda kenal kebetulan saja sifatnya kurang menyenangkan... Btw... koq bisa tau kalo gajinya lebih gede ? Saya pikir gaji itu biasanya di rahasiakan Kalo soal membanggakan diri sih yah maklum aja.... namanya juga manusia... egonya kadang timbul untuk membanggakan sesuatu... yah setidaknya yang dibanggakan masih milik sendiri masih terhitung gpp lah... Saya malah lebih bingung orang yang membanggakan barang2 yang hanya "dipinjamkan" oleh orang tua mereka..... Sabar2 aja bro.... Jangan dibawa stress |
|
|
23rd December 2008, 09:43 |
#6
|
Banned
|
siapa yang ngemeng begitu, malah negara bangga jika mereka kerja di luarnegeri daripada ngirimin pembokap terus, yg nggak disukai jika dia dapat beasiswa dari negara, tapi ndak mau pulang
|
|
23rd December 2008, 09:47 |
#7
|
Mania Member
|
Di tempat gue bekerja bukan hanya lulusan luar negeri yg mengidap Power Syndrome, tapi juga lulusan2 PTN favorit. Tapi gue rasa ada beberapa yg memang mempunyai inteligensia lumayan di area critical dan analytic thinking dibanding dengan lulusan universitas2 biasa2 saja yg justru menonjol di area creative thinking.
|
[SIGPIC][/SIGPIC]
|
23rd December 2008, 10:01 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
di perusahaan2 yg bergerak di bidang konsultan atau perusahaan yg proyek nya banyak dalam bentuk kontrak yang di peroleh melalui tender. biasa nya daftar ahli yg di miliki jelas sangat berpengaruh, jadi misal nya dalam perusahaan tersebut memiliki ahli yg rata2 lulusan luar apalagi klo universitas kelas wahid macam Harvard dkk. nah itu akan membantu kemungkinan memenangkan tender, dan jelas saja. itu ada reward bagi yg lulusan luar, yakni pendapatan yg lebih tinggi. sangat mungkin saja yg lulusan luar sebenarnya kalah kreatif, kritis, ataupun produkstif di banding ahli laen yg lulusan dalam negeri atau malah ahli yg secara tingkat pendidikan lebih rendah, tapi itu semua kan ga bisa di lihat di atas kertas (kecuali emang benar2 menonjol ky Megawati) nah jadi yg mengadakan tender pun akan ambil mudah nya aja, yakni melihat CV para ahli dan jelas saja, yg lulusan luar memiliki point lebih. maslaah ada yg bersikap sombong dan pilih2 teman, itu mah kembali ke masing2 individu aja, dan wajar2 aja orang yg memiliki "hal" lebih akan menjadi sombong, kan emang sifat manusia. walaupun itu ga benar. lah pemain bola timnas juga akan milih2 klub dimana dia bermain, ya ga mau lah klo bermain dalam klub devisi II or malah maen tarkam. klo milih2 teman, ada kemungkinan orang kan nyaman klo ada banyak kesamaan dengan teman nya, ya kaya sahabat2 saya. klo ga suka bola, futsal, ekonomi, politik ya mungkin temen sich temen tapi ya deket2 banget, karena yang di omongin kan bisa beda. trus yg kaya ma yg kaya, wajar2 juga lah klo si A yg kaya pengen jalan2 trus makan dimana sekali makan abis 100.000 padahal si B uang 100rb bisa makan 1 minggu. ya ga cocok. biasa nya si A akan lebih nyaman bisa bareng dengan A A yg laen. mungkin kesan nya timpang dan meng kelompok-kelompok, tapi di mata saya itu wajar saja terjadi. |
|
"It doesn't matter how beautiful your theory is, it doesn't matter how smart you are. If it doesn't agree with experiment, it's wrong." Richard P. Feynman |
23rd December 2008, 10:02 |
#9
|
Mania Member
|
Wah Mr. Loba2 kemenong aje....gw setuju ama kata2 Mr. Loba2...dan satu lagi...Culture Shock...biasa di sana apa2 tepat waktu, perencanaan bisa pas karna lingkungan mendukung...pas balik ke sini, ancur2an...jadi kesannya bawaan mo marah terus...keliatan kayak sok tau...ajak omong aja...lama2 juga ngerti kok...
|
booooorrriiiiing........... |
23rd December 2008, 10:06 |
#10
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer