|
|
5th September 2013, 10:02
|
|
Addict Member
Join Date: Dec 2011
Posts: 371
|
Market Review
Quote:
Bursa saham domestik bergerak melemah pada perdagangan kemarin di
tengah pergerakan bursa saham global dan regional yang bergerak
variatif. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika masih melanjutkan
pelemahannya dan sempat berada di kisaran Rp11.450. IHSG tercatat
turun sebesar 90,557 poin (2,175%) ke level 4.073,455 dari posisi
sebelumnya pada level 4.164,012. Salah satu sentimen eksternal yang
mempengaruhi pergerakan pasar adalah perkembangan mengenai
rencana tindakan militer Amerika terhadap Suriah. Presiden Obama
meraih dukungan dari petinggi Partai Republik di parlemen untuk
mengambil langkah agresi terhadap Suriah. Namun, DPR AS masih
mempertanyakan apakah Obama memiliki bukti bahwa Suriah
menggunakan senjata kimia. Obama mendesak Kongres agar memulai
voting untuk memberikan mandat tindakan militer terhadap Suriah. Di
sisi lain, data indeks manufaktur AS tercatat naik ke posisi 55,7 selama
Agustus atau tertinggi sejak Juni 2011 dan dibandingkan dengan data
bulan sebelumnya di level 55,4. Data belanja konstruksi Amerika juga
tercatat naik 0,6% di bulan Juli. Sementara sentimen dari kawasan
regional adalah Perdana Menteri China, Li Keqiang, meyakini bahwa
negaranya dapat mencapai target pertumbuhan 7,5% pada tahun ini
dengan bercermin dari data-data ekonomi yang menunjukkan perbaikan
serta peningkatan ekspektasi pasar. Li mengklaim pemerintah mampu
dan memiliki kondisi yang dibutuhkan untuk memenuhi tugas ekonomi
utama dan pembangunan sosial pada tahun ini. Optimisme PM China
tersebut mampu menjadi katalis bagi bursa saham China yang tercermin
dari peningkatan indeks Shanghai Composite sebesar 4,51 poin (0,21%)
menuju level 2.127,62 dari posisi sebelumnya pada level 2.123,11.
Indeks Nikkei juga mencatatkan penguatan sebesar 75,43 poin (0,54%)
menuju level 14.053,87 dari posisi sebelumnya pada level 13.978,44.
Sementara indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar 68,36 poin
(0,31%) ke level 22.326,22 dari posisi sebelumnya pada level 22.394,58.
Sementara itu, bursa saham Eropa tentatif bergerak melemah yang
salah satunya dipengaruhi oleh langkah Presiden Obama yang berencana
untuk melakukan tindak militer ke Suriah. Di sisi lain, Organization for
Economic Co-operation and Development (OECD) menaikkan proyeksi
pertumbuhan negara-negara dominan di Eropa, diantaranya Jerman dan
Inggris masing-masing ke level 0,7% dan 1,5%.
|
Market Overview
Quote:
Penghapusan atau pengurangan stimulus AS semakin mendekati pelaksana
dalam realisasinya, kondisi ini tentunya kian memburuknya nilai tukar mata
uang negara-negara berkembang. Termasuk tekanan terhadap nilai tukar
rupiah terhadap dolar. Nilai tukar rupiah kemarin ditutup pada level 11.405.
Fakta yang menguatkan prospek Federal Reserve AS akan melaksanakan
pengurangan stimulus pada September yakni data ekonomi AS yang positif.
Sektor manufaktur AS bertumbuh dengan laju tercepat dalam lebih dari 2
tahun di bulan lalu, sementara belanja konstruksi naik di bulan Juli. Data ini
sebagai sinyalemen bahwa the Fed akan memulai memangkas stimulusnya
pada pertemuan kebijakan tanggal 17-18 September 2013. Faktor
terpenting adalah laporan tenaga kerja AS yang akan menjadi petunjuk
kuat bagi kebijakan the Fed di kedepan, sekaligus sebagai akan dimulai
tapering. Ancaman agresi militer Amerika Serikat dan sekutunya kepada
Suriah akan meningkat risiko investasi pada aset berisiko ini. Presiden
Barack Obama telah mendapatkan dukungan dari pemimpin Republik dan
Demokrat pada komite senat hubungan luar negeri atas rancangan resolusi
pada otorisasi serangan militer ke Suriah setelah ada dugaan pemerintah
Suriah menggunakan senjata kimia. Presiden AS Barack Obama, dengan
tindakannya yang mengejutkan, memutuskan untuk mencari persetujuan
kongres untuk menyerang Suriah setelah pemerintahannya mengatakaan
pada tanggal 21 Agustus yaitu adanya serangan gas sarin oleh pasukan
pemerintah Suriah yang telah membunuh lebih dari 1.400 orang. Dua
pejabat partai Republik kemarin mengatakan bahwa akan mendukung
permintaan Obama. Namun, Rusia sebagai mitra Suriah melalui Menteri
luar negeri mengatakan ada beberapa indikasi bahwa geriliyawan Suriah
melancarkan serangan untuk memicu intervensi AS. Presiden Vladimir Putin
pada pekan lalu mengatakan bahwa pihak yang menuduh telah berucap
kebohongan adanya serangan dari pasukan Presiden Bashar Al-Assad.
Rusia akan mempertimbangkan untuk berikan dukungan pada resolusi PBB
dengan membenarkan untuk serangan militer terhadap pemerintah Suriah
jika ada bukti yang meyakinkan atas penggunaan senjata kimia. Khawatir
akan terjadi perang terbuka di Suriah, telah menyulut harga minyak
mentah dunia meningkat. Konflik Suriah akan mengurangi pasokan minyak
dunia dari Timur Tengah. Kenaikan harga minyak dunia semakin
memperkuat potensi tekanan bagi nilai tukar rupiah yang pada akhirnya
akan berpengaruh besar bagi IHSG.
|
Stock Headlines
Quote:
•ASII dan Hongkong Land Group Ltd akan bangun apartemen
•AUTO dan MetalArt Corp dirikan perusahaan patungan
•AALI bangun pabrik sawit baru Rp 100 miliar di Mamuju
•Interra Resources Ltd akuisisi anak usaha BIPI
•BIPI tandatangani PPJB dengan GII
•INDF menguasai lebih dari 50% saham CMFC
•CTRA siap akusisi lahan seluas 60 hektar di Jakarta tahun ini
•EXCL dan ISAT siap dukung telekomunikasi pertemuan APEC
•FASW peroleh pinjaman USD 240 juta dari sejumlah bank asing
•RALS akan laksanakan buyback saham
•GJTL akan laksanakan buyback saham
•PNBN persiapkan dana Rp 150 miliar untuk buy back
•BUDI rencana lakukan buyback saham
•IMAS tambah modal anak usahanya, yaitu IMGSL
•RUIS naikkan target pendapatan menjadi Rp 1,9 triliun
•LPCK siapkan investasi Rp 1,5 triliun
•KIJA prediksi perlambatan semester II
•BJBR bidik kredit infrastruktur
|
|
|
|
10th September 2013, 10:01
|
|
Addict Member
Join Date: Dec 2011
Posts: 371
|
Market Review
Quote:
Variatifnya sentimen eksternal mewarnai pergerakan bursa saham
domestik pada perdagangan kemarin. Di awali dengan Presiden AS,
Barack Obama, yang tetap pada pendiriannya untuk melakukan
serangan udara terhadap Suriah. Bahkan Obama meminta dukungan dari
10 pemimpin negara lainnya di G20 untuk mendukung serangan
tersebut. Di sisi lain, pasar masih mencermati kepastian akan
keberlangsungan quantitative easing The Fed. Data nonfarm payrolls
bulan Agustus tercatat sebesar 169 ribu, lebih rendah dari estimasi 177
ribu, namun lebih baik dari bulan sebelumnya 104 ribu. Tingkat
pengangguran turun menjadi 7,3% dari 7,4%. Negatifnya sentimen dari
AS tertutup oleh sejumlah faktor positif dari kawasan regional sehingga
turut mendorong aksi beli di pasar saham domestik. IHSG ditutup
menguat sebesar 118,904 poin (2,92%) menuju level 4.191,258 dari
posisi sebelumnya pada level 4.072,354. Sentimen positif regional
diawali dari terpilihnya Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade 2020. Kabar
ini akan berdampak positif pada industri konstruksi, properti, dan ritel. Di
samping itu, data perekonomian Jepang sepanjang April-Juni sudah
direvisi dan mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi laporan sebelumnya,
yakni 3,8% YoY, yang ditopang oleh lebih tingginya belanja investasi
swasta dan publik. Namun, kuatnya data tersebut semakin menguatkan
tekad pemerintahan PM Shinzo Abe yang berencana menaikkan pajak
penjualan, yang dinilai sejumlah ekonom dapat memperlambat
pemulihan ekonomi negara tersebut, namun sangat dibutuhkan untuk
membantu Tokyo menekan tingginya utang. Kabar terpilihnya Tokyo
sebagai tuan rumah Olimpiade musim panas 2020 dan faktor pelemahan
Yen, menjadi katalis bagi bursa saham Jepang dimana indeks Nikkei 225
ditutup menguat sebesar 344,42 poin (2,48%) menuju level 14.205,23
dari posisi sebelumnya pada level 13.860,81. Sementara faktor dari
China, sepanjang Agustus 2013, pertumbuhan ekspor China tercatat
sebesar 7,2% YoY, melampaui ekspektasi pasar sebesar 6%. Impor
China meningkat 7% sehingga China membukukan surplus perdagangan
sebesar US$ 28,6 miliar selama Agustus. Sentimen ini mendukung
penguatan indeks Shanghai Composite sebesar 72,52 poin (3,39%)
menuju level 2.212,52 dari posisi sebelumnya pada level 2.139,99 dan
penguatan indeks Hang Seng sebesar 129,43 poin (0,57%) menuju level
22.750,65 dari posisi sebelumnya pada level 22.621,22.
|
Market Overview
Quote:
Khawatir akan perang terbuka di Suriah menjadi perhelatan para
pemimpim G20, karena perang kian memperburuk ekonomi global yang
tengah krisis. Sejauh itu, para pemimpin dunia meminta kepada Obama
untuk mengurungkan ambisisinya tersebut. Menteri Luar negeri Cina
menanggapi pernyataan AS yang enggan menunggu persetujuan dari
Dewan Keamanan PBB sebelum melancarkan aksi militer ke Suriah. AS
diminta untuk ekstra berhati-hati dalam mengambil keputusan sebelum
melancarkan serangan ke Suriah. Presiden Cina Xi Jinping menyampaikan
ke Obama dalam pertemuan G20 di Rusia, bahwa aksi militer bukanlah
solusi untuk Suriah. Cina juga memperingatkan agar jangan ada yang
menghakimi atau mengabaikan hasil pemeriksaan PBB, dengan langsung
mengambil keputusan. Kongres AS memulai perundingan tentang usulan
Obama untuk menyerang Suriah, Obama akan menunggu persetujuan
Kongres. Sejauh ini sejumlah anggota Kongres sudah menyatakan
penolakan, terutama di parlemen. Sementara itu, menurut kepala staf
kepresidenan, Denis McDonough, AS tidak punya bukti yang pasti bahwa
Bashar al Assad terkait dalam serangan gas beracun 21 Agustus lalu. Di
sela-sela pertemuan pemimpin kepala negara dalam KTT G-20 di St
Petersburg, solusi untuk konflik Suriah yang berkembang dramatis gagal
ditemukan. Agenda utama KTT G-20 memang masalah ekonomi, namun
perkembangan konflik Suriah menuntut tindakan dan membayangi
jalanannya pertemuan. Sekjen PBB Ban Ki-moon, mengatakan bahwa tidak
ada solusi militer bagi Suriah. Sementara itu agenda ekonomi G-20 sendiri
melahiran hasil yang lebih positif, yakni disepakati rancangan langkah
untuk pertumbuhan dan lapangan kerja, pembenahan anggaran setiap
negara anggota dan memerangi penggelapan pajak serta peningkatan
pengaturan dan pengawasan instrumen perbankan. Pengumuman The Fed
untuk mengakhiri kebijakan stimulus telah menyebabkan pelarian modal ke
luar negeri. Kanselir Merkel mengingatkan agar langkah yang diambil
moneter AS tidak gegabah dan harus dirancang agar perkembangan
ekonomi tidak terputus. Menurutnya bahwa setiap keputusan nasional
memiliki dampak internasional, oleh karena itu perlu memastikan bahwa
setiap langkah berjalan secara terkoordinasi. Harapan dari pasar, masukan
dari sejumlah pemimpin negara tersebut, bisa didengar oleh pemerintah
AS. Karena langkah yang akan diambil AS ini kuat pengaruhnya terhadap
gejolak pada indeks bursa utama global, termasuk sentimen bagi IHSG.
|
Stock Headlines
Quote:
•ASII bagi dividen interim Rp 64 per saham
•PTBA tidak akan melakukan eksplorasi selama 6 bulan ke depan
•TINS siapkan Rp 3 triliun untuk membeli timah
•TINS masuki bisnis batubara
•TINS volume penjualan alami penurunan
•Anak usaha ABMM tandatangani kontak dengan MHU
•SUGI akuisisi 51% saham Ramba Energy
•Laba ELSA ditargetkan naik 10,3%
•ELSA peroleh total kontrak USD 105 juta hingga Juni 2013
•ELSA rencana buyback saham jika harga di bawah Rp 200
•PTPP sediakan dana Rp 100 miliar untuk buyback saham
•Kontrak baru PTPP telah mencapai Rp 11,8 triliun
•Realisasi capex teknologi informasi BMRI mencapai 60%
•HDTX dapatkan suntikan modal dari Credit Suisse USD 30 juta
•SMSM akan bagikan dividen tunai Rp 25 per saham
•GIAA buka rute Banyuwangi-Surabaya
•BMTR siapkan Rp300 miliar untuk buyback saham
•BHIT beli saham KPIG Rp1,2 miliar
•Rencana penetapan PPnBM ganggu kinerja ERAA
•BBLD diversikasi bisnis pembiayaan rumah
•Sawit Sumbermas akan IPO tahun ini
|
|
|
|
13th September 2013, 10:31
|
|
Addict Member
Join Date: Dec 2011
Posts: 371
|
Newsletter 13 September 2013
Market Review
Quote:
Kecemasan pasar terhadap serangan militer Amerika ke Suriah mulai
berkurang. Kini perhatian investor tertuju pada rapat FOMC the Fed yang
akan diadakan pada tanggal 17-18 September 2013. Investor dibayangi
kekhawatiran bahwa The Fed akan mengurangi stimulus dalam
pertemuan tersebut. The Fed sempat mengemukakan akan mengurangi
stimulusnya secara bertahap bila terjadi pemulihan di Amerika. Ekonom
memperkirakan the Fed akan mengurangi pembelian surat utang
menjadi US$75 miliar per bulan dari sebelumnya US$85 miliar per bulan.
Sementara itu, faktor domestik yang mempengaruhi pasar adalah
pengumuman tingkat suku bunga acuan. BI memutuskan untuk
menaikkan kembali BI rate sebesar 25 bps (0,25%) menjadi 7,25%.
Tingkat acuan tersebut dipandang paling sesuai dengan kondisi
perekonomian dan tingkat inflasi saat ini. IHSG ditutup menguat sebesar
7,186 poin (0,165%) menuju level 4.356,605 dari posisi sebelumnya
pada level 4.349,42. Adapun sentimen dari sisi regional adalah angka
pesanan mesin inti Jepang yang tidak mengalami perubahan di bulan Juli
2013 dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan pesanan mesin inti
di Jepang tercatat sebesar 2,4% atau sama dengan perkiraan
sebelumnya setelah pada bulan lalu tercatat turun 2,7%. Indeks Nikkei
225 ditutup melemah sebesar 17,8 poin (0,26%) ke level 14.387,27 dari
posisi sebelumnya pada level 14.425,07. Sementara sentimen dari China,
jumlah utang baru negara tersebut pada bulan Agustus meningkat
hampir dua kali lipat dari bulan sebelumnya. Kenaikan pertumbuhan
utang ini serta kenaikan produksi industrial dan nilai ekspor yang telah
diumumkan sebelumnya sebenarnya menambah pertanda baik bahwa
ekonomi China akan dapat mencapai pertumbuhan sebesar 7,5% pada
tahun ini. Akan tetapi, data tersebut juga mencerminkan kembalinya
masalah perbankan bayangan yang berisiko mengganggu sistem
keuangan. Kendati demikian indeks Shanghai Composite ditutup
menguat sebesar 14,34 poin (0,64%) menuju level 2.255,6 dari posisi
sebelumnya pada level 2.241,27 dan indeks Hang Seng ditutup menguat
sebesar 16,58 poin (0,07%) menuju level 22.953,72 dari posisi
sebelumnya pada level 22.937,14. Sementara itu bursa saham Eropa
tentatif bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Salah satu
sentimen dari Eropa adalah, produksi industri zona Euro pada bulan Juli
terkontraksi 1,5% dibandingkan bulan Juni yang naik 0,6%.
|
Market Overview
Quote:
BI menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 7,25%
melalui keputusan yang diambil dalam rapat dewan gubernur kemarin.
Kenaikan BI Rate tersebut disikapi positif oleh pasar, karena dianggap
kebijakan yang mampu untuk meredam gejolak nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS. Diluar topik dari dalam negeri, perhatian pasar bisa tertuju
kembali pada hasil pertemuan Rusia dan AS dalam mendiskusikan upaya
diplomatik agar senjata kimia Suriah berada di bawah kendali internasional.
Mentri Sekretaris Negara John Kerry dan Mentri Luar Negeri Rusia Sergei
Lavrov bertemu di Jenewa mendiskusikan usul Rusia, agar Suriah
menyerahkan senjata kimianya pada pengawasan internasional. Kendati,
upaya diplomatik sedang diupayakan, Obama tetap bersikeras mencari
dukungan untuk agresi militer AS terhadap Suriah jika usaha diplomasi
yang disarankan oleh Presiden Putin gagal. Sikap AS ini kembali akan
memunculkan kembali kecemasan terhadap pasar kemungkinan besar
serangan AS akan dilakukan ke Suriah. Topik terpenting bagi pasar
perhatian investor saat ini tercurah pada rapat The Federal Open Market
Committee (FOMC), di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan
mengumumkan dimulainya program tapering stimulus. Ketidakpastian
terhadap program pengurangan stimulus bank sentral akan membawa
volatilitas tinggi bagi pasar global. Tumpuan pasar pada perbaikan ekonomi
Cina yang diharapkan dapat menjadi motor pengerak ekonomi kawasan
Asia, optimisme tersebut surut. Kondisi ini dapat mengakibatkan pasar
global akan kehilangan pegangan dan harapan terhadap prospek
perekonomian dunia yang kian jauh dari harapan pemulihan. Hal ini
terungkap dari Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengatakan pondasi
pemulihan ekonomi belum kuat karena masih banyak faktor tidak pasti.
Cina tetap mengambil langkah untuk menstabilkan pertumbuhan dan
optimis targetnya bisa tercapai tahun ini. Bahkan dalam pernyataan
lainnya, Cina kini berada di tahap krusial, tanpa transformasi dan perbaikan
struktural, pemerintah tidak akan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi.
Ketidakpasatian dari eksternal akan menjadi kontribusi negatif bagi indeks
bursa saham domestik. Akan tetapi sentimen negatif global tersebut masih
dapat direduksi oleh sentimen positif dari dalam negeri. Fluktuasi dari nilai
tukar rupiah akhir-akhir ini cenderung terbatas serta adanya support positif
dari sejumlah emiten terkait dengan rencana dan telah melakukan buyback
saham sebagian emiten, berimflikasi positif dalam menopang indeks.
|
Stock Headlines
Quote:
•UNTR bagikan dividen interim tahun 2013 Rp 175
•MYOR rencana bagikan saham bonus
•ICBP tuntaskan proses akuisisi saham Pepsi Cola Indobeverages
•TMPI bersama Xinjifu Group, China bentuk anak usaha
•Tiga Pilar jual saham AISA ke Primanex Ltd di harga Rp 1440
•ENRGI kembali menunda RUPSLB
•BUMI realisasi anggaran eksplorasi US$5,18 juta
•INCO rencana bangun pabrik pengolahan bijih
•Biaya eksplorasi preliminary ANTM bulan Agustus Rp6,5 miliar
•Semen Tonasa, anak usaha SMGR membangun Packing Plant
•DSSA ambil alih 10% saham Inti Bangun
•WIKA akan segera tuntaskan akuisisi PT Sarana Karya
•KLBF rencana ekspansi ke Myanmar dan Vietnam
•APLN melalui anak usahanya targetkan capital gain 50%
•DYAN targetkan pendapatan 2014 naik 130% YoY
•CSAP bagi dividen tunai 2012 Rp3.5/saham
•CASS akan bagi dividen tunai 2012 Rp 14.38/saham
•ASSA akan perkuat bisnis rental di Kawasan Timur Indonesia
•ELTY upayakan negosiasi untuk restrukturisasi obligasi
•KIJA tambah apartemen
•BNLI akan naikkan suku bunga simpanan hingga 125 bps
•SILO anggarkan dana ekspansi USD 400 juta
•SILO rencana naikkan tarif layanan sekitar 5% tahun depan
|
|
|
|
17th September 2013, 10:10
|
|
Addict Member
Join Date: Dec 2011
Posts: 371
|
Newsletter 17 Sept 2013
Market Review
Quote:
Rilis angka pertumbuhan penjualan ritel AS sebesar 0,2%, atau lebih
rendah dari estimasi sebesar 0,5% sekaligus merupakan pertumbuhan
terendah dalam empat bulan terakhir, menjadi salah satu katalis bagi
penguatan pasar saham global menyusul munculnya kembali optimisme
pasar akan langkah The Fed untuk mempertahankan stimulus. Kendati
demikian, inevstor juga sudah mengantisipasi apabila keputusan The Fed
pada pertemuan tanggal 17-18 September adalah pengurangan stimulus
moneter, sehingga pasar diperkirakan tidak mengalami gejolak yang
signfikan. Positifnya sentimen global tersebut mendorong aksi beli di
bursa domestik, dimana IHSG ditutup menguat sebesar 146,7 poin
(3,353%) menuju level 4.522,239 dari posisi sebelumnya pada level
4.375,539. Seluruh sektor perdagangan ditutup menguat dimana sektor
ragam industri menjadi sektor yang membukukan penguatan tertinggi.
Kenaikan sektor ragam industri sebesar 9,172% didukung oleh
penguatan saham Astra International (ASII) sebesar 11,3%. Sektor yang
mencatatkan penguatan tertinggi kedua adalah sektor manufaktur yakni
sebesar 5,618%. Penguatan ini diantaranya didukung oleh kenaikan
saham sektor dalam kisaran 5%-7% dan saham Gudang Garam (GGRM)
sebesar 4,8%. Sementara sektor yang membukukan penguatan
terendah adalah sektor perkebunan sebesar 0,207% yang disebabkan
oleh penurunan saham Astra Agro Lestari sebesar 1,7%. Adapun
sentimen regional yang menjadi katalis pasar saham adalah Bank Dunia
optimias bahwa China mampu mencapai target pertumbuhan pada level
7,5% tahun ini. Namun, Bank Dunia juga memperingatkan akan dampak
dari pengurangan quantitative easing (QE) The Fed terhadap China.
Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar 337,13 poin (1,47%)
menuju level 23.252,41 dari posisi sebelumnya pada level 22.915,28,
namun indeks Shangai Composite ditutup melemah sebesar 4,82 poin
(0,22%) ke level 2.231,4 dari posisi sebelumnya pada level 2.236,22.
Sementara Indeks Nikkei 225 tutup pada perdagangan kemarin.
Sementara itu, bursa saham Eropa tentatif bergerak menguat paska
Lawrence Summers mengundurkan diri dari pencalonan pimpinan bank
sentral Amerika, The Federal Reserve. Dengan pengunduran diri
Summers tersebut, pesaing Summers yakni Janet Yellen, wakil pimpinan
the Federal Reserve, menjadi kandidat selanjutnya. Pasar berharap
Yellen menghitung kembali mengenai program stimulus ke depannya.
|
Market Overview
[quote]
Jelang hasil pertemuan FOMC pada 16-17 September, indeks bursa
global diperkirakan bergerak volatil, akibat tradisi di pasar yang muncul
menjadi ajang spekulasi dalam menanggapi sesuatu yang dinantikan
seperti stimulus AS ini. Menjadi respon positif, jika Fed memutuskan
pengurangan stimulus dilakukan secara bertahap menjadi USD 70
miliar - USD 75 miliar, artinya ini akan dapat diterima oleh pelaku
pasar. Dipastikan pasar akan merespon terhadap langkah the Fed yang
demikian itu. Pelaku pasar tidak menghendaki, jika stimulus di
hentikan oleh the Fed. Kondisi ini diperkirakan dapat menimbulkan
gejolak di pasar keuangan. Topik tapering the Fed, menjadi dilema
bagi pasar selama ini. Bahkan kandidat ketua the fed, menjadi
perbincangan khalayak pelaku pasar. Kabar pengunduran diri
Lawrence Summers sebagai kandidat pimpinan Federal Reserve
dikaitkan dengan stimulus tersebut karena akan menguntungkan bagi
pasar negara berkembang. Summers dipandang sebagai sosok yang
ingin mengakhir stimulus moneter lebih cepat dari kandidat lainnya
dan dianggap pandangan ekonominya hawkish. Pengunduran diri
Summers, membuka peluang Janet Yellen menjadi kandidat kuat untuk
memimpin Federal Reserver. Yallen dianggap memiliki sikap lebih
dovish sehingga pasar memperkirakan program stimulus moneter The
Fed akan lebih panjang. Sementara itu, stabilitas nilai tukar rupiah
menjadi modal kepercayaan pelaku bursa saham. Rupiah diharapkan
bisa stabil, jika yang perkiraan BI yakni defisit transaksi berjalan secara
gradual terus turun nantinya terealisasi, seiring ekspektasi akan
membaiknya neraca pembayaran Indonesia. Menurut BI, penurunan
defisit transaksi berjalan bisa dipengaruhi melemahnya permintaan
domestik akibat dari berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah
untuk menekan impor. Sementara itu, neraca modal dan finansial
diperkirakan akan mengalami surplus didorong oleh arus masuk FDI
dan portofolio. BI juga menilai kondisi utang luar negeri swasta masih
cukup sehat karena banyak ditopang komposisi utang dengan tenor
jangka panjang dan didominasi oleh perusahaan yang berorientasi
ekspor. Cadangan devisa pada akhir Agustus 2013 tercatat sebesar
USD 93,0 miliar, relatif stabil dari posisi Juli 2013.
[/qoote]
Stock Headlines
Quote:
•ICBP naikkan ASP mi instan 5%
•Selama Januari-Agustus produksi CPO AALI naik 7,2%
•BWPT akan turunkan belanja modal
•SMGR segera operasikan pabrik pengemasan di Banjarmasin
•SMBR tambah investasi menjadi Rp 2,9 triliun
•SMBR rencana melakukan buyback saham seri B sekitar 20%
•Pendapatan BSDE dapat melebihi Rp 5 triliun
•ELTY siap menjaminkan aset USD 160 juta
•ELTY tidak sanggup bayar utang obligasi anak usahanya
•CNKO mulai ekspor batubara
•Tribecca beli saham ESSA Rp300 miliar
•KAEF akan tambah 110 gerai
•KAEF berencana bangun rumah sakit
•Fortune PR, anak usaha FORU ekspansi ke luar negeri
•PNLF disetujui regulator ubah kepemilikan saham PT Panin Life
•BJBR tingkatkan penyaluran kredit UMKM
|
|
|
|
18th September 2013, 10:42
|
|
Addict Member
Join Date: Dec 2011
Posts: 371
|
Market Review
Quote:
Mundurnya Lawrence Summers sebagai calon Chairman The Fed dan
berakhirnya ketegangan politik mengenai senjata kimia di Suriah sempat
menjadi katalis bagi penguatan pasar saham. Summers diperkirakan
akan memberlakukan kebijakan moneter yang lebih ketat dibandingkan
Janet Yellen, sehingga pengunduran diri Summers tersebut direspon
positif oleh pasar. Pasar menganggap bahwa Yellen akan melanjutkan
kebijakan Bernanke selama ini. Namun, di sisi lain, investor tengah
menantikan hasil keputusan rapat FOMC yang akan diselenggarakan
pada 17-18 September mengenai kelanjutan program stimulus ekonomi.
The Fed diperkirakan akan mengurangi program pembelian obligasi
sebesar US$10 miliar menjadi US$75 miliar dari saat ini US$85 miliar.
Kalangan analis menilai bahwa bursa saham tidak akan mengalami
gejolak paska pengumuman The Fed karena isu megenai pengetatan
stimulus tersebut telah berhembus sejak Mei lalu dan pelaku pasar telah
melakukan penyesuaian. Namun, apabila The Fed memangkas lebih
besar dari yang diantisipasi sebesar US$10 miliar tersebut, maka
pergolakan di pasar saham diperkirakan berpotensi untuk terjadi.
Penantian pasar akan keputusan pada pertemuan The Fed tersebut
menyebabkan kecemasan di kalangan investor termasuk investor
domestik. IHSG ditutup melemah sebesar 4,619 poin (0,102%) ke level
4.517,62 dari posisi sebelumnya pada level 4.522,239. Sektor
perdagangan tercatat mixed, dimana sektor pertambangan mencatatkan
penguatan tertinggi dan sektor properti mencatatkan pelemahan
terdalam. Penguatan sektor pertambangan sebesar 1,513% diantaranya
didukung oleh kenaikan saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) masing-masing sebesar 2,6% dan
2,7%. Sementara pelemahan sektor properti sebesar 1,385%
diantaranya disebabkan oleh penurunan saham sektor konstruksi dalam
kisaran 2,5%-9,5%. Sementara itu, penantian akan keputusan FOMC
meeting juga berdampak pada pelemahan pasar regional. Indeks Nikkei
225 ditutup melemah sebesar 93 poin (0,65%) ke level 14.311,67 dari
posisi sebelumnya pada level 14.404,67 dan indeks Hang Seng ditutup
melemah sebesar 71,89 poin (0,31%) ke level 23.180,52 dari posisi
sebelumnya pada level 23.252,41. Mayoritas indeks saham Eropa juga
tentatif bergerak melemah menjelang pertemuan the Fed tersebut. Pasar
berharap The Fed akan mengurangi program stimulus secara bertahap.
|
Market Overview
Quote:
Pasar memperkirakan the Fed akan mengumumkan langkah yang
ditunggu-tunggu selama ini, yaitu pengurangan stimulus moneter.
Reaksi pasar akan bergantung pada seberapa dekat keputusan the Fed
nantinya dengan konsensus. Termasuk skala pengurangan dalam
stimulus AS menjadi prioritas perhatian pelaku pasar dalam FOMC
meeting ini. Jika sejalan dengan pandangan pasar sebesar USD10
miliar, investor akan bereaksi positif, sementara jika lebih besar dari
USD15 miliar, hal tersebut akan menjadi negatif untuk pasar. Selama
ini the Fed mengucurkan sekitar USD85 miliar per bulan untuk
membeli obligasi pemerintah dan Mortgage-Backed Securities. Apa
yang akan ditempuh the Fed dalam kebijakan stimulus nanti? Skenario
jika ekspketasi pasar the Fed ternyata memutuskan tidak mengurangi
pembelian, mungkin untuk menutupi dampak pengetatan fiskal, bisa
menimbulkan reaksi beragam. Indeks bursa saham bisa melanjutkan
apresiasinya karena pembelian berlanjut. Tetapi di pasar mata uang
akan berdampak negatif bagi dolar AS itu sendiri. Hal ini bisa
menjatuhkan kredibilitas the Fed. Skenario lainnya jika the Fed
memangkas jumlah pembelian sekitar USD 20-25 miliar, bisa membuat
gejolak di bursa saham global karena kekhawatiran akan berkurangnya
likuiditas. Melihat kemungkinan dari probabilitasnya, skenario apa yang
akan diambil, bisa melalui pendekatan dari proyeksi ekonomi AS yang
bisa menjadi gambaran bagaimana the Fed menyesuaikan QE-nya.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, investor lebih banyak wait and
see sambil menunggu hasil dari kebijakan yang bakal di tempuh.
Perhatian pasar terhadap stimulus AS ini menjadi di atas dari segala
sentimen penting yang muncul dari sentiment lainnya saat ini. Begitu
kuat perhatian pasar terhadap keputusan AS mengenai stimulus,
diperkirakan bursa global akan dibayangi tekanan. Pelaku pasar untuk
saat ini tertuju perhatian ke the Fed. Termasuk kompetisi menuju kursi
the Fed-1, pasar pun mengkaitkannya agar dipimpin oleh sosok yang
berpandangan ekonominya dovish, karena diperkirakan program
stimulus moneter The Fed akan lebih panjang. Kendati faktor Fed akan
mendominasi sentimen di pasar, berharap faktor positif internal bisa
mereduksi tekanan terhadap IHSG pada hari ini.
|
Stock Headlines
Quote:
•WIKA tawar perusahaan beton
•JSMR dukung pemberlakuan tarif tol dinamis di Indonesia
•Grup Bakrie siapkan dana unwinding US$501 juta
•SMGR bangun empat packing plant Rp480 miliar
•SMGR akan operasikan pabrik packing di Banjarmasin 3Q2013
•SMGR kaji buyback saham dengan siapkan dana Rp 500 miliar
•SMBR siapkan dana Rp 100 miliar untuk buyback saham
•Kebijakan unbundling dorong kenaikan harga gas PGAS
•RALS serap seluruh belanja modal
•ECII akan buyback saham sebanyak 20% dari modal disetor
•GIAA tunda rencana rights issue
•GIAA akan datangkan 25 unit pesawat ATR 72-600
•DILD rencana lakukan buy back saham Rp 120 miliar
•SIPD naikkan harga pakan ternak 15% per 2 September
•VOKS peroleh kontrak pasok kabel listrik ke Timor Leste
•TPIA tekan kebutuhan bahan impor menjadi hanya 10%
•SIPD bidik pendapatan Rp 5 triliun
•BBRI bidik transaksi kartu Rp 1,56 triliun per bulan
•BBRI naikkan suku bunga simpanan
•APLN, DILD dan PJAA garap megaproyek Rp 52,5 triliun
•Bank Panin Syariah IPO tahun depan
•GIAA tunda IPO GMF AeroAsia
|
|
|
|
23rd September 2013, 10:14
|
|
Addict Member
Join Date: Dec 2011
Posts: 371
|
Newsletter 22 Sept 2013
Market Review
Quote:
Positifnya mayoritas sentimen global menjadi katalis bagi pergerakan
pasar saham dalam satu minggu perdagangan. Diawali dengan
penantian pelaku pasar akan hasil pertemuan The Fed dalam FOMC
meeting. Selama ini, pasar memperkirakan The Fed akan mengurangi
program pembelian obligasi sebesar US$10 miliar menjadi US$75 miliar
dari saat ini sebesar US$85 miliar. Namun, FOMC meeting menghasilkan
keputusan yang tidak terduga, yakni The Fed tetap mempertahankan
kebijakan stimulus dengan tidak mengurangi jumlah pembelian surat
utang. Para petinggi dalam FOMC meeting memutuskan untuk
menunggu lebih banyak bukti bahwa pertumbuhan ekonomi akan
berkelanjutan sebelum penyesuaian jumlah pembelian surat utang. Di
sisi lain, The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun
2013 ke level 2%-2,3% dari perkiraan sebelumnya pada bulan Juni di
level 2,3%-2,6%. The Fed juga tetap mempertahankan kebijakan suku
bunga rendah di level 0,25% hingga pengangguran bisa berada di
bawah target 6,5% dan laju inflasi tidak lebih dari 2%. Di samping itu,
pasar juga mencermati pengganti Ben Bernanke selanjutnya. Posisi Janet
Yellen sebagai calon pengganti Ben Bernanke mendapat reaksi positif
dari pasar karena Yellen diperkirakan akan mendorong The Fed untuk
tetap memberikan stimulus guna meningkatkan penciptaan lapangan
kerja. Sementara itu, sentimen dari kawasan regional berasal dari data
ekonomi China dan Jepang. Data FDI China naik 6,37% YoY dalam
delapan bulan pertama tahun 2013 yang menambahkan pertanda atas
kepercayaan investor terhadap negara tersebut. China juga menaikkan
kepemilikan surat utang AS di bulan Juli sebesar US$1,5 miliar menjadi
US$1.277,3 miliar. Langkah serupa juga dilakukan oleh Jepang yang
menambah kepemilikannya pada obligasi AS, dari US$1.083,4 miliar
pada bulan Juni menjadi US$1.135,4 miliar pada bulan Juli. Di sisi lain,
nilai ekspor Jepang pada bulan Agustus mencapai rekor tertinggi dalam
3 tahun terakhir, yakni meningkat 14,7% YoY. Naiknya ekspor di
Amerika Serikat dan rebound-nya pengapalan ke China, mendorong
pencapaian momentum bagi Jepang. Keseluruhan sentimen tersebut
ditambah dengan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD yang
sempat menyentuh level di bawah Rp11.000, menjadi sentimen positif
yang mendukung penguatan IHSG selama sepekan dan ditutup pada
level 4.583,828 pada perdagangan akhir pekan lalu.
|
Market Overview
Quote:
Pekan lalu IHSG terangkat oleh eforia pasar atas penundaan tapering dari
the Fed. Federal Reserve AS akhirnya mempertahankan program pembelian
obligasi sebesar USD 85 miliar per bulan. Ancaman badai dari dari taperig
telah berlalu, kini akan muncul bagi pasar global sebuah masalah baru
masih dari AS yakni mengenai plafon utang. Jika pihak administrasi
Presiden Obama dan partai Republik tidak setuju untuk menaikkan batas
atas pinjaman negara sebelum Oktober, Departemen Keuangan AS
mungkin tidak memiliki banyak pilihan untuk mencegah batas utang yang
telah melebihi USD 16.7 triliun. Debt ceiling AS bisa menjadi ancaman baru
bagi pasar, karena khawatir AS default. Faktor tersebut hanya sebagai
sinyal yang patut untuk di waspadai oleh pelaku pasar, meski pasar akan
lebih melirik pada perkembangan teranyar di AS. Bisa saja sentimen
tersebut untuk sementara ini akan tercover oleh sentimen positif lainnya
dalam pekan ini. Seperti rilis data ekonomi AS yang positif, yakni
membaiknya data mengenai defisit neraca berjalan yang menyempit di
kuartal kedua ke level terendah dalam hampir empat tahun. Membaik
deficit neraca tersebut menyusul kenaikan ekspor dan surplus pendapatan
yang lebih besar. Selisih neraca perdagangan, merupakan ukuran pada
perdagangan internasional karena itu termasuk pembayaran pendapatan
dan transfer pemerintah, menyusut sebanyak 5.7% menjadi USD98.9
miliar, selisih terkecil sejak kuartal ketiga tahun 2009, dari revisi turun
menjadi USD 104.9 miliar pada periode sebelumnya. Sementara itu,
dampak penundaan tapering dari the Fed membuka peluang kembalinya
inflow dana asing ke pasar modal Indonesia. Sikap dari Gubernur The Fed
Ben Bernanke cenderung dovish, juga akan mengisyaratkan potensi
kenaikan suku bungannya diundur hingga 2016. Komitmen tingkat suku
bunga rendah ini, berakibat pada membaiknya sentimen risk appetite
termasuk pada pasar saham. Kebijakan yang ditempuh otoritas monter AS,
akan membawa nuansa yang baik bagi pasar uang dan saham di Indonesia
dalam pekan ini. Artinya eforia paskah penundaan tapering bisa berlanjut di
pekan ini dan memungkinkan bagi IHSG untuk menoreh level yang lebih
baik dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu. Arus capital inflow ke
negara emerging market bisa terjadi meski skala jangka pendek. Arus hot
money akan kembali ke pasar domestik sehingga rupiah mulai stabil, ini
menjadi modal dasar memberikan ketenangan bagi pelaku pasar yang
sebelumnya sempat dicemaskan oleh gejolak rupiah.
|
Stock Headlines
Quote:
•TINS bidik 51% saham perusahaan pengganti Koba Tin
•Berau Coal siapkan investasi USD 300 juta
•PSAB lepas 80% saham Bukit Makmur
•ASII siap ekspor mobil berkonsep LCGC
•Pangsa pasar mobil Grup Astra turun jadi 52,7%
•CPGT mengakuisisi 99.99% saham 2 perusahaan taksi
•SMGR turunkan investasi menjadi Rp 1,5 triliun
•HEXA proyeksikan penurunan penjualan 11,37%
•INTA bidik penjualan alat berat sektor non-tambang naik 30%
•MSKY jajaki pinjaman bank USD 175 juta
•DVLA bagi dividen interim Rp 12,5 per saham
•PBRX investasi pabrik USD 42,5 juta
•WIKA targetkan akuisisi Sarana Karya akhir tahun ini
•ELTY telah menjual 3 asetnya
•ELTY tambah penyertaan saham di Mutiara Masyhur Sejahtera
•KPIG siapkan dana Rp 10 triliun kembangkan proyek di Lido
•Ekspansi hotel, Grup Maspion gandeng Jin Jiang Hotels
•Link Net tunda IPO
|
|
|
|
30th September 2013, 10:14
|
|
Addict Member
Join Date: Dec 2011
Posts: 371
|
Market Review
Quote:
Minimnya sentimen positif baik dari eksternal maupun internal
menyebabkan pasar saham domestik bergerak melemah selama
satu minggu perdagangan. Faktor utama dari Amerika yang
mempengaruhi pasar saham adalah adanya potensi dari The Fed
untuk mengurangi stimulus dan perdebatan antara pemerintah dan
kongres terkait pagu utang Amerika. Presiden The Fed St Louis,
James Bullard, menyatakan bahwa ada kemungkinan sedikit
pemangkasan stimulus oleh the Fed pada bulan depan.
Sedangkan perdebatan mengenai pagu utang AS membawa
kekhawatiran bagi pasar akan terjadinya shutdown yang akan
menjadi penentu apakah pemerintah AS dapat tetap beraktivitas
setelah Republikan berusaha menutup program Obamacare.
Menkeu AS telah menyampaikan surat pernyataan ke kongres
bahwa pemerintah memerlukan utang baru untuk melanjutkan
pemerintahan dan membayar kewajiban. Obama juga
mengemukakan bahwa dibutuhkan tambahan pengeluaran
sebesar US$700 miliar untuk tahun 2013. Namun, ketua DPR AS
mengatakan bahwa penambahan utang harus dikompensasi
dengan turunnya pengeluaran, termasuk program kesehatan.
Tanpa kesepakatan antara pemerintah dan kongres, maka layanan
publik akan terhenti dan akan berdampak pada pertumbuhan
ekonomi AS. Di samping itu, Menteri Keuangan, Jacob J. Lew, juga
memperingatkan kongres bahwa kapasitas pagu utang AS akan
benar-benar habis pada 17 Oktober yang semakin meruncingkan
terjadinya shutdown. Adapun faktor yang dapat menjadi katalis dari
AS adalah perekonomian yang tumbuh 2,5% pada 2Q13 dan angka
jobless claim yang secara turun 5.000 menjadi 305.000. Sementara
dari regional, pertumbuhan China yang sebenarnya pada 3Q13
disinyalir tidak sesuai dengan yang diklaim oleh pemerintah
setempat. Beige Book International pada 24 September
mengungkapkan bahwa pertumbuhan investasi bisnis dan
keuntungan sektor real estate menurun di tengah meningkatnya
industri jasa dan kelangkaan tenaga kerja. Sebelumnya China
mengklaim adanya kenaikan keuntungan perusahaan di bulan Juli
dan Agustus. Dari Jepang, negara ini akan terancam krisis utang
yang lebih buruk jika tidak menaikkan pajak penjualan sebesar 20%
di tahun 2020. Seluruh sentimen itu mempengaruhi pergerakan IHSG
yang ditutup di level 4.423,719 pada perdagangan akhir pekan.
|
Market Overview
Quote:
Sinyal positif dari AS, terkait dengan DPR AS yang menyetujui
amandemen dalam melanjutkan pendanaan pemerintah sampai
15 Desember, akan memberikan nuansa yang baik bagi indeks
global pekan ini. Sebelumnya sikap pasar AS sempat respon
negatif terhadap indeks setempat karena mencemaskan potensi
konflik yang akan terjadi di tingkat parlemen untuk membahas
government spending dan kemungkinan diberlakukannya
pemangkasan stimulus di bulan-bulan berikutnya. Senat yang
didominasi fraksi Demokrat telah mengecam rencana Partai
Republik tersebut, yang hampir pasti tidak akan lolos di Senat
ataupun mendapat persetujuan presiden. Menyikapi senitmen
eksternal ini investor domestik pun diharapkan ikut menanggapi
positif keputusan dari DPR AS tersebut. Sementara itu, faktor dari
dalam negeri, investor masih dihadapi dalam kecemasan
kebijakan pemerintah dalam mengatasi defisit perdagangan dan
neraca berjalan. Dalam pekan ini, pasar bisa bereaksi dalam
menyikapi hasil data perdagangan Agustus yang akan
diumumkan pemerintah. Spekulasi bisa terjadi dipasar dalam
menanggapi ini karena pemodal khawatir nilai impor Indonesia
kembali meningkat seperti pada Juli. Data Juli, impor melebihi
ekspor sebanyak USD 2.3 miliar. Akibatnya Bank Indonesia (BI)
menaikkan tingkat suku bunga pada bulan Juli dan Agustus demi
mencoba membatasi pelemahan mata uang. Rilis angka inflasi
juga akan menjadi perhatian, inflasi tinggi menjadi alasan bagi
otoritas moneter untuk kembali menyesuaikan suku bunganya.
Pasar menganggap kenaikan BI rate sebelumnya masih dalam
batas wajar, meski sisi lainnya akan menghambat laju
pertumbuhan ekonomi. BI pada rapat dewan gubernur dalam
bulan lalu telah menaikan suku bunga acuan menjadi 7,5%,
karena ingin mengejar laju inflasi tahunan yang telah menyentuh
8.79%. Ruang kenaikan suku bunga BI rate masih besar, jika BI
berprinsip suku bunga tetap harus lebih besar dari inflasi tahunan,
maka masih ada ruang suku bunga ini naik hingga 150 bps. IHSG
dalam pekan ini akan bergerak mixed. Disamping faktor eksternal
yang bisa berdampak, rilis data ekonomi Indonesia pada pekan
ini pun akan menjadi katalis bagi indeks ini.
|
Stock Headlines
Quote:
•Fitch menilai peringkat EXCL pada BBB/Stable terkait akuisisi
•Kominfo akan menyetujui konsolidasi EXCL
•Pupuk Sriwidjaja dan PTBA bangun proyek gasifikasi
•BORN kembali perpanjang utang
•UNSP raih dana US$41,29 juta
•Delapan anak usaha DSNG dapat kredit dari BBCA
• TPIA rights issue Rp 1,49 triliun
•BRPT alami kenaikan pendapatan per Juni 2013
•TKIM anggarkan capex 2013 sebesar USD 100 juta untuk ekspansi
•TKIM akan bangun pabrik pulp dan tissue di Sumatera Selatan
•NRCA peroleh kontrak baru Rp 3,1 triliun periode berjalan 2013
•ELSA jual 40% saham di PT Patra Telekomunikasi Indonesia
•Unbundling & open access ancam peran strategis PGAS
•NIPS akan bagikan saham bonus rasio 10:8
•LPKR alami kenaikan laba 24,74% per Juni 2013
•MDLN tengah kaji opsi pinjaman dari perbankan
•MDLN optimis kinerja membaik seiring akuisisi dua perusahaan
•PTSN rencana buyback saham sekitar 20% ‘
•GIAA order 86 pesawat airbus
•CTTH turunkan target laba
|
|
|
|
11th October 2013, 05:24
|
|
Addict Member
Join Date: Sep 2013
Posts: 144
|
CTS Bandarmologi Workshop-Medan
NEW BANDARMOLOGI WORKSHOP MEDAN
Workshop ini adalah satu-satunya Workshop di Indonesia yang mengajarkan secara mendalam mengenai ilmu Bandarmologi, beberapa materi yang akan dibahas adalah :
>> Penjelasan siapa Bandar dan apa yang mereka lakukan.
>> Bukti – bukti keberadaan Bandar di Market
>> Teori Bandarmologi – Teori yang menyimpulkan berbagai bukti-bukti yang kita pelajari di market tentang keberadaan bandar, dasar pemikiran dari analisa Bandarmologi yang diajarkan selanjutnya.
>> Step by Step yang dilakukan bandar dalam menggerakan harga,
>> Analisa Bandarmologi (analisa bandarmologi adalah analisa yang bertujuan pada Big Money Movement, analisa ini terfokus pada transaksi-transaksi yang terjadi di Market, bukan hanya berfokus pada pergerakan harga seperti dasar dari analisa Technical Analysis namun pada pembeli dan penjual di balik pergerakan harga tersebut)
SPEAKER : Argha Jonathan Karo Karo
(Founder of CreativeTradingSystem.com)
WAKTU : Jumat – Sabtu, 25-26 Oktober 2013
INVESTASI : Rp 2.250.000,- (early bird per tanggal 18 Okt Rp 2.000.000,-)
TEMPAT : Hotel Swiss-Belinn Medan; Jln. Surabaya No. 88
PESERTA : Max 10 Peserta
Transfer investasi workshop bisa dilakukan melalui
Rek. BCA 777 07 828 85 a.n Arga Jonatan Karo Karo
Info lebih lanjut click di sini
Contact Person :
Ms. Hannah Limbong
Phone : 0812 14 575 369
BBM : 3304B9AA
|
|
|
5th January 2014, 22:00
|
|
Banned
Join Date: Aug 2013
Posts: 363
|
NusaFX com - Jasa Manage Akun Forex indonesia
Sharing Profit Flexibel, Klaim kerugian sampai 100% modal*
Estimasi Profit 5-40% / bln
Cek website: www nusafx com
YM: nusafx / tradervalas / hendriek_7 / darul_fx / timforex
|
|
|
16th March 2014, 00:48
|
|
Mania Member
Join Date: Aug 2012
Location: Mau tau aje ...
Posts: 1,450
|
Kalah sama Big Player dunia saham Indonesia :
|
|
|
detikFinance
........
|