HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Selasa, 2024/04/25 11:31 WIB
Pengacara Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi
-
Rabu, 2024/04/26 11:29 WIB
Momen Azizah Salsha Peluk Pratama Arhan Usai Indonesia Kalahkan Korsel
-
Selasa, 2024/04/25 11:21 WIB
Komentar Baim Wong, Saat Paula Verhoeven Mulai Berhijab
-
Jumat, 2024/04/22 15:00 WIB
Unggahan Natasha Rizki di Hari Anniversary Pernikahan dengan Desta Jadi Sorotan
-
Senin, 2024/04/24 11:14 WIB
Polisi Sebut Chandrika Chika 1 Tahun Gunakan Narkoba
-
Sabtu, 2024/04/23 12:57 WIB
Pacari Putri Nikita Mirzani, Vadel Badjideh Akui Banyak Hujatan
|
Thread Tools |
7th August 2008, 17:37 |
#1
|
Addict Member
|
[Curhat] Syukurlah Medan Semakin Baik
Hai kawan-kawan detikers...
Perkenalkan sebelumnya, saya kelahiran Medan, dan pada tahun 90an, bersama keluarga hijrah ke Jakarta... Di kota Medan, Keluarga besar saya tinggal di Helvettia. Dan di tempat itu pula, saya dibesarkan. Suatu hari, saya menemani mama saya mudik ke Medan. Hari itu (Saya lupa hari dan tanggalnya), mama saya meminta saya menemani dia ke rumah kakaknya (bibi saya) yang tinggal dan membuka usaha di sebuah pasar. Em..nama pasarnya saya lupa (yang saya yakin nanti ada teman2 di sini yang bisa membantu saya mengingatnya). Karena sudah lama tinggal di Jakarta, dan sudah ke Jakarta sewaktu saya kecil (TK), saya bisa dikatakan tidak memiliki teman sama sekali di kampung kelahiran saya (ironis sekali). Di tengah kebosanan menemani mama saya bernostalgia dengan bibi saya, akhirnya saya memutuskan untuk menyalurkan hobi saya, yaitu bermain billiar. Saya menanyakan adakah lokasi tempat bermain billiar di daerah tersebut? Ternyata ada! Maka, berangkatlah saya dengan diantarkan sepupu saya ke King Billiard (Nah, ada yang bisa bantu saya mengingat nama pasarnya?). Tempat billiarnya memang tidak sebagus tempat saya biasa bermain (mungkin karena faktor tempat, karena ketika paman saya membawa saya bermain di Laluna [lagi2 kalo ga salah], tempatnya bagus koq). Nah, di tengah keasyikan menyodok bola untuk menghilangkan rasa bosan, tiba2 saya mendengar jeritan di luar sana. Terlihat oleh saya wajah orang2 yang sedang panik dan berlarian dengan muka pucat. Saya yang tidak tahu apa2, tenang2 saja mau melanjutkan bermain billiar. Eh, tau2nya tiba2 wasit langsung membereskan meja tempat saya bermain, dan bergegas hendak menutup toko. Wow?! Saya semakin bingung, dan mau protes (ya iyalah, masa ya iya donk...orang lagi enak2 maen, eh, maen digusur)... Tiba2 sepupu saya muncul di sebelah saya (saya tidak sadar sepupu saya lari keluar dan memeriksa keadaan karena perhatian saya terpusat pada keributan tadi)...Sepupu saya langsung menarik tangan saya dengan cepat, dan menyuruh saya berlari ke rumahnya (saya kira sepupu saya habis nyopet takut ketauan...hehe...becanda)... Saya ikuti arah sepupu saya berlari...Tapi rupanya karena sepupu saya terlalu panik, ia berlari dengan cepat meninggalkan saya yang kehilangan sepupu saya. Sebab banyak orang berlarian, menutupi pandangan saya. Di tengah kepanikan massa (pasarnya lagi rame2nya), saya mendengar seorang bapak yang dengan panik memerintahkan para pedagang,"sembunyiin golok2 dan pisaunya." Karena kehilangan sepupu saya, dan saya jalan ke rumahnya (tidak lari lagi). Saya kemudian mengorek2 informasi dari pedagang setempat. Oh, ternyata yang terjadi adalah perang antarpreman untuk memperebutkan pasar. Ya ampun, udah kek film2 hongkong nih...hehe...Yup, ternyata saat itu terjadi perang antara preman Cemara Asri dengan preman IPK (berdasarkan informasi dari pedagang)... Untunglah perang itu tidak berlarut2 dan dapat segera diselesaikan...Saya ga tau penyelesaiannya gimana... Yah, itulah sedikit kenangan ketika saya pulang kampung... Kalau sekarang Medan sudah semakin sedikit tingkat premanismenya, tentunya itu adalah kabar yang sangat baik sekali... Memang benar kata orang2...walaupun jauh dari kampung halaman, walaupun hanya sedikit sekali ingatan tentang kampung halaman, ternyata ikatan emosional tidak pernah bisa lekang... Semoga Medan, kampung halamanku, dapat berkembang semakin maju dan semakin baik lagi... Cheers... |
Datang tak diundang, Pergi tak diantar
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer