HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/06/09 12:00 WIB
Usai Putus dari Wulan Guritno, Sabda Ahessa Pilih Ta`aruf
-
Kamis, 2024/06/06 12:42 WIB
Hadiri Sidang Cerai Perdana, Anji dan Wina Kompak Hitam-hitam
-
Rabu, 2024/06/05 11:55 WIB
Tak Larang Leya Pacaran, Ferry Maryadi Beri Peringatan ke Rizwan Anak Sule
-
Senin, 2024/06/09 11:51 WIB
Eryck Amaral Pengin Banget Ajak Anak ke Luar Negeri
-
Jumat, 2024/06/07 16:16 WIB
Selain Ayu Ting Ting, Artis Indonesia Ini Masuk 100 Wanita Tercantik Dunia 2024
-
Kamis, 2024/06/06 19:16 WIB
Akhirnya Tengku Dewi Putri Gugat Cerai Andrew Andika
|
Thread Tools |
5th December 2007, 14:34 |
#104
|
Mania Member
|
Minuman instan bangsa drakula
Alkisah berlokasi di markas besar PBB di NewYork, tepat jam 12 tengah malam, para drakula se-dunia berkumpul untuk mngadakan pertemuan tahunan di tingkat paling atas dari gedung PBB.
Seperti biasa, pada setiap rapat dan perkumpulan, ada seorang pelayan yang bertugas untuk menyediakan minum bagi para drakula yg hadir. Berhubung pada saat itu persedian darah manusia sangat terbatas, maka disediakan darah alternatif, seperti darah ****, darah sapi dan darah hewan yg lain. Pertama-tama pelayan tsb. mendatangi drakula yg berasal dari Amerika, sebagai yg tuan rumah, untuk menanyakan minuman apa yg ia inginkan. Drakula dari US tsb. berkata, "saya minta darah **** saja yg segar ..." Pelayan tsb. mecatat permintaan tuannya tsb. Kemudian dia mendatangi drakula yg berasal dari Jepang, sambil menanyakan hal yg saam seperti kepada drakula yg berasal dari US. Drakula dari Jepang tsb. berkata, "saya minta darah sapi yg segar saja ..." Pelayan mencatatnya. Setelah semua drakula tamu di catat pesanan minumannya, akhirnya pelayan tsb. mendatangi drakula yg berasal dari Indonesia. "Tuan mau minum apa ?", tanya pelayan tsb. kepada drakula yg berasal dari Indonesia tsb. "Saya cuma minta air putih saja ...", jawab drakula dari Indonesia santai. Pelayan tsb. tampak kebingungan untuk beberapa saat, lalu kembali ia menanyakan kebenaran jawaban tsb. "Maaf tuan ... apa saya nggak salah dengar ... ?!?", tanya pelayan tsb. meyakinkan. "Sudahlah ... ambilkan saja saya air putih hangat ...", kata drakula dari Indonesia menegaskan jawabannya kembali. Lalu pelayan tsb. segera menyediakan minuman yg sesuai dgn permintaan para drakula yg berasal dari berbagai negara tsb. Dan terakhir pelayan tsb. menyerahkan segelas air putih hangat pada drakula dari Indonesia, sambil memperhatikan apa yg akan dilakukan oleh tamunya tsb. Tak beberapa lama kemudian, tampak drakula yg berasal dari Indonesia tsb. merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kantong putih, yg sepintas tampak seperti teh celup. Kemudian ia-pun melakukan hal yg sama seperti halnya membuat teh celup. Bungkusan putih tsb. dicelupkannya ke dalam air hangat ... dan tak beberapa lama kemudian ... alhasil air hangat di dalam gelas tsb. berwarna merah semua bak darah! Ternyata usut punya usut, kantong berwarna putih tsb. rupanya softex bekas pakai. "Ahhhh ... lumayan ... darah celup ...", gumam drakula dari Indonesia tsb. sambil dgn santainya menikmati ... darah celupnya.... |
5th December 2007, 14:36 |
#105
|
Mania Member
|
Marco Van Basten
Pada suatu hari team pelatih sepakbola negara A, dikirim ke negeri Belanda untuk belajar tehnik bermain sepakbola yang baik.
Terjadilah dialog antara pelatih negara A tsb dan pelatih Belanda Pelatih Belanda : "Lihatlah pemain kami, tidak hanya pandai menggiring bola, tapi mereka juga pinter pakai otak" Untuk membuktikannya, dipanggillah seorang pemain bernama Marco Van Basten Pelatih Belanda : " Hai pemain ke sini...kamu !!!" Marco Van Basten: " Siap.....!!" Pelatih Belanda : " Siapa anak dari ibu kandungmu, yang bukan saudara kamu ?" Marco Van Basten berpikir sebentar, kemudian menjawab : Marco van basten: " Siap, ...saya....Marco Van Basten" Setelah beberapa lama kemudian, pulanglah pelatih negara A tsb, untuk melatih sepakbola dinegaranya. Pelatih A tsb, ingin mempraktekkan teori pelatih Belanda tsb dinegaranya, maka dipanggillah salah seorang pemain yang diasuhnya. Pelatih A : " Hai pemain, ke sini...kamu !!!" Pemain : " Siap..." Pelatih A : " Siapa anak dari ibu kandungmu, yang bukan saudara kamu ?" Pemain tsb kemudian berpikir lama, lalu menjawab: Pemain : " tidak tahu pak !" Pelatih A : ****** kamu...., push up 1000 kali" Maka push up-lah pemain tsb, sampai loyo karena sebanyak 1000 kali push up. Karena penasaran setelah push up 1000 kali, bertanyalah pemain tsb pada pelatih A, tentang jawaban dari pertanyaan tadi. Pemain : " Bolehkah salah tahu jawaban dari pertanyaan anda tadi ?" lalu dengan semangat dan spontan, pelatih A menjawab : " Marco Van Basten ...." From: aryo sigit istanto <aryo@ai.astra.co.id> |
5th December 2007, 14:38 |
#106
|
Mania Member
|
Warisan sang Istri
Lebih dari empat puluh tahun hidup berdua dengan istrinya, Bardhono masih saja penasaran dengan satu rahasia yang disimpat rapat-2 oleh istrinya, yaitu sebuah peti besi yg dikunci rapat dan ditaruh di kolong tempat tidur mereka selama berpuluh-puluh tahun.
Hingga akhirnya sekarang istrinya sedang tergolek sakit ... dan Bardhono duduk disampingnya sambil mengelus-elus tangan istrinya. Masih penasaran dengan rahasia peti besi itu, maka ia bertanya kepada istrinya "Istriku, maukah kau menceritakan rahasia isi peti besi di kolong tempat tidur ini ?" "Mas... maukah kau berjanji akan memaafkan aku setelah tahu rahasiaku ?" "Tentu Dik..... aku akan memaafkan kamu' "Bukalah peti itu...... " kata istrinya sambil menyerahkan sebuah anak kunci. Bardhono segera menarik peti itu keluar dan membukanya. Di dalam peti itu dilihatnya ada empat kaleng beras dan setumpuk uang berjumlah satu juta rupiah. (wah... jangan-2 warisan buat aku, pikir Bardhono sedikit girang). Lalu dengan suara terbata-bata istrinya berkata : "Mas... saya minta maaf, selama kita hidup sebagai suami istri, saya tidak sepenuhnya setia padamu... setiap kali saya melakukan selingkuh... saya taruh sekaleng beras ke dalam peti itu....." Terharu dengan pangakuan istrinya, Bardhono pun menjawab : "Istriku, akupun minta maaf.... selama ini akupun tidak setia pada mu... terutama saat kau hamil dulu...... kamu cuma empat kali, sedangkan aku lebih banyak dari itu....., jadi sekarang kita anggap saja seri......." Bardhono terdia sejenak dan lalu ia bertanya dengan penuh perasaan pingin tahu "Tapi omong-2 uang yg satu juta rupiah itu untuk apa ?" "Ooo.... dulu kalau petinya sudah mulai penuh beras, maka beras itu saya jual, dan uang itulah hasilnya", kata istrinya Bardhono : "?????????" |
detikHot
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer