|
|
8th April 2020, 07:45
|
|
Addict Member
Join Date: Dec 2017
Posts: 314
|
Quote:
Originally Posted by buFFalo
Emang lo setuju darurat sipil terus harta pengusaha yang 1T,900M nya dibagi bagi gitu?
|
Memangnya sistem enklave subsidiari non RT seperti di Vatikan membuat ente gak akan pernah bisa punya 1T ?
|
|
|
8th April 2020, 15:13
|
|
Mania Member
Join Date: Nov 2018
Location: TWICE - JYP
Entertainment -
Korea
Posts: 5,441
|
Quote:
Originally Posted by osniaty
Kalau mau tegas iya berlakukan darurat sipil,tapi kenyataannya kan tidak diberlakukan.
Soal santunan / bantuan itu ( sudah saya singgung di posting saya belakang ) ketika negara sudah berlakukan status ( clickable ) bencana nasional itu tidak perlu lagi harus lewati tahap aturan perundangan shortcut nya bisa lewat Perpres yg mekanisme nya digodok oleh kementrian sosial dan keuangan. Anda pikir pemerintah gelontorkan anggaran sampe triliunn itu utk apa ? Untuk peralatan,fasilitas dan obat-obatan covid-19 doang ?
Aturan santunan korban PHK dan kematian karena wabah covid19 sampai besarannya juga sudah release. Selebih nya silahkan liat :
|
Itu semua cuma gimmick dan tidak menyentuh persoalan dasar.
Yang lebih dibutuhkan rakyat saat ini udah bukan keperluan2 begitu lagi, tapi kebutuhan dasar. Itu KPM sembako apaan kok naiknya cuma 50.000??? Dan itu 200.000 untuk 6 bulan??? Padahal sekarang ini jutaan orang penghasilannya yang tadinya 1 juta 2 juta per bulan sekarang cuma NOL. NOL.
Singapore bisa ngasih 400 Dollar ke setiap warganya. Malaysia pun sama, ada bantuan ratusan ringgit ke setiap warganya.
Kalo pemerintah gak sanggup memenuhi ini ya gandeng LSM. Pokoknya jangan cuma diam saja. Kalau diam ya tuduhan genosida tidak akan bisa terhapus.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Mungkin bukan sanksi ( Karena nggak ada dasar hukum yg melarang org utk berkumpul dan keluar rumah ) tapi himbauan tindakan tegas tetap dilakukan aparat berdasarkan diktum KESATU dari BNPB yg berlaku mulai 29 Feb 2020 kemaren .. karena BNPB nya sendiri bukanlah aparat hukum untuk menjalankannya tetaplah aparat hukum.
https://www.liputan6.com/health/read...ga-29-mei-2020
Ketegasan disini bukan bicara sanksi seperti denda ( tidak semua orang bisa bayar kalau nominalnya besar.. sedangkan kalau nominalnya kecil .. iya udah bayar aja besok ngumpul lagi genk :ngakak: )atau hukum kurung badan ( Penjara sudah over capacity malah bisa jadi tempat penularan ) jadi ? ... lebih ketindakan tegas ditempat "Mentungin kepala dan fantat org2 yg masih merasa cool ngumpul2"
|
Karena gak ada sanksi itu makanya orang sini masih enak2 keluyuran di luar rumah, ngumpul-ngumpul.
Harus ada sanksi, kalo gak denda ya penjara. Penjara over capacity??? Setidaknya dia menularkan penyakit sama orang2 penjara saja, jangan ke masyarakat lainnya.
Quote:
Originally Posted by osniaty
|
Maksud saya adalah tidak ada bantuan bagi tenaga medis, yang sekarang sudah mulai bertumbangan karena gak sanggup menangani pasien yang semakin banyak.
Quote:
Originally Posted by osniaty
- Lockdown wilayah sendiri-sendiri itu omong kosong kalau warga nya sendiri belum siap secara mental, bilamana nanti bermasalah tetap pemerintah pusat yg disalahkan.
|
Makanya harus ada aturan yang tegas, lengkap dengan sanksinya. Plus bantuan ekonomi bagi warga yang terdampak.
Quote:
Originally Posted by osniaty
- Soal bus AKAP
Pusat bilang DITUNDA DULU ! Masih harus dikaji tidak bisa sembrono asal lockdown.. karena nanti bakal menyangkut soal relokasi terminal ( Kalau semua terminal antar kota propinsi di jakarta ditutup bagi bus AKAP ) juga nantinya kepersoalan kompensasi itu utk para karwayannya .. itu mau minta kemana ? Kalau anggaran pemprov DKI aja tergolong kecil .. ke pusat lagi kan ? Sementara pusat ngurusin bukan DKI doang !! Ditunda itu artiannya kemungkinan utk diberlakukan tapi tidak bisa sembrono.
|
Makanya kasih bantuan langsung ke masyarakat. Jadi soal kompensasi karyawannya pemerintah gak usah mikirin lagi. Semua masyarakat dapat sama rata.
Quote:
Originally Posted by osniaty
- Memangnya anda tidak berwacana konyol ? Sampai menuduh pemerintah lkukan genosida itu lebih dari sekedar konyol .. tapi jauh dari kepantasan
|
Kalau negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand dll sudah bisa melakukan langkah antisipasi maka ide saya seharusnya tidak dianggap konyol.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Sambungan post saya helaman sebelah.
Baik soal "ALAT TEST KURANG"
Saya mau tanya sama TS ! Apa hubungan anda dgn seorang bernama SANT0 PURNAMA ?
SP merupakan seorang enterpreneur ( Warga Negara Indonesia ) yg konon berhasil mengembangan alat test mandiri utk covid-19 rapid test kits di perusahaan Biosains di Singapura
|
Saya tidak kenal dia siapa. Dan saya juga gak peduli alat tesnya dapat dari mana. Yang penting HARUS ADA dulu.
Nah kalau orang ini bisa bikin terus kenapa pemerintah gak mau beli??? Nunggu standar WHO??? Lebih urgen mana, standar WHO atau NYAWA MANUSIA???
Pemerintah seharusnya mengambil langkah cepat. Apapun itu. Benar atau salah itu urusan belakangan, yang penting lakukan dulu. Yang terlihat sekarang pemerintah itu kebanyakan mikir dan gak bisa berpikir out of the box. Masih harus tunduk pada birokrasi. Gak bisa mengambil langkah cepat.
|
|
|
8th April 2020, 16:57
|
|
Groupie Member
Join Date: Oct 2007
Posts: 19,687
|
Quote:
Originally Posted by yoo.jeongyeon.380
Itu semua cuma gimmick dan tidak menyentuh persoalan dasar.
Saya tidak kenal dia siapa. Dan saya juga gak peduli alat tesnya dapat dari mana. Yang penting HARUS ADA dulu.
Nah kalau orang ini bisa bikin terus kenapa pemerintah gak mau beli??? Nunggu standar WHO??? Lebih urgen mana, standar WHO atau NYAWA MANUSIA???
|
Emangnya beli pisang goreng ?
Kementerian BUMN mendatangkan alat tes kilat polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi virus Corona. Alat ini didatangkan langsung dari Swiss, bekerja sama dengan perusahaan Roche Holding AG.
"Sekitar 3 minggu lalu kita berhasil negosiasi laboratorium di Eropa di Swiss, dengan Roche. Kita berhasil negosiasi dan beli alat," jelas Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, lewat rilis video BNPB, Rabu (8/4/2020).
Arya menjelaskan ada dua alat yang dibeli Kementerian BUMN, pertama ada dua buah alat MagNa Pure 96 dan ada juga 18 buah LightCycler PCR detector. Alat-alat ini sudah sampai di Indonesia sejak Sabtu lalu
|
|
|
8th April 2020, 23:03
|
|
Addict Member
Join Date: Mar 2013
Posts: 398
|
Quote:
Originally Posted by yoo.jeongyeon.380Itu semua cuma gimmick dan tidak menyentuh persoalan dasar.
Yang lebih dibutuhkan rakyat saat ini udah bukan keperluan2 begitu lagi, tapi kebutuhan dasar. Itu KPM sembako apaan kok naiknya cuma 50.000??? Dan itu 200.000 untuk 6 bulan??? Padahal sekarang ini jutaan orang penghasilannya yang tadinya 1 juta 2 juta per bulan sekarang cuma NOL. NOL.
|
Kebutuhan dasar yg bagaimana ? SEMBAKO itu sudah merupakan kebutuhan dasar alias KEBUTUHAN PEKOK eeh POKOK !! KSM termasuk dalam bantuan sosial NON TUNAI. Nilai 200.000 rupiah ( khusus untuk bahan pokok ) mungkin tidak berarti bagi anda tapi pasti berarti bagi rakyat bawah.
Quote:
Singapore bisa ngasih 400 Dollar ke setiap warganya. Malaysia pun sama, ada bantuan ratusan ringgit ke setiap warganya.
Kalo pemerintah gak sanggup memenuhi ini ya gandeng LSM. Pokoknya jangan cuma diam saja. Kalau diam ya tuduhan genosida tidak akan bisa terhapus.
|
Untuk BANTUAN LANGSUNG TUNAI harus ada proses pendataan dulu. Supaya bisa tepat sasarannya.
Bahkan Singapura juga kan lakukan pendataan ada klasifikasinya berdasarkan income dan jumlah keluarga + ala Kartu SEMBAKO murah yg bahasa linggis nya "Grocery Vouchers"
https://www.channelnewsasia.com/news...-cash-12580352
Quote:
Pemberian BLT merupakan bagian dari paket stimulus lanjutan yang sedang diformulasikan pemerintah. Kendati demikian, Susiwijono tak menyebutkan besaran anggaran BLT yang disiapkan.
BLT juga akan diberikan kepada pekerja sektor informal dan pelaku usaha mikro kecil, di antaranya pedagang pasar dan pengemudi transportasi daring. Menurut Susiwijono, pemerintah sedang mengumpulkan data dari perusahaan dan asosiasi terkait agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Pemerintah juga menyediakan insentif untuk pekerja. Bagi pekerja sektor formal, pemerintah akan menambah dana operasional BP Jamsostek untuk bisa memberikan bantuan sosial. Besarannya setiap pekerja adalah Rp 5 juta dengan perincian Rp 1 juta sebagai bantuan ditambah insentif Rp 1 juta per bulan selama empat bulan.
SUMBER : https://republika.co.id/berita/q7xhf...-segera-datang
|
Mau nggak maLu kita harus bangga ada orang yg suka bandingkan Indonesia dgn Singapura, diantaranya soal bansos ini... Indonesia negara yg jumlah penduduknya ratusan juta dibanding dgn negara yg jumlah penduduknya cuma 5.5 juta yg pendapatan perkapitanya salah satu yg tertinggi didunia.
Ohh iya saya minta data atau sumber yg akurat dong soal klaim anda Malaysia sudah lakukan 50.000 rapid test warga nya .. saya belum nemu sumber data nya .. mungkin anda bisa tolong
Quote:
Originally Posted by yoo.jeongyeon.380 View Post
Korea bisa sejuta. Malaysia 50.000. Singapore 20.000 tes.
Mau ngeles apa lagi?? Negara berkembang?? Negara miskin??
|
Quote:
Karena gak ada sanksi itu makanya orang sini masih enak2 keluyuran di luar rumah, ngumpul-ngumpul.
Harus ada sanksi, kalo gak denda ya penjara. Penjara over capacity??? Setidaknya dia menularkan penyakit sama orang2 penjara saja, jangan ke masyarakat lainnya.
|
Kalau mereka di sanksi karena ngumpul2 bukan karena telah terpapar tanpa status ODP corona gimana dong ? Anda secara nggak langsung punya ide lakukan GENOSIDA terhadap orang yg mungkin masih sehat.
Quote:
Maksud saya adalah tidak ada bantuan bagi tenaga medis, yang sekarang sudah mulai bertumbangan karena gak sanggup menangani pasien yang semakin banyak.
|
Ala ilah .... maka nya saya tanya yg bantu itu berupa para TENAGA MEDIS JUGA atau bagaiamana ? ... sukrelawan kan ada yg awam dalam hal MEDIS ..setidak nya mereka yg awam itu harus di training kalau mau bantuin rapid atapun swab test
juga sudah saya beri sumber link nya di posting saya yg anda kutip ajakan sukarelawan bantu medis dan logistik ..udah dibaca ?
Quote:
Makanya harus ada aturan yang tegas, lengkap dengan sanksinya. Plus bantuan ekonomi bagi warga yang terdampak.
|
Pernyataan saya yg anda kutip itu bicara soal ketidak siapan mental masyarakat terhadap opsi lockdwon BUKAN SOAL MAKANYA HARUS ADA SANKSI ... bujuuugg
upaya bantuan sosial ekonomi udah panjang lebar.
Quote:
Kalau negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand dll sudah bisa melakukan langkah antisipasi maka ide saya seharusnya tidak dianggap konyol.
|
Ide anda yg mana coba ? Ide anda yg paling brilian itu cuma soal bagaiamana memandingkan Indonesia dgn tanpa harus repot memakai nalar .. kalau saya mau begitu bisa saja saya bilang BURUNDI ( Afrika ) lebih baik penanganan wabah covid-19 dibandingkan itu Singapura, Malaysia,Vietnam dan Thailand ... setuju nggak anda ?
https://www.ecdc.europa.eu/en/geogra...019-ncov-cases
|
|
|
8th April 2020, 23:24
|
|
Mania Member
Join Date: Nov 2018
Location: TWICE - JYP
Entertainment -
Korea
Posts: 5,441
|
Quote:
Originally Posted by osniaty
Kebutuhan dasar yg bagaimana ? SEMBAKO itu sudah merupakan kebutuhan dasar alias KEBUTUHAN PEKOK eeh POKOK !! KSM termasuk dalam bantuan sosial NON TUNAI. Nilai 200.000 rupiah ( khusus untuk bahan pokok ) mungkin tidak berarti bagi anda tapi pasti berarti bagi rakyat bawah.
|
Rakyat bawah yang mana yang bisa hidup dengan kebutuhan pokok senilai 200.000 rupiah sebulan??
Quote:
Originally Posted by osniaty
Untuk BANTUAN LANGSUNG TUNAI harus ada proses pendataan dulu. Supaya bisa tepat sasarannya.
Bahkan Singapura juga kan lakukan pendataan ada klasifikasinya berdasarkan income dan jumlah keluarga + ala Kartu SEMBAKO murah yg bahasa linggis nya "Grocery Vouchers"
https://www.channelnewsasia.com/news...-cash-12580352
|
Situasi darurat seperti sekarang gak sempat data-dataan lagi.
Kita sedang berjuang melawan maut.
Sama ratakan saja semua. Dari yang kaya sampai yang miskin, semua dapat minimal 2 juta per bulan lah.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Mau nggak maLu kita harus bangga ada orang yg suka bandingkan Indonesia dgn Singapura, diantaranya soal bansos ini... Indonesia negara yg jumlah penduduknya ratusan juta dibanding dgn negara yg jumlah penduduknya cuma 5.5 juta yg pendapatan perkapitanya salah satu yg tertinggi didunia.
|
Kalo bandingin sama negara miskin yang ada kita terlena. Gak mau berubah.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Ohh iya saya minta data atau sumber yg akurat dong soal klaim anda Malaysia sudah lakukan 50.000 rapid test warga nya .. saya belum nemu sumber data nya .. mungkin anda bisa tolong
|
https://twitter.com/KKMPutrajaya/sta...25450816081920
Quote:
Originally Posted by osniaty
Kalau mereka di sanksi karena ngumpul2 bukan karena telah terpapar tanpa status ODP corona gimana dong ? Anda secara nggak langsung punya ide lakukan GENOSIDA terhadap orang yg mungkin masih sehat.
|
Makanya jangan melanggar. Susah amat.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Ala ilah .... maka nya saya tanya yg bantu itu berupa para TENAGA MEDIS JUGA atau bagaiamana ? ... sukrelawan kan ada yg awam dalam hal MEDIS ..setidak nya mereka yg awam itu harus di training kalau mau bantuin rapid atapun swab test
juga sudah saya beri sumber link nya di posting saya yg anda kutip ajakan sukarelawan bantu medis dan logistik ..udah dibaca ?
|
Kalo mau membantu mereka ya simpel:
- jangan keluar rumah
- larang orang-orang keluar rumah tanpa alasan
- beri hukuman orang-orang yang keluar rumah tanpa alasan
- beri bantuan bagi orang-orang yang tidak bisa keluar rumah untuk bekerja
Quote:
Originally Posted by osniaty
Pernyataan saya yg anda kutip itu bicara soal ketidak siapan mental masyarakat terhadap opsi lockdwon BUKAN SOAL MAKANYA HARUS ADA SANKSI ... bujuuugg
upaya bantuan sosial ekonomi udah panjang lebar.
|
Mental gak siap itu salah satunya karena gak ada sanksi. Orang-orang ya bebas melenggang kemana-mana.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Ide anda yg mana coba ? Ide anda yg paling brilian itu cuma soal bagaiamana memandingkan Indonesia dgn tanpa harus repot memakai nalar .. kalau saya mau begitu bisa saja saya bilang BURUNDI ( Afrika ) lebih baik penanganan wabah covid-19 dibandingkan itu Singapura, Malaysia,Vietnam dan Thailand ... setuju nggak anda ?
https://www.ecdc.europa.eu/en/geogra...019-ncov-cases
|
Tentu tidak, karena salah satu aspek penanganan yang baik adalah TEST dan TRACING.
Negara-negara yang belum ada confirmed case itu umumnya belum punya alat tes, atau masih sedikit.
|
|
|
8th April 2020, 23:26
|
|
Addict Member
Join Date: Mar 2013
Posts: 398
|
Quote:
Originally Posted by yoo.jeongyeon.380
Saya tidak kenal dia siapa. Dan saya juga gak peduli alat tesnya dapat dari mana. Yang penting HARUS ADA dulu.
|
Iya mungkin nggak kenal
Cuma mungkin saja kan anda termasuk orang2 yg mau memasarkan produk nya si SP itu dgn harapan mendapatkan fee ?
Dari pernyataan anda HARUS ADA DULU aja sudah tunjukan gejala itu
Quote:
Nah kalau orang ini bisa bikin terus kenapa pemerintah gak mau beli??? Nunggu standar WHO??? Lebih urgen mana, standar WHO atau NYAWA MANUSIA???
|
NAH KAN !! Saya bukan menuduh lho Tapi berdasarkan narasi nyata
Quote:
Pemerintah seharusnya mengambil langkah cepat. Apapun itu. Benar atau salah itu urusan belakangan, yang penting lakukan dulu. Yang terlihat sekarang pemerintah itu kebanyakan mikir dan gak bisa berpikir out of the box. Masih harus tunduk pada birokrasi. Gak bisa mengambil langkah cepat.
|
Haaa ? Belum nyata salah saja pemerintah sudah anda tuduh GENOSIDA .. gimana kalau beneran salah coba.
Langkah cepat itu Darurat Sipil tapi berhubung anda sudah bingung sendiri dari awal .. mau gimana lagi ? .. sesaat seolah anda nuntut tindakan tegas,lockdown dan sanksi l... lalu mendadak tiba2 bisa jadi melankolis
|
|
|
8th April 2020, 23:32
|
|
Mania Member
Join Date: Nov 2018
Location: TWICE - JYP
Entertainment -
Korea
Posts: 5,441
|
Quote:
Originally Posted by osniaty
Iya mungkin nggak kenal
Cuma mungkin saja kan anda termasuk orang2 yg mau memasarkan produk nya si SP itu dgn harapan mendapatkan fee ?
Dari pernyataan anda HARUS ADA DULU aja sudah tunjukan gejala itu
|
Bukan orangnya yang penting tapi alat tesnya.
Kalo produsen alat rapid test tersebut adalah Habib Rizieq atau Amien Rais pun saya akan tetap menggesa pemerintah supaya beli. Padahal saya cenderung anti dengan sikap mereka berdua.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Haaa ? Belum nyata salah saja pemerintah sudah anda tuduh GENOSIDA .. gimana kalau beneran salah coba.
Langkah cepat itu Darurat Sipil tapi berhubung anda sudah bingung sendiri dari awal .. mau gimana lagi ? .. sesaat seolah anda nuntut tindakan tegas,lockdown dan sanksi l... lalu mendadak tiba2 bisa jadi melankolis
|
Tuduhan genosida tidak akan muncul jika pemerintah tidak diam dan mengambil langkah yang sesuai dengan rencana yang dipilih.
Pemerintah katanya mau tes massal. Eh sampai sekarang tesnya baru 10.000-an. Kalo tes sudah lebih dari 100.000, saya gak akan bikin thread ini loh.
Terus mau bikin peraturan ini peraturan itu sampai sekarang pun gak jadi-jadi.
Dan yang lebih parah, Menkes gak nongol-nongol. Lari dari tanggung jawab. Yang nongol di media kalo gak Jubir Corona ya BNPB.
|
|
|
9th April 2020, 00:38
|
|
Addict Member
Join Date: Mar 2013
Posts: 398
|
Quote:
Originally Posted by yoo.jeongyeon.380
Rakyat bawah yang mana yang bisa hidup dengan kebutuhan pokok senilai 200.000 rupiah sebulan??
|
Bukan masalah bisa hidup .. bantuan 200.000 berupa kartu sembako murah itu sudah lumayan berarti walau nilai nominal nya bagi anda tidak besar. Disamping untuk mengontrol ketersediaan stock. Karena rakyat miskin itu bukan hanya ada di DKI Apa jadinya kalau diberi tunai utk sembako dgn nominal besar yg terjadi malah panic buying siapa yg duluan borong. Makanya dikontrol yg penting itu asal berkesimbungan .. anda sih mikir nya basaran nominal mulu yg anda anggap bisa selesaikan masalah
Quote:
Situasi darurat seperti sekarang gak sempat data-dataan lagi.
Kita sedang berjuang melawan maut.
Sama ratakan saja semua. Dari yang kaya sampai yang miskin, semua dapat minimal 2 juta per bulan lah.
Kalo bandingin sama negara miskin yang ada kita terlena. Gak mau berubah.
|
Wuihh disama ratakan saja si kaya sama si miskin .. wkwkwkwkw Bagaimana kalo 2.5 atau 3 juta saja .. setuju kan ??
Yg begini konyol... singapura aja butuh pendataan soal keluarga dgn anak atau yg tidak, besaran santunan yg diberikan juga berbeda2 tergantung income kan sudah saya kasih sumber nya ..darimana mereka tau kalau tanpa pendataan .. diliat dong
Ok thanks... saya nyari nya kemarena informasi dari website nggak ketemua .. nggak nyari di twitter
Quote:
Makanya jangan melanggar. Susah amat.
|
Memang saya masalahkan itu dari awal2 post saya salah satu nya itu karena KETIDAK SIAPAN kok baru nyangkut ? Cuma anda kan pakai narasi SANKSI mereka dipenjara biar wabah nya utk mereka saja dipenjara. padahal yg diberi sanksi belum tentu ODP ... wahh ide GENOSIDA anda nih
Quote:
Kalo mau membantu mereka ya simpel:
- jangan keluar rumah
- larang orang-orang keluar rumah tanpa alasan
- beri hukuman orang-orang yang keluar rumah tanpa alasan
|
Lah yg dibacotin berjilit2 diposting BELAKANG kan NGONO jeung ?!!
Beri hukuman seperti apa menurut anda ?
Quote:
- beri bantuan bagi orang-orang yang tidak bisa keluar rumah untuk bekerja
Mental gak siap itu salah satunya karena gak ada sanksi. Orang-orang ya bebas melenggang kemana-mana.
|
Gimana mau disanksi kalau yg laukan pelanggaran hampir setengah jumlah penduduk dki misalnya karena tidak siap dgn lockdown.. mau disanksi tegas gimana ? Waahh GENOSIDA anda nih
nah ini baru ide baru, bantuan sosial maksud nya ?
Quote:
Tentu tidak, karena salah satu aspek penanganan yang baik adalah TEST dan TRACING.
|
Baca lagi post saya yg dibelakang .. soal itu kegunaan mass test salah satunya utk tracking atau trace demi pemetaan wilayah pendemic atau zona mereh .. itupun sumber saya dari pemerintah .. gagal ide anda kan.
Quote:
Negara-negara yang belum ada confirmed case itu umumnya belum punya alat tes, atau masih sedikit.
|
Jadi mendadak bernalarkan kan anda jadi nya .. hayoo latihan terus
|
|
|
9th April 2020, 01:17
|
|
Addict Member
Join Date: Mar 2013
Posts: 398
|
Quote:
Originally Posted by yoo.jeongyeon.380
Bukan orangnya yang penting tapi alat tesnya.
Kalo produsen alat rapid test tersebut adalah Habib Rizieq atau Amien Rais pun saya akan tetap menggesa pemerintah supaya beli. Padahal saya cenderung anti dengan sikap mereka berdua.
|
Yg jual alat 10 menit result itu pastinya si SP ... para sales nya bertebaran di Indonesia sebagian mungkin sudah melobi pemerintah .. termasuk anda mungkin .. cuma anda pake strategi menuduh pemerintah lakukan genosida ..
Quote:
Tuduhan genosida tidak akan muncul jika pemerintah tidak diam dan mengambil langkah yang sesuai dengan rencana yang dipilih.
Pemerintah katanya mau tes massal. Eh sampai sekarang tesnya baru 10.000-an. Kalo tes sudah lebih dari 100.000, saya gak akan bikin thread ini loh.
|
Pemerintah setidak nya sudah berusaha walau belum maksimal dan banyak kekurangan ... bukan berarti anda bisa seenak nya menuduh pemerintah lakukan GENOCIDE ke rakyatnya .. itu tuduhan keji
Orang berpendidikan ( bukan yg seolah olah berpendidikan ) harus tau TERM sedemikian itu diperuntukan .. minimal tahu historis nya ... dan makna dari tuduhan itu sendiri
Quote:
Terus mau bikin peraturan ini peraturan itu sampai sekarang pun gak jadi-jadi.
Dan yang lebih parah, Menkes gak nongol-nongol. Lari dari tanggung jawab. Yang nongol di media kalo gak Jubir Corona ya BNPB.
|
I tu PSBB udah diberlakukan .. di DKI udah ... anda warga DKI bukan ?
Ati2 jgn ngumpul2 ato keluar rumah dulu yaaa .... nanti dipentung anda teriak genosida lagi
|
|
|
9th April 2020, 19:08
|
|
Mania Member
Join Date: Nov 2018
Location: TWICE - JYP
Entertainment -
Korea
Posts: 5,441
|
Quote:
Originally Posted by osniaty
Bukan masalah bisa hidup .. bantuan 200.000 berupa kartu sembako murah itu sudah lumayan berarti walau nilai nominal nya bagi anda tidak besar. Disamping untuk mengontrol ketersediaan stock. Karena rakyat miskin itu bukan hanya ada di DKI Apa jadinya kalau diberi tunai utk sembako dgn nominal besar yg terjadi malah panic buying siapa yg duluan borong. Makanya dikontrol yg penting itu asal berkesimbungan .. anda sih mikir nya basaran nominal mulu yg anda anggap bisa selesaikan masalah
|
Kalau gitu supermarket ditutup saja, dan pemerintah bersama LSM keliling rumah-rumah untuk menjual sembako.
Atau ya udah kartu sembako jalan, bantuan tunai juga jalan. Tapi supermarket tetap harus tutup. Nanti pemerintah bersama LSM yang keliling bagiin sembako.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Wuihh disama ratakan saja si kaya sama si miskin .. wkwkwkwkw Bagaimana kalo 2.5 atau 3 juta saja .. setuju kan ??
Yg begini konyol... singapura aja butuh pendataan soal keluarga dgn anak atau yg tidak, besaran santunan yg diberikan juga berbeda2 tergantung income kan sudah saya kasih sumber nya ..darimana mereka tau kalau tanpa pendataan .. diliat dong
|
Masalahnya sekarang sudah terlambat.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Memang saya masalahkan itu dari awal2 post saya salah satu nya itu karena KETIDAK SIAPAN kok baru nyangkut ? Cuma anda kan pakai narasi SANKSI mereka dipenjara biar wabah nya utk mereka saja dipenjara. padahal yg diberi sanksi belum tentu ODP ... wahh ide GENOSIDA anda nih
|
Ya udah kalo gitu masukin penjara di ruang isolasi khusus untuk pelanggar aturan Covid-19. Dipisahkan dengan yang lain.
Pokoknya harus ada sanksi. Sudah tau kan mental orang sini???
Quote:
Originally Posted by osniaty
Lah yg dibacotin berjilit2 diposting BELAKANG kan NGONO jeung ?!!
Beri hukuman seperti apa menurut anda ?
Gimana mau disanksi kalau yg laukan pelanggaran hampir setengah jumlah penduduk dki misalnya karena tidak siap dgn lockdown.. mau disanksi tegas gimana ? Waahh GENOSIDA anda nih
|
Banyak hukuman yang tidak menghilangkan nyawa. Hukuman bukan genosida.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Baca lagi post saya yg dibelakang .. soal itu kegunaan mass test salah satunya utk tracking atau trace demi pemetaan wilayah pendemic atau zona mereh .. itupun sumber saya dari pemerintah .. gagal ide anda kan.
|
Terus kenyataannya sekarang sudah berapa yang di-tes??? Sesuaikah dengan janji pemerintah untuk melakukan tes massal???
Quote:
Originally Posted by osniaty
Yg jual alat 10 menit result itu pastinya si SP ... para sales nya bertebaran di Indonesia sebagian mungkin sudah melobi pemerintah .. termasuk anda mungkin .. cuma anda pake strategi menuduh pemerintah lakukan genosida ..
|
Saya gak ada latar belakang dunia kesehatan jadi gak mungkin jadi sales alat tes. Saya hanya orang yang malu melihat bagaimana negara lain melakukan tes yang banyak, jika dibandingkan antara jumlah tes dengan jumlah penduduk. Kita ini termasuk yang terburuk di dunia dalam soal ini.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Pemerintah setidak nya sudah berusaha walau belum maksimal dan banyak kekurangan ... bukan berarti anda bisa seenak nya menuduh pemerintah lakukan GENOCIDE ke rakyatnya .. itu tuduhan keji
Orang berpendidikan ( bukan yg seolah olah berpendidikan ) harus tau TERM sedemikian itu diperuntukan .. minimal tahu historis nya ... dan makna dari tuduhan itu sendiri
|
Sulit menemukan kata yang pas jika melihat realita tindakan pemerintah sekarang.
Apalagi di negara ini nyawa selalu dianggap murah.
Quote:
Originally Posted by osniaty
Itu PSBB udah diberlakukan .. di DKI udah ... anda warga DKI bukan ?
Ati2 jgn ngumpul2 ato keluar rumah dulu yaaa .... nanti dipentung anda teriak genosida lagi
|
Bukan, saya warga tetangganya.
Yang ngumpul2 memang harus diberi sanksi. Dipentung sekali kali juga gak masalah. Kan saya sudah bilang, pemerintah boleh melakukan kekerasan, asal tidak membunuh. Tidak ada bedanya dengan guru yang memukul muridnya dengan penggaris kayu kan??? Memangnya abis dipukul penggaris langsung mati???
|
|
|
detikNews
........
|