HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Selasa, 2024/04/25 15:15 WIB
Atalia Praratya Mundur dari Pilwalkot Bandung
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Selasa, 2024/04/25 14:28 WIB
ABG 16 Tahun Tewas Usai Dibawa Ngamar 2 Pria Dewasa di Hotel Jaksel
-
Selasa, 2024/04/25 12:33 WIB
Ganjar Sebut Bu Mega Pilih PDIP di Luar Pemerintah
|
Thread Tools |
17th March 2020, 11:07 |
#1
|
Mania Member
|
Apakah Tuhan menurunkan virus corona supaya KS didunia di update
Majelis Ulama Indonesia ( MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19. Salah satu isi fatwa adalah mengatur tentang ibadah shalat Jumat dan mengenai ketentuan yang harus dilakukan terhadap jenazah pasien pengidap virus corona atau Covid-19.
Orang yang sehat dan yang belum diketahui atau diyakini tidak terpapar COVID-19, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya tinggi atau sangat tinggi berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia boleh meninggalkan salat Jumat dan menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat kediaman, serta meninggalkan jamaah shalat lima waktu atau rawatib, tarawih, dan ied di masjid atau tempat umum lainnya. https://nasional.kompas.com/read/202...isi-lengkapnya kebaikan2 semua agama dipersatukan dlm corona..... yang jelek2 dibuang semua dan KS perlu direvisi... |
17th March 2020, 11:12 |
#3
|
Mania Member
|
Agama tidak diciptakan untuk memecah belah rasa Kemanusiaan, kalo anda merasa paling benar yg salah bukan agamanya tapi anda yang salah, Anda hidup dibumi bukan dengan satu golongan saja , kalo pemikiran anda merasa bahwa agama anda saja yg benar , jangan hidup dibumi
kira2 begitu pesan corona.... |
17th March 2020, 11:24 |
#4
|
Groupie Member
|
Poin paling penting adalah KS itu boleh direvisi dan disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan manusia.
Mungkin Tuhan menurunkan KS yang sesuai dengan kemampuan pengertian manusianya. Jadi waktu dulu turun, isinya disesuaikan dengan pengertian orang jaman itu. Misalnya daripada menjelaskan bumi mengelilingi matahari, dan matahari juga bergerak sehingga bikin otak orang jaman itu meledak mencoba membayangkan. Lebih mudah menganggap matahari mengelilingi bumi karena KS itu bukan buku sains jadi tujuannya bukan menjelaskan dengan benar cara kerja alam semesta tapi lebih ke cara menjadi manusia yang baik. |
King of Losers |
17th March 2020, 11:49 |
#5
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Ambil saja yang positif bagi kemanusiaan dan lingkungan. Yang lain2 perlakukan seperti cerita dongeng anak2 untuk memperkaya budaya saja ... |
|
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
17th March 2020, 14:24 |
#6
|
|
Mania Member
|
Quote:
dari sini saja sudah bisa dilihat bahwa KS harus di revisi |
|
17th March 2020, 17:58 |
#7
|
||
Mania Member
|
Dalam agama Katolik, Kitab Suci tidak mungkin direvisi. Teks asli dalam bahasa Ibrani, Yunani dan teks bahasa Latin tetap sama. Yang beda hanya terjemahan dan implementasi. Dan untuk inilah maka Gereja Katolik ada.
Firman Tuhan bukan hanya Kitab Suci. Kitab Suci hanyalah satu dari perwujudan Firman Tuhan. Tetapi Kitab Suci bukan satu-satunya Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah Yesus sendiri (Yohanes 1:1). Yesus juga adalah pendiri dan kepala Gereja Katolik. Maka selain Kitab Suci, Gereja Katolik dan dokumen-dokumen resminya juga adalah Firman Tuhan. Maka Kitab Suci tetap sama, tetapi pelaksanaannya bisa beragam tergantung tempat dan waktu. Tentang tulisan TS ini: Quote:
Quote:
Namanya beragama sudah tentu, bahkan seharusnya, menganggap bahwa agamanya lah yang benar. Agama lain salah. Kalau bukan salah 100% ya salahnya sekian persen tapi tidak mutlak benar. Yang 100% benar hanya agama kita sendiri. Tapi ini tidak jadi alasan bagi saya untuk tidak mengasihi orang yang berbeda agama. Justru saya berharap bahwa dengan tindakan saya kepada orang-orang yang beda agama ini, agama saya bisa memancarkan sinarnya. Bagi saya Islam itu salah dan sesat. Tapi besok-besok ada yang mau mengadakan pengajian atau Yasinan di sebelah rumah saya, ya saya izinkan. Kalau dekat rumah saya ada yang mau bangun masjid saya izinkan. Kalau tetangga saya yang Muslim sakit ya harus saya jenguk, saya doakan. Kalau tetangga Muslim kelaparan ya saya berikan makanan. Mengapa hal seperti ini selalu jadi masalah bagi sebagian dari kalian??? Apakah pemikiran saya seperti ini selalu dan mutlak akan membawa permusuhan??? Virus Covid-19 ini tidak akan mengubah pendirian saya bahwa agama Katolik lah satu-satunya agama yang benar. Tetapi justru menjadi kesempatan bagi saya untuk menebar nilai2 kebaikan kepada sesama saya. Seperti sekarang, saya selalu meminta orang2 supaya tidak keluar rumah jika tidak penting, selalu cuci tangan, cuci tangan dengan air dan sabun lebih ampuh daripada hand sanitizer, jangan dulu bersalaman, jika batuk atau pilek gunakan masker. Kalau ada masker lebih ya saya kasih ke orang lain. Di media sosial pun saya berusaha menangkal berita2 bohong atau tendensius, dan lebih banyak membagikan harapan, harus diingat bahwa sudah 79.000 orang dari 186.000 total pasien positif yang sudah sembuh, berarti sekitar 40%-nya. Ini sebenarnya tugas yang penting selaku umat beragama. |
||
|
17th March 2020, 18:23 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
17th March 2020, 19:27 |
#10
|
|
Mania Member
|
Quote:
Memang saling berkaitan. Tidak mungkin melihat Perjanjian Baru tanpa merujuk Perjanjian Lama, sebaliknya tidak mungkin juga melihat Perjanjian Lama tanpa melihat apa yang terjadi di Perjanjian Baru. Itulah makanya dalam misa Katolik khususnya hari Minggu dan hari-hari Raya, pembacaan Alkitab ada 4 kali. Pertama adalah Perjanjian Lama, diselingi Mazmur, dan kedua adalah Perjanjian Baru di luar Injil. Kemudian nyanyian Pengantar Injil, barulah pembacaan Injil. Ini simbol bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tetap berkaitan. Jadi Kitab Suci adalah satu kesatuan, tidak boleh kita mengambil satu ayat seenaknya tanpa kita melihat apa hubungannya dengan kitab lain. Apakah ajaran-ajaran Tuhan di masa Perjanjian Lama masih berlaku?? Sebagian masih berlaku, seperti 10 Perintah Tuhan. Sebagian masih berlaku dengan perubahan aplikasi. Sebagian lagi dihapuskan. Bagaimana mengetahuinya?? Di sini pentingnya Gereja selaku perumus Kitab Suci. Gereja menyatakan bahwa hukum Perjanjian Lama ada 3 jenis, yaitu hukum moral, seremonial, dan yudisial. Perbedaan jenis hukum ini ditegaskan kembali oleh St Thomas Aquinas. Hukum moral masih berlaku sampai detik ini. Hukum seremonial mengalami modifikasi. Hukum yudisial tidak berlaku lagi, diserahkan kepada hukum negara. Maka kita melihat pada hukum-hukum Gereja yang berlaku sekarang, misalnya tentang Sakramen Ekaristi, kita harus melihat dulu pada Perjanjian Lama cikal-bakalnya seperti apa. Dulu, bangsa Yahudi harus menyerahkan korban bakaran ke altar rumah ibadah supaya dosanya diampuni. Tetapi kemudian hadirlah Yesus, yang menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya sendiri sebagai ganti korban bakaran ini, dalam rupa roti dan anggur. Sehingga jika dulu umat menyerahkan korban bakaran berupa hewan, kini umat di gereja membawa roti dan anggur ke altar, untuk Sakramen Ekaristi. Sebaliknya pula ketika kita melihat Ekaristi di era modern, kita pasti akan mengingat bagaimana dulu di era Perjanjian Lama umat membawa persembahan korban bakaran ke depan altar. Selalu ada hubung kaitnya. |
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer