![Reply](images/template/basicblue/buttons/reply.gif) |
11th June 2024, 13:35
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2021
Posts: 3,971
|
Petisi Tolak Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul, 20 Ribu Orang Setuju!
Quote:
Jakarta - Raffi Ahmad berencana membuat beach club di Gunungkidul, Yogyakarta. Kritik kemudian dilancarkan beberapa pihak, termasuk dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).
Kini, kritik tersebut datang dari orang yang semakin banyak. Muncul petisi di change.org mengenai rencana Raffi Ahmad membuat beach club di lahan konservasi tersebut.
Petisi itu dibuat oleh Muhammad Raafi. Hingga saat ini, sudah lebih dari 20 ribu orang yang menandatangani petisi tersebut.
Petisi itu dibuat dengan alasan akan adanya dampak negatif yang begitu besar di kawasan tersebut, salah satunya adalah kekeringan.
"Kalau resort itu dibangun, pastinya yang banyak dapat keuntungan adalah investor dan pengusaha. Masyarakat cuma dapat yang nggak enaknya aja," ungkapnya.
Selain di situs itu, penolakan juga mulai terlihat di Instagram. Lebih dari 6 ribu orang mengunggah stories berisi kampanye petisi itu.
Sebelumnya, WALHI menyebut beach club itu nantinya akan dibangun di kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu. WALHI menilai proyek itu bakal menabrak Permen ESDM nomor 17 tahun 2012 tentang KBAK.
"Pembangunan yang rencananya dibangun dengan luas 10 hektare tersebut dibangun di atas wilayah Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu bagian timur. Padahal dalam Permen Nomor 17 tahun 2012, Kawasan Bentang Alam Karst merupakan kawasan lindung geologi sebagai bagian kawasan lindung nasional. Artinya, pemanfaatannya tidak boleh berpotensi merusak kawasan bentang alam karst," tulis rilis tersebut pada Kamis (21/12).
WALHI menilai pembangunan wisata milik Raffi Ahmad itu kemungkinan akan merusak wilayah batuan karst serta daya tampung dan dukung air. Selain itu, WALHI menyebutkan wilayah KBAK tersebut merupakan zona rawan banjir dan amblesan tinggi.
"Dengan luasnya pembangunan beach club milik Raffi Ahmad tersebut tidak menutup kemungkinan akan merusak wilayah-wilayah bebatuan karst di sekitarnya. Hancurnya bukit karst dapat menimbulkan rusaknya daya tampung dan daya dukung air," jelas WALHI.
"Pada peta KBAK Gunung Sewu bagian Timur, wilayah kapanewon Tanjungsari mempunyai zona-zona rawan bencana banjir dan zona rawan bencana amblesan tinggi. Pembangunan club beach Bizert dengan luas tersebut dapat memperbesar potensi terjadinya banjir dan longsor karena menghilangnya daya dukung dan daya tampung di wilayah Tanjungsari," tambahnya.
Saat ini, Raffi Ahmad tengah berada di Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Namun pada akhir tahun lalu, Raffi Ahmad pernah menanggapi isu ini. Ia mengaku tidak bisa banyak berkomentar.
"Kemarin juga sudah ada dari bupatinya. Nanti saja ya, ini lagi harus jalan dulu," kata Raffi Ahmad ditemui di Studio Sepat, Kebagusan, Jakarta Selatan, pada Jumat (22/12/2023).
Raffi juga akan memeriksa kembali kabar itu. Terlebih ia baru mengetahui kabar itu dari awak media.
"Nanti, nanti kita tanya lagi seperti apa. Saya juga baru tahu dari teman-teman. Belum, belum," kata Raffi Ahmad.
Namun, ia menyebut jika beach club dan vila itu sudah jadi, dirinya akan memberi tahu kepada publik.
"Nanti kalau sudah mulai dikasih tahu. (300 vila) insyaallah, namanya juga berusaha," pungkasnya.
|
Kalau berdampak positif buat warga di sana ya nggak apa-apa, tapi sebaliknya kalau banyak merugikan ya ditolak. Apalagi terkait dampak ke lingkungan sekitar. Jangan karena banyak duit mau bebas saja beli lahan.
|
|
|
12th June 2024, 13:05
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2021
Posts: 3,971
|
Quote:
Proyek Beach Club di Gunungkidul: Tuai Protes-Raffi Ahmad Putuskan Mundur
Jakarta - Rencana artis multitalenta Raffi Ahmad membuat beach club di Gunungkidul jadi sorotan sejak Desember 2023. Saat itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengkritik Raffi Ahmad karena membuat proyek di atas lahan konservasi.
Proyek yang melibatkan suami Nagita Slavina itu dianggap menyalahi peraturan. Hal itu dikarenakan proyek tersebut berdiri di Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu.
Dilansir dari detikJogja, WALHI menilai proyek itu bakal menabrak Permen ESDM nomor 17 tahun 2012 tentang KBAK.
"Pembangunan yang rencananya dibangun dengan luas 10 hektare tersebut dibangun di atas wilayah Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu bagian timur. Padahal dalam Permen Nomor 17 tahun 2012, Kawasan Bentang Alam Karst merupakan kawasan lindung geologi sebagai bagian kawasan lindung nasional. Artinya, pemanfaatannya tidak boleh berpotensi merusak kawasan bentang alam karst," tulis rilis tersebut pada Kamis (21/12).
WALHI menilai pembangunan wisata milik Raffi itu berpotensi merusak wilayah batuan karst serta daya tampung dan dukung air. Selain itu, WALHI menyebutkan wilayah KBAK tersebut merupakan zona rawan banjir dan amblesan tinggi.
"Pada peta KBAK Gunung Sewu bagian Timur, wilayah Kapanewon Tanjungsari mempunyai zona-zona rawan bencana banjir dan zona rawan bencana amblesan tinggi. Pembangunan club beach Bizert dengan luas tersebut dapat memperbesar potensi terjadinya banjir dan longsor karena menghilangnya daya dukung dan daya tampung di wilayah Tanjungsari," tambahnya.
Kemudian, 21 Maret 2024, Muhammad Raafi membuat petisi penolakan pembangunan beach club tersebut dalam situs change.org. Sampai saat ini, petisi tersebut sudah disetujui oleh 40 ribu orang.
Selain di situs change.org, penolakan juga mulai terlihat di Instagram. Lebih dari 74 ribu orang mengunggah stories berisi kampanye petisi itu.
Raffi Ahmad Tarik Diri dari Proyek Beach Club Gunungkidul
Ramainya penolakan proyek ini sampai ke telinga Raffi Ahmad yang tengah menunaikan ibadah haji. Langsung dari Makkah, Raffi Ahmad memberikan pernyataan lewat akun Instagram resminya.
Pria yang karier dirintis dari sebagai bintang sinetron itu, memberikan pernyataan yang tegas dengan wajah yang tenang.
"Pada momen ini saya ingin menyampaikan pernyataan terkait berita yang sedang ramai dibicarakan terkait proyek di Gunungkidul. Saya sebagai warga negara Indonesia yang taat hukum saya juga mengerti terdapat beberapa kekhawatiran masyarakat terkait proyek ini yang belum sejalan dengan peraturan yang berlaku," kata Raffi Ahmad lewat akun Instagram resminya @raffinagita1717 yang diunggah pada, Selasa (11/6/2024) malam.
Pria yang dijuluki sebagai Sultan Andara itu menjelaskan alasan keputusannya menarik diri dari proyek tersebut.
"Dengan ini saya menyatakan akan menarik diri dari keterlibatan saya dalam proyek ini. Bagi saya, apa pun yang saya lakukan dalam bisnis-bisnis saya ini, wajib sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia terutama harus dapat memberikan manfaat yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia," tegas Raffi Ahmad. (pus/wes)
|
Good Raffi, Berarti bukan hanya Raffi saja ya.
|
|
|
detikHot
........
|